Apoteker merupakan profesional kesehatan yang mempunyai keahlian dalam bidang obat – obatan. Apoteker dapat bekerja tidak hanya di rumah sakit tetapi juga di industri farmasi, komunitas, dan dalam pemerintahan. Secara umum, seorang apoteker mempunyai beberapa tugas yaitu:
- Memberikan saran pada profesional kesehatan selain apoteker, bagaimana pemilihan dan penggunaan obat yang tepat
- Memastikan bahwa obat aman untuk dikonsumsi oleh pasien baik secara terpisah atau bersamaan dengan obat lainnya.
- Memberikan informasi mengenai efek samping dari obat.
- Memberikan petunjuk mengenai dosis obat dan bentuk yang tepat dari obat apakah tablet, injeksi (prosedur invasif), inhaler, salep, atau bentuk obat lainnya.
- Memastikan bahwa pasien mengkonsumsi obat dengan aman
- Memberikan informasi pada pasien dan keluarganya bagaimana memaksimalkan hasil dari konsumsi obat yang telah diresepkan apakah dengan memodifikasi gaya hidupnya seperti pola makan atau saran lainnya.
- Memberikan informasi pada pasien dan keluarganya mengenai obat yang efektif tetapi dapat dijangkau secara ekonomi oleh pasien beserta keluarganya dan atau obat yang aman dikonsumsi walaupun tanpa resep dari tenaga medis.
- Memberikan saran mengenai resep obat atau memberikan saran untuk mengubah resep obat yang telah ada
- Memantau apakah efek pengobatan aman dan efektif.
Seorang apoteker mempunyai standar kompetensi yang harus dicapai. Menurut WHO, standar kompetensi seorang apoteker terdiri dari 7 poin yang disebut juga sebagai 7 Star Pharmacist. 7 standar kompetensi ini dilaksanakan dengan mengkombinasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari seorang apoteker dan diharapkan ketujuh standar kompetensi ini dapat diaplikasikan pada sistem kesehatan modern saat ini. Adapun ketujuh standar kompetensi apoteker yaitu:
- Care-giver
Apoteker, dalam melayani masyarakat, diharapkan mempunyai kepedulian dalam pelayanannya tersebut. Walaupun pelayanan farmasi merupakan pelayanan yang lebih bersifat klinis, analitik, modern atau bersifat regulasi, apoteker harus merasa nyaman saat berinteraksi dengan individu atau populasi. Apoteker harus melihat bahwa pelayanan farmasi merupakan pelayanan yang bersifat kontinyu dan bagian yang terintegrasi dalam pelayanan kesehatan sehingga pelayanan farmasi ini harus diberikan secara berkualitas.
- Pembuat keputusan
Penggunaan sumber daya baik sumber daya manusia, obat – obatan, zat kimia, peralatan, dan proses pembuatan yang dilaksanakan secara tepat, dan efisien baik dari segi waktu maupun materi merupakan dasar dari kinerja seorang apoteker. Pencapaian hal ini membutuhkan kemampuan dari seorang apoteker dalam mengevaluasi, mensistesis, dan memutuskan langkah yang tepat.
- Komunikator
Apoteker merupakan posisi yang dapat menjembatani antara dokter dan pasien sehingga apoteker diharapkan memiliki pengetahuan yang mumpuni dan rasa percaya diri yang cukup dalam berinteraksi dengan masyarakat dan tenaga kesehatan lain. Komunikasi yang dilakukan seorang apoteker meliputi komunikasi verbal dan non – verbal serta kemampuan dalam menulis dan mendengarkan.
- Pemimpin
Ketika apoteker berada dalam tim multidisiplin atau ketika apoteker berada dalam situasi di mana terdapat sedikit jumlah tenaga kesehatan, apoteker dapat menjadi pemimpin dalam tim tersebut atau dalam situasi tersebut. Seorang apoteker diharapkan memiliki sikap rasa belas kasihan, empati, mampu mengambil keputusan, mampu untuk berkomunikasi secara efektif, dan kemampuan manajemen untuk menjadi seorang pemimpin.
- Manager
Apoteker harus dapat memanajemen sumber daya yang ada baik sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya berupa materi secara efektif. Di sisi lain, seorang apoteker juga harus mempunyai kemampuan untuk bersikap nyaman ketika dipimpin oleh orang lain baik dari profesional kesehatan lainnya atau manajer yang berasal bukan dari bidang kesehatan. Selain itu, semakin berkembangnya informasi dan teknologi memberikan tantangan bagi seorang apoteker di mana seorang apoteker mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk membagikan informasi yang diketahuinya mengenai ilmu kesehatan atau produk kesehatan.
- Pembelajar yang terus menerus menuntut ilmu
Saat ini, sebagai seorang apoteker, ilmu yang didapatkan saat berkuliah saja tidaklah cukup. Konsep, ilmu dasar, dan komitmen menjadi seorang pembelajar yang terus menerus menuntut ilmu harus dimulai saat memasuki perkuliahan di bidang farmasi dan diteruskan di sepanjang karir menjadi seorang apoteker. Seorang apoteker harus belajar bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan ilmu.
- Pengajar
Seorang apoteker mempunyai tanggung jawab untuk membantu pendidikan dan pelatihan dari generasi apoteker selanjutnya. Berpartisipasi sebagai seorang pengajar tidak hanya untuk memberikan pendidikan bagi orang lain, tetapi juga membuat sebuah peluang bagi praktisi di bidang farmasi untuk memperoleh pengetahuan baru dan mengasah keterampilannya.
Apoteker merupakan profesional kesehatan yang mempunyai keahlian dalam bidang obat – obatan. Apoteker, menurut WHO, mempunyai tujuh standar kompetensi yaitu sebagai care – giver, pembuat keputusan, komunikator, pemimpin, manager, pembelajar terus – menerus, dan pengajar.
Demikianlah informasi mengenai Tujuh Standar Kompetensi yang harus dimiliki Apoteker. (wm)
Seorang apoteker, dalam bekerja tentunya sering menggunakan alat farmasi. Dapatkan berbagai alat farmasi dengan harga terjangkau di sini.
Dapatkan informasi kesehatan lainnya di Medicalogy atau dapatkan newsletter terkini Medicalogy hanya dengan menuliskan email dan klik Subscribe.
Selain informasi kesehatan, Anda juga bisa mengetahui berbagai promo terkini Medicalogy dengan mengklik link ini