Stroke adalah gangguan pembuluh darah otak yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah otak (infark), sehingga menghambat aliran darah ke bagian otak setelah sumbatan, atau akibat pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga menyebabkan darah keluar ke jaringan otak. Akibatnya, bagian otak yang terlibat tidak dapat bekerja. Bagian tubuh yang diatur oleh bagian otak tersebut pun tidak dapat bekerja. Pada umumnya orang yang mempunyai potensi tinggi terkena serangan stroke adalah orang yang usianya telah diatas 60 tahun dan memiliki gaya hidup tidak sehat. Untuk mempercepat pemulihan pasien yang sudah terkena stroke, lakukan terapi stroke di rumah secara rutin.
Efek stroke berbeda pada setiap orang, tergantung dari bagian otak yang terkena, seberapa besar kerusakan otaknya, dan kesehatan umum penderita. Seseorang yang menderita stroke biasanya menjadi kurang produktif tetapi dapat dibantu untuk menjalani hidup normal secara mandiri. Perawatan ini biasanya dilakukan di bagian fisioterapi di rumah sakit. Selain itu dapat pula dilakukan di rumah untuk memberikan rasa nyaman bagi pasien serta menghemat biaya perawatan.
Apabila terkena serangan stroke, latihan pemulihan stroke sangatlah penting dilakukan oleh penderita stroke karena walaupun telah dikatakan sembuh, masih selalu ada kemungkinan untuk terserang lagi. Bisa juga ada beberapa anggota badan seperti kaki dan tangan yang masih belum bisa berfungsi dengan sempurna. Pada saat seperti itu harus dilakukan terapi dan latihan pemulihan stroke. Terapi bisa dilakukan oleh orang yang telah berpengalaman dari rumah sakit ataupun dilakukan oleh keluarga sendiri. Untuk pasien yang terkena stroke yang menyebabkan gangguan bicara, dukungan, kesabaran, dan pendampingan keluarga sangatlah dibutuhkan.
Apakah Penyakit Stroke Bisa Sembuh?
Pada dasarnya, mengobati penyakit stroke yang parah sangatlah sulit. Hal terpenting yang perlu diingat jika terkena serangan stroke adalah mengetahui golden time yang harus segera dimanfaatkan. Segera bawa ke rumah sakit terdekat atau siapkan obat yang bisa menyelamatkan sel-sel otak dalam beberapa jam setelah stroke iskemik, tapi penggunaan obat ini harus hati-hari karena dalam beberapa kasus pasien mempunyai penyakit lainnya yang dapat menyebabkan komplikasi.
Selalu waspada terhadap serangan stroke berikutnya. Cara termudah untuk mengetahui orang terkena serangan stroke atau tidak adalah dengan menggunakan metode FAST.
- F – Face – Apakah orang ini bisa tersenyum atau salah satu sisi wajah tidak bisa digerakan?
- A – Arms – Angkat kedua tangan, perhatikan apakah satu sisi lemah.
- S – Speech – Apakah bisa berbicara dengan jelas?
- T – Time – Segera lakukan tindakan jika mengetahui hal ini. Semakin lama Anda bertindak, semakin banyak sel otak yang mati.
Terapi Stroke di Rumah
Berikut ini adalah beberapa cara merawat pasien stroke di rumah :
1. Gunakan tongkat atau alat bantu jalan untuk menghindari resiko jatuh
Tongkat yang biasa digunakan untuk perawatan stroke adalah tongkat kaki empat yang terdiri dari berbagai macam jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Tongkat kaki empat biasa digunakan bila pasien masih dapat mengangkat tongkatnya. Jenis lain dari tongkat kaki empat dilengkapi dengan roda di bagian kaki depan tongkat tersebut dengan tujuan agar pasien tidak perlu mengangkat tongkat tersebut, cukup didorong saja. Jenis lainnya dilengkapi dengan lipatan kursi dengan tujuan penderita stroke dapat sesekali duduk bila kelelahan berjalan. Penggunaan tongkat ini terlebih dahulu perlu didampingi hingga penderita stroke menjadi terbiasa.
Berikut beberapa jenis tongkat yang bisa digunakan untuk membantu terapi stroke :
– Tongkat Kaki 4
Bentuknya sederhana, biasanya dilengkapi dengan pengatur ketinggian tongkat sehingga bisa disesuaikan dengan tinggi badan penderita stroke. Tongkat ini digunakan untuk penderita stroke yang masih bisa berjalan tetapi ada sedikit gangguna pergerakan di tangan dan kaki.
Tongkat ini digunakan untuk pasien stroke yang masih bisa berjalan tetapi kesulitan mengangkat tongkatnya sehingga lebih nyaman mendorongnya. Jangan khawatir karena tongkat ini dilengkapi dengan rem untuk menjaga keamanan pasien stroke.
– Tongkat kaki empat dengan kursi
Tongkat ini digunakan untuk membantu pasien yang kelelahan selama latihan berjalan di mana pasien dapat duduk sejenak di kursi yang tersedia. Tongkat ini nyaman dibawa bepergian.
– Tongkat kaki empat dengan roda dan kursi
Tipe ini adalah yang paling lengkap, pasien dapat mendorong tongkatnya, juga dapat menduduki kursinya bila diperlukan.
2. Kesulitan dalam memakai baju
Bicarakan dengan terapis okupasional mengenai alat-alat yang bisa digunakan seperti alat bantu gapai dan alat bantu pengait kancing untuk membantu dalam memakai baju. Pada awal terjadinya stroke dan pasien tidak dapat memakai baju sendiri, pihak keluarga tentu perlu membantu, sambil dibantu untuk berlatih menggunakan baju sendiri.
3. Gangguan penglihatan
Pada pasien stroke, beberapa orang memiliki gangguan dalam melihat satu sisi. Misalnya, pasien yang mengalami kelumpuhan sisi kanan akan mengalami gangguan untuk melihat ke kanan. Bila pasien stroke mengalami gangguan penglihatan, maka dapat dibantu dengan diperkenalkan pada urutan ruangan, lokasi peletakan barang, dan cara membuka dan menutup pintu serta pegangan – pegangan yang dapat digunakan oleh pasien. Lambat laun, pasien akan terbiasa dengan lingkungan rumah meskipun kurang jelas melihatnya.
4. Jangan abaikan sisi yang lumpuh
Memang wajar jika Anda akan selalu menggunakan sisi tubuh Anda yang sehat. Namun, sangatlah penting untuk tidak mengabaikan bagian tubuh Anda yang lain. Hal ini supaya bagian tubuh yang lumpuh juga terbiasa untuk bergerak.
5. Gangguan makan
Anda mungkin tidak dapat merasakan makanan pada salah satu atau kedua sisi mulut Anda. Hal ini dapat meningkatkan resiko Anda tersedak saat makan. Anda mungkin membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh terapi bicara.
6. Gangguan berkemih
Biasakan diri pasien untuk berkemih secara teratur. Beberapa orang kehilangan kendali untuk berkemih setelah stroke. Namun biasanya hal ini hanya terjadi sementara. Untuk sementara dapat dibantu dengan menggunakan kateter atau popok, tetapi bisa juga dibiasakan untuk berkemih teratur.
Catatan penting bagi keluarga atau pengasuh pasien stroke :
- Berikan dukungan dan dorongan. Dukungan yang kuat dari keluarga dapat sangat membantu dalam proses penyembuhan stroke.
- Gangguan dalam berbicara. Anggota keluarga Anda mungkin memiliki masalah dalam berkomunikasi, yang dapat membuat Anda frustrasi. Anda dapat membantunya dengan berbicara lebih lambat dan secara langsung serta mendengarkan dengan baik.