Pemeriksaan urin biasanya dilakukan untuk tujuan kesehatan. Di Indonesia, istilah urin analyzer untuk kalangan masyarakat masih tergolong awam. Oleh sebab itu, dalam artikel ini, kita akan membahas tentang prinsip kerja urin analyzer.
Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal.Dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli per menit akan terbentuk filtrat 120ml per menit. Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi olehtubuli ginjal yang akhirnya terbentuk satu mili liter urin per menit. (R. Wirawan, S.Immanuel, R. Dharma, 2008). Sehingga dapat dikatakan,urin atau air seni adalah sisa proses metabolisme tubuh kita yang dikeluarkan dari tubuh. Karena urin merupakan sisa metabolisme, kita dapat mengetahui bagaimana kondisi tubuh kita. Dari urin, kita dapat menentukan bagaimana fungsi dari ginjal, saluran kemih, hati, saluran tubuh, pankreas, dan lainnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui kelainan ginjal dan salurannya, namun juga untuk mengetahui kelainan-kelainan diberbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas,korteks adrenal, uterus dan lain-lain. Selama ini dikenal pemeriksaan urin rutin dan lengkap. Yang dimaksud dengan pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan makroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi pemeriksaan protein dan glukosa. Sedangkan yang dimaksud dengan pemeriksaan urin lengkap adalah pemeriksaan urin rutin yang dilengkapi dengan pemeriksaan keton, bilirubin, urobilinogen, darah samar dan nitrit.
Pemeriksaan urin ada dua cara, yaitu secara manual dan otomatis. Secara manual, kita menggunakan kertas urin strip. Di dalam urin strip ada beberapa warna indikator, sehingga apabila kita mencelupkan kertas strip ke dalam urin maka urin strip akan berubah warna. Perubahan warna pada urin strip tersebut dicocokkan dengan tabel dan kadarnya diketahui dari masing- masing parameter. Lalu bagaimana dengan alat otomatis?
Tentu saja pemeriksaan urin secara otomatis lebih mudah,karena menggunakan alat bernama urin analyzer. Alat ini membaca hasil dari urin strip tersebut yang berkaitan dengan sel darah merah, pH, bilirubin, protein, glukosa, dan lainnya. Untuk pembacaan hasil urin memang menggunakan alat, namun pencelupan kertas indikator ke dalam urin masih manual dengan tangan. Beberapa model urin analyzer terdiri dari urin strip readers, suatu tipe alat dari fotometer reflektansi yang dapat membaca beberapa ratus urin strip per jam. Urine Analyzer membaca strip tes urine pada kondisi standar, menyimpan hasil ke memori dan menampilkan hasil melalui printer built-in dan / atau serial interface pada alat tersebut.Urine Analyzer menstandarisasi hasil ‘Urine Test Strip’ dengan dengan menghilangkan faktor-faktor yang diketahui dapat mempengaruhi evaluasi/pengecekan secara visual pada strip tes urine.
Bagian-bagian alat
Keterangan
A : Diskette Drive
B : Urisys 2400 kaset test trip
C : Layar
D : Pipet
E : Jarum sampel dan pencuci
F : Rak Output
G : STAT posisi sampling
H : Rack cross-feed line
I : Pembaca Barcode
J : Rak Input
Prinsip kerja dari sebuah urin analyzer cukup kompleks.Sebuah sumber cahaya LED’s pada panjang gelombang tertentu pada sudut optimum pada permukaan Test Pad. Cahaya mengukur pada permukaan Test Pad direfleksikan dengan intensitas yang bergantung padaTest Pad tersebut. Sebuah detector sampel diposisikan diatas Test Pad,menerima pantulan cahaya. Detector mentransmisikan sinyal listrik analog yang mengubah sinar analog menjadi nilai digital (Analog to Digital Converter) dengan sebuah alat bernama Microprocessor. Hasil konsentrasi semikuantitatif ditentukan dengan membandingkan nilai reflektan dengan suatu range.Ketiga LED mentransmisikan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda. Kompensasi untuk warna intrinsik dari urin yag diketahui sebagai faktor pengganggu dibuat melalui pengukuran dari “ blank compensasi pad” pada test strip.Kompensasi tersebut mencegah positif palsu ketika sampel yang warnanya pekat.
Contoh urin analyzer, seperti Urisys 2400, dapat menentukan warna urin dengan mengevaluasi nilai refraktan dari ketiga pegukuran panjang gelombang ( 470,555,650 nm) pada pad compensasi. Hasil warna dinyatakan dengan kuning pucat, kuning,amber, cokelat, jingga, merah, hijau atau lainnya.Pengubahan menjadi nilai berat jenis dilakukan oleh sebuah nomogram yang tersimpan dalam alat atau analyzer.Flow cell yang digunakan untuk berat jenis juga menentukan kejernihan dari sampel. Bagaimanapun juga cahaya dari LED yang berbeda-beda digunakan untuk mengukur kejernihan. Ada 3 range kejernihan yang mungkin yaitu : jernih,tidak terlalu keruh, atau keruh. Ketika sampel telah diteteskan pada pad test strip, berat jenis dan kejernihan telah dihitung, urin yang tersisa akan dikeluarkan ke tempat pencucian. Jarum dan flow cell dicuci dengan air sebelum sampel berikutnya diambil.
Urin analyzer diujicoba dalam beberapa tes, seperti uji protein, nitrit, glukosa, keton, dan lainnya. Sayangnya, untuk wilayah Indonesia kita masih harus membeli alat ini dari luar negeri. Semoga di masa depan, alat – alat kesehatan yang canggih dapat diproduksi sendiri oleh Indonesia 🙂