Selama ini banyak orang mengetahui bahwa untuk melihat kandungan glukosa darah atau yang umum disebut dengan gula darah, kita dapat melakukan cek gula darah dengan menggunakan alat yang dapat digunakan untuk cek gula darah sehari – hari. Cek gula darah atau kandungan glukosa dalam darah tersebut sangat berguna terutama bagi penderita diabetes untuk mengetahui sejauh mana manajemen diabetes mereka terkontrol dengan baik. Tetapi, ternyata, selain cek gula darah yang dapat dilakukan setiap hari, terdapat jenis tes lain untuk mengetahui kandungan glukosa dalam darah. Tes tersebut yang dinamakan tes A1c mempunyai perbedaan dengan cek gula darah yang umum diketahui di mana tes A1c tidak perlu dilakukan setiap hari melainkan dilakukan minimal sebanyak dua kali dalam setahun temasuk bagi orang – orang yang tidak mempunyai diabetes dan bagi orang – orang yang mempunyai diabetes, tes ini dapat dilakukan sesuai dengan rekomendasi dokter di mana tes A1c dapat dilakukan hingga tiga sampai empat kali jika tes A1c pertama dan tes A1c kedua menunjukkan hasil yang belum diharapkan dari manajemen diabetes.
A1c merupakan singkatan dari glycated hemoglobin, nama lain dari hemoglobin yang telah membentuk ikatan dengan glukosa. Tes A1c juga dikenal dengan nama tes HbA1c. Tes A1c pertama kali mulai dilakukan sekitar tahun 1980 – an. Tes A1c dapat mengukur rata – rata gula darah dalam dua atau tiga bulan terakhir. Hasil tes A1c berbeda dengan hasil tes gula darah biasa karena hasil tes A1c menunjukkan bahwa terdapat banyak glukosa yang terikat dengan Hemoglobin, protein yang terdapat dalam sel darah merah dan mempunyai sifat dapat terikat dengan glukosa. Hasil tes A1c saat ini menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan diagnosa Diabetes karena hasil tes ini tidak terpengaruh ketika seseorang sedang berpuasa. Tes A1c juga dapat dilakukan untuk melihat seberapa jauh perkembangan manajemen seseorang terhadap penyakit diabetes yang dideritanya.
Tes A1c dilakukan dengan menggunakan sampel darah. Sampel darah untuk tes A1c dapat berasal dari darah vena yang umumnya diambil dari vena yang berada di sekitar lipatan siku atau sampel darah yang berasal dari darah kapiler atau darah yang diambil dari ujung jari. Sampel darah yang diambil dari vena (veinpuncture) dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Tes A1c merupakan tes yang dapat dilakukan oleh semua orang tetapi dokter akan merekomendasikan tes ini bagi orang – orang tertentu. Berikut ini merupakan orang – orang yang umumnya akan dirujuk oleh dokter untuk melakukan tes A1c:
- Orang – orang yang mempunyai keluhan tanda dan gejala dari diabetes seperti meningkatnya rasa haus dan meningkatnya konsumsi cairan, meningkatnya frekuensi buang air kecil atau berkemih, meningkatkan nafsu makan, rasa lelah, penglihatan berkurang, penyembuhan luka yang cukup lama.
- Orang – orang dengan berat badan berlebih yang juga mempunyai faktor risiko diabetes lainnya seperti sedikit beraktivitas fisik, mempunyai riwayat keluarga dengan diabetes, mempunyai hipertensi, mempunyai nilai kolesterol jenuh yang tinggi, adanya riwayat penyakit kardiovaskular, dan kondisi klinis lain yang berhubungan dengan resistensi insulin.
Tes A1c selain dapat dilakukan di laboratorium, juga dapat dilakukan di rumah dengan menggunakan A1c Meter dan dengan sampel darah yang diambil dari jari tangan (prosedur pengambilan sampel darah ini sama dengan prosedur pengambilan sampel darah pada tes gula darah yang umum diketahui). Alat A1c Meter mempunyai beberapa keunggulan yaitu hasil tes A1c keluar dalam waktu tiga hingga delapan menit dan mudah digunakan. Beberapa A1c Meter juga mempunyai keunggulan mudah untuk dibawa ke mana – mana, dapat disambungkan ke PC, dan bahkan dapat disambungkan ke printer sehingga hasil pengukuran tes A1c dapat dicetak. Alat A1c Meter ini tersedia dalam satu paket yang berisi alat A1c meter, cartridge, lancet, kantong pengocok, beserta panduan dalam bentuk buku dan / atau dvd.
Hasil tes A1c ditunjukkan dengan nilai persen. Hasil tes A1c di bawah 5,7% adalah nilai normal sedangkan hasil tes A1c yang berada dalam rentang 5,7% hingga 6,4% menandakan prediabetes. Hasil tes A1c di atas 6,4% menandakan bahwa orang tersebut mengalami diabetes.
Nilai hasil tes A1c dapat dikonversikan menjadi nilai gula darah yang umum diketahui dengan satuan mg/dl. Berikut ini merupakan hasil konversi nilai tes A1c (dalam persen) yang diubah menjadi mg/dl
- 0% = 97 mg/dL
- 0% = 126 mg/dl
- 5% = 140 mg/dl
- 0% = 154 mg/dl
- 5% = 169 mg/dl
- 0% = 183 mg/dl
- 5% = 197 mg/dl
- 0% = 212 mg/dl
- 5% = 226 mg/dl
- 0% = 240 mg/dl.
- 0% = 269 mg/dL
- 0% = 298 mg/dL
- 0% = 326 mg/dL
- 0% = 355 mg/dL
Selain informasi di atas, terdapat beberapa hal lain yang perlu diperhatikan terkait tes A1c yaitu:
- Keakuratan tes A1c juga dapat dipengaruhi oleh keadaan berikut: anemia berat, baru saja melakukan donor darah, baru saja mengalami pendarahan atau kehilangan darah dalam jumlah banyak, adanya gangguan ginjal, adanya penyakit pada hati, adanya gangguan pada hemoglobin seperti sickle cell disease atau thalassemia.
- Jika Anda telah atau pernah melakukan tes A1c dan hasil Tes A1c Anda tinggi tetapi Anda belum pernah didiagnosa menderita diabetes, maka hal tersebut menandakan bahwa Anda harus bersegera dalam mengubah gaya hidup menjadi gaya hidup yang lebih sehat seperti memperbanyak berolahraga. Tetapi, jika Anda mempunyai diabetes dan hasil tes A1c Anda tinggi, maka segera konsultasikan hasil tes A1c tersebut dengan dokter.
- Bagi orang – orang yang memiliki diabetes, semakin tinggi nilai tes A1c, semakin tinggi pula seseorang berisiko mengalami komplikasi diabetes seperti gangguan penglihatan, gangguan pada jantung, gangguan ginjal, stroke, dan gangguan syaraf.
Bagi Anda yang sudah didiagnosa dokter mempunyai diabetes, Anda dapat mencegah mendapatkan hasil tes A1c yang tinggi dengan cara berikut ini
- Perbanyak berolahraga selama minimal 30 menit dan minimal dalam lima hari/minggu. Olahraga tersebut dapat Anda kombinasikan dengan hal yang Anda sukai seperti mengajak keluarga atau teman untuk berolahraga atau bersepeda bersama dan berolahraga dengan mengajak hewan peliharaan berjalan – jalan.
- Memakan makanan dengan gizi seimbang yang dapat dilakukan dengan memperbanyak memakan makanan tinggi serat seperti sayuran atau buah – buahan, mengurangi makanan tinggi karbohidrat kompleks seperti roti atau kentang, dan mengurangi memakan makanan tinggi lemak jenuh seperti daging. Anda juga disarankan untuk mengurangi makanan yang diproses seperti sarden kemasan atau mi instan dan tidak meminum minuman bersoda.
- Membuat jadwal makan yang teratur karena jadwal makan yang tidak teratur dapat membuat seseorang melewatkan waktu makannya atau adanya jeda antara waktu makan yang cukup besar dan kedua hal tersebut dapat mempengaruhi naik turunnya gula darah seseorang.
- Bagi Anda yang mempunyai diabetes, maka Anda harus mengikuri rencana manajemen diabetes yang telah dibuat bersama dengan dokter Anda dan cek gula darah Anda secara rutin. Selain itu, catat hasil cek gula darah Anda dan tuliskan kemungkinan penyebab apabila gula darah Anda di atas nilai normal.
Dari informasi di atas, Anda dapat mengetahui bahwa cek A1c merupakan jenis cek gula darah lain yang wajib untuk Anda lakukan dengan tujuan untuk mengetahui kandungan glukosa dalam darah selama 2 – 3 bulan terakhir. Tes A1c ini dapat Anda lakukan dengan menggunakan alat A1c Meter dan dengan menggunakan sampel darah yang berasal dari ujung jari Anda.
Jika Anda tertarik untuk memiliki satu alat A1c Meter, Anda dapat melihat berbagai pilihan alat A1c Meter di Medicalogy.
Selain informasi mengenai A1c Meter, Anda dapat menambah informasi kesehatan menarik lainnya di website ini.