Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Setelah bagian yang akan ditangani ini ditampilkan, selanjutnya dilakukan tindakan perbaikan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Penjahitan luka setelah operasi tentunya membutuhkan beberapa alat, salah satunya adalah benang operasi.
Benang operasi adalah materi berbentuk benang yang berfungsi untuk ligasi atau mengikat pembuluh darah ataupun mengikat/menyatukan jaringan. Benang operasi ternyata memiliki jenis yang beragam. Penggunaannya tergantung pada jaringan/organ/bagian tubuh yang akan diperbaiki, prosedur yang akan dilakukan, anatomi, waktu yang diperlukan bagi jahitan untuk tetap berada di bagian tubuh pasca operasi sebelum kondisinya pulih kembali, serta pertimbangan faktor kemudahan bagi pasien dalam beraktivitas setelah operasi. Memilih benang yang sesuai adalah hal yang sangat penting, karena jika tidak sesuai akan dapat memicu timbulnya trauma baru pada pasien dan dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka tersebut.
Klasifikasi Benang Operasi
Secara umum, benang ini digolongkan menjadi dua jenis, yaitu benang yang dapat diserap (absorbable) dan yang tidak dapat diserap oleh tubuh (non absorbable). Tetapi selain dua jenis tersebut, benang operasi juga dapat digolongkan berdasarkan untaian seratnya, bahan pembuatannya, dan berdasarkan penggunaannya.
1. Dapat diserap (absorbable) dan tidak dapat diserap (non absorbable)
- Jenis benang operasi yang dapat diserap oleh tubuh akan terurai dengan aman di dalam tubuh secara bertahap dari waktu ke waktu tanpa meninggalkan bekas jahitan. Terurainya benang operasi jenis ini berkat adanya enzim penyerapan dalam tubuh. Contoh benang operasi yang dapat diserap antara lain Polyglycolic Acid, Polyglactin 910, Catgut, Poliglecaprone 25, dan Polydioxanone. Fungsi: benang yang dapat diserap biasanya digunakan secara internal (untuk jahitan bagian dalam tubuh)
- Jenis benang operasi yang tidak dapat diserap oleh tubuh biasanya terbuat dari material yang tahan terhadap enzim penyerapan sehingga akan tetap berada di dalam tubuh atau jaringan selama bertahun-tahun, dan jika ingin dihilangkan harus secara manual, tidak hilang secara alami seperti benang yang dapat diserap. Contoh benang operasi jenis ini diantaranya Polypropylene, Nylon (polyamide), Polyester, PVDF, Silk (sutra), dan Stainless steel. Fungsi: jenis benang tidak dapat diserap biasanya digunakan secara eksternal (untuk jahitan bagian luar tubuh)
2. Berdasarkan untaian seratnya
- Monofilamen, yaitu benang operasi yang hanya terdiri dari satu serat saja. Benang operasi jenis ini tidak menyerap cairan (non kapilaritas). Kelebihan dari monofilamen adalah memiliki permukaan benang yang rata dan halus, tidak memungkinkan terjadinya infeksi, dan tidak menjadi tempat tumbuhnya mikroba. Tetapi monofilamen memerlukan penanganan simpul yang khusus karena relatif cukup kaku dan tidak sekuat multifilamen. Contoh monofilamen adalah Catgut, PDS, Prolene, Polypropylene, Nylon, PVDF, Stainless steel, Poliglecaprone, dan Polydioxanone. Fungsi: dapat digunakan untuk jahitan interuptus pada semua bagian dan jahitan subkutikuler non absorbable.
- Multifilamen, yaitu jenis benang yang terdiri dari beberapa serat yang diuntai menjadi satu sehingga multifilamen lebih kuat dibandingkan dengan monofilamen. Multifilamen juga lebih lembut, teratur, dan lebih mudah digunakan. Namun, benang jenis multifilamen dapat menjadi tempat tumbuhnya mikroba karena adanya rongga pada benang dan dapat sedikit tersendat pada saat benang melalui/melewati jaringan. Contoh multifilamen antara lain Polyglactin 910, PGA, Silk, dan Polyester. Fungsi: beberapa jenis benang multifilamen dapat digunakan pada sternum setelah tindakan torakotomi.
3. Berdasarkan bahan pembuatannya
- Bahan Alami, terbuat dari collagen yang berasal dari lapisan sub. Mukosa usus domba dan serabut collagen tendon flexor sapi. Contohnya antara lain Surgical catgut plain, Surgical catgut chromic, Surgical silk, virgin silk, dan surgical cotton.
- Bahan Sintetis (buatan), terbuat dari sintetik polimer sehingga mudah diserap oleh tubuh secara hidrolisis dan waktu penyerapan oleh tubuh mudah diprediksi. Contohnya antara lain benang operasi jenis Polyglactin, Polylactin, Poliglikolik, Polyglecaprone, Polydioxanone, Polypropamide, Polypropylene, dan Polyester.
4. Berdasarkan penggunaannnya
Benang operasi juga digolongkan berdasarkan penggunaannya, seperti benang operasi untuk jahitan kardiovaskular/jantung, jahitan katup, jahitan orthopedi, jahitan gigi, jahitan ginekologi/kandungan, jahitan hewan, jahitan bedah kosmetik, jahitan mata, dll.
Dapatkan perlengkapan operasi dan alat kesehatan lainnya di website kesehatan terpercaya. (pf)