Baru-baru ini, wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mengalami banjir signifikan akibat hujan deras yang menyebabkan sungai-sungai utama meluap. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur, gangguan layanan publik, dan evakuasi ribuan warga.
Banjir dapat meningkatkan risiko wabah penyakit dalam jangka panjang, bukan hanya saat terjadi, tetapi juga setelah air surut. Genangan air dan lumpur yang tertinggal dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, virus, dan parasit.
Terlebih air tanah yang terkontaminasi tinja atau bahan kimia berbahaya dari limbah industri, seperti logam berat dari limbah industri, termasuk merkuri, timbal, dan arsenik, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Banjir membawa berbagai risiko kesehatan yang dapat berdampak serius pada para korban. Berikut adalah beberapa bahaya kesehatan yang perlu diwaspadai:
1. Penyakit yang Ditularkan Melalui Air
- Leptospirosis: Disebabkan oleh bakteri Leptospira yang terdapat dalam air yang terkontaminasi urine tikus. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri otot, dan muntah.
- Diare dan Kolera: Air banjir yang tercemar limbah dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan seperti diare akut atau kolera.
- Hepatitis A: Virus hepatitis A menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
2. Infeksi Kulit dan Luka
- Dermatitis dan Infeksi Jamur: Kulit yang sering terendam air kotor bisa mengalami iritasi, gatal-gatal, atau infeksi jamur.
- Infeksi Bakteri pada Luka: Luka terbuka yang terkena air banjir bisa mengalami infeksi serius jika tidak segera dibersihkan.
3. Penyakit Pernapasan
- ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut): Paparan udara dingin, polusi, dan lingkungan yang lembap meningkatkan risiko ISPA, terutama pada anak-anak dan lansia.
- Pneumonia: Infeksi paru-paru akibat bakteri atau virus yang berkembang di lingkungan yang lembap dan padat.
4. Gigitan dan Sengatan Hewan
- Gigitan Ular dan Serangga Beracun: Banjir sering kali membuat hewan seperti ular dan kalajengking keluar dari habitatnya.
- Demam Berdarah Dengue (DBD): Genangan air menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan DBD.
5. Gangguan Kesehatan Mental
- Stres dan Trauma: Kehilangan tempat tinggal dan harta benda dapat memicu gangguan kecemasan, stres, bahkan depresi pada korban banjir.
Cara Mencegah Penyakit Pasca Banjir
Berikut ini adalah beberapa langkah teknis yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri dalam upaya menghindari potensi penyakit pasca banjir, diantaranya adalah:
1. Membersihkan rumah dari sampah dan kotoran lainnya yang terbawa banjir ke tempat sampah, dan bersihkan berbagai tempat seperti dinding dan lantai dengan desinfektan.
2. Berhati-hati atau hindari dalam menggunakan sumber air seperti air sumur dan keran, karena dikhawatirkan telah terjadi adanya kontaminasi zat yang tidak sehat bagi tubuh, meski dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
3. Memakai alat pelindung beralas keras seperti sepatu apabila berjalan di genangan air, serta menutup berbagai akses yang berpotensi menjadi sarang hewan, seperti tikus.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, serta beristirahat yang cukup
5. Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat yang tidak terdampak, apabila mengalami luka saat melakukan pembersihan maupun evakuasi.
Dengan mengetahui beberapa upaya untuk meminimalisir potensi munculnya penyakit pasca banjir diatas, diharapkan mampu melindungi masyarakat agar bisa tetap sehat dan kembali beraktivitas secara normal pasca banjir melanda.