Bagi para penderita asma, Peak flow meter (PFM) bukanlah benda yang asing. Alat ini memiliki fungsi untuk mengukur jumlah aliran udara dalam jalan napas manusia atau biasa disebut PFR. Nilai dari PFR sendiri dapat mempengaruhi beberapa faktor mengenai kondisi penderita misalnya posisi tubuh, usia, kekuatan otot pernafasan, jenis kelamin dan tinggi badan.
Alat ini merupakan alat ukur yang efesien karena ukurannya kecil dan dapat digenggam. Alat ini digunakan untuk memonitor kemampuan menggerakkan udara dengan menghitung aliran udara dalam bronki. Bahkan kini PFM juga digunakan untuk mengetahui adanya obstruksi jalan napas.
Peak Flow Meter mengukur jumlah aliran udara dalam napas sedangkan Peak Flow Rate (PFR) adalah kecepatan (laju) aliran udara saat seorang pengguna menarik napas penuh, kemudian menggeluarkannya secepat mungkin. Supaya uji (tes) ini menjadi lebih akurat maka bagi si pengguna harus melakukan uji ini secara berulang minimal sebanyak tiga kali dengan syarat mereka harus mengulangnya dalam kelajuan yang sama.
Ada beberapa jenis alat Peak Flow Meter di pasaran. Namun bagi si pengguna harus selalu menggunakan alat yang sama agar perubahan dalam aliran udara dapat diukur secara tepat. Pengukuran Peak Flow Rate membantu menentukan apakah jalan napas terbuka atau tertutup. Peak Flow Rate ini menunjukkan angka dalam skala menurun jika asma pada penderita semakin memburuk. Dan Peak Flow Rate akan menunjukkan angka dalam skala naik jika penanganan asma tepat dan jalan napas menjadi terbuka.
Ini 8 Alat Rumah Sakit yang Paling Sering Dipakai
Pengukuran Peak Flow Rate ini sangat membantu untuk mengetahui keadaan jalan napas si pengguna. Sehingga penanganan asma dapat dilakukan dini sebelum lebih memburuk. Alat ini juga membantu mengenali pemicu atau penyebab asma pada penderita, sehingga dapat dihindari. Ada perbedaan nilai dalam pengukuran atau siklus PFR dalam satu harinya. Dengan mengukur nilai Peak Flow Rate per dua kali dalam sehari dapat menunjukkan gambaran Peak Flow Rate sepanjang hari.
Arus Puncak Ekspirasi (APE) atau Peak Expiratory Flow dan ada juga yang menyebutnya Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) adalah kecepatan ekspirasi maksimal yang dapat dicapai oleh seseorang. APE ini dinyatakan dalam liter per menit (L/menit) atau liter per detik (L/detik). Nilai APE dapat diperoleh dengan pemeriksaan spirometri. Atau Anda dapat menggunakan Peak Expiratory Flow Meter (PEF meter) yang lebih sederhana daripada spirometri.
Tes Spirometri : Diagnosa Asma, COPD, dan Gangguan Paru-Paru
PEF meter ini memiliki cukup banyak keunggulan yaitu mudah dibawa, tidak memerlukan sumber listrik dan harganya relatif murah sehingga memungkinkan tersedia di berbagai tingkat layanan kesehatan. PEF sendiri mudah untuk di gunakan baik untuk para dokter maupun penderita. Bagi penderita sebaiknya alat ini wajib dimiliki dan tersedia dirumah guna memantau sejauh mana kondisi asma penderita.
Namun Anda harus tahu bahwa nilai APE tidak selalu berkorelasi dengan hasil pemeriksaan faal paru lainnya. Selain itu APE juga tidak selalu berkolerasi dengan derajat beratnya obstruksi. Oleh sebab itu pengukuran nilai APE sebaiknya di bandingkan dengan nilai terbaik sebelumnya bukan nilai prediksi minimalnya, kecuali bila tidak diketahui nilai terbaik dari penderita.
Nilai prediksi faal paru setiap individu berbeda tergantung dari berapa banyak faktor seperti gender,tinggi badan, berat badan, usia, ras, dll seperti yang sudah disebutkan di paragraf sebelumnya. Tim Pneumobile Project Indonesia pada tahun 1992 telah melakukan penelitian mengenai faal paru rata-rata orang Indonesia. Salah satu hasil penelitian tersebut memperoleh tabel nilai normal PEFR orang Indonesia. Jika tidak tersedia tabel tersebut kita bisa menggunakan rumus sebagai berikut :
Untuk Penderita Berjenis Kelamin Laki-Laki
PEFR (L/dtk) = – 10,86040 + 0,12766 x Umur + 0,11169 x TB –
0,0000319344 x Umur³± 1,70935
Untuk Penderita Berjenis Kelamin Perempuan
PEFR (L/dtk) = – 5,12502 + 0,09006 x umur + 0,06980x TB -0,00145669 x
Umur³± 1,77692
Keterangan :
- Umur dengan satuan tahun, TB adalah tinggi badan dengan satuan cm
- Kalikan hasil perhitungan dengan 60, jika Anda menginginkan hasil dengan satuan L/menit
Semoga sepenggal cerita mengenai Peak Flow Meter ini bermanfaat bagi Anda semua !!(dwi)