Narkoba seringkali menjadi momok yang tidak akan ada habisnya. Pemeriksaan narkoba sendiri pun banyak. Salah satu pemeriksaan narkoba yang sering digunakan adalah rapid test.
Ketika seseorang dicurigai mengkonsumsi narkoba maka terdapat- beberapa test atau pemeriksaan untuk membuktikannya melalui rapid test dan pemeriksaan lanjutan. Rapid test biasanya menjadi uji pendahuluan, untuk menetapkan sebuah kecurigaan. Sedangkan untuk memastikannya diperlukan pemeriksaan lanjutan lainnya. Selain itu, tes narkoba ini bisa juga dilakukan pada saat seleksi penerimaan pegawai ataupun saat check up rutin. Pada beberapa institusi pendidikan, sangatlah penting untuk melakukan test narkoba misalnya pada saat penerimaan mahasiswa baru dalam suatu institusi pendidikan, terutama untuk tingkat menengah atas.
Rapid test narkoba ini sangatlah penting untuk semua kalangan, baik untuk perorangan hingga institusi pendidikan layaknya seperti sekolah, instansi swasta maupun pemerintah. Alat test narkoba ini sangatlah penting untuk mendiagnosa apakah dia mengonsumsi narkoba atau tidak. Alat ini sangatlah penting karena dengan melakukan pemeriksaan dengan rapid test ini akan dapat diketahui apakah seseorang tersebut patut dicurigai sebagai pengguna narkoba atau bukan, sebagai orang yang mengkonsumsi narkotika atau bukan. Anda sendiri mengetahui bahwa banyak sekali kasus narkoba yang masih belum terungkap. Selain itu, banyak pula ditemukan kasus yang disebabkan oleh orang-orang yang bekerja dengan pengaruh dari bahan-bahan narkotika tersebut dan hal tersebut sangat merugikan semua pihak.
Rapid test merupakan pemeriksaan yang prosesnya tergolong berlangsung cepat. Namun, beberapa penelitian lanjutan juga ada yang mengungkap bahwa butuh waktu cukup lama. Hal ini biasanya bergantung pada jenis narkoba yang dikonsumsi.
Rapid Test terbagi atas dua jenis yaitu Strip dan Cassette dengan bahan yang diperiksa antara lain bisa dalam bentuk Urine, Darah atau Serum dengan satu lubang untuk memasukkan sampel (S) dan 2 tanda indikator garis hasil berupa (C) CONTROL dan (T) TEST. Selain itu ada juga yang dilengkapi dengan beberapa tambahan cairan Buffer.
1.Strip/Stick Test
Dalam pemeriksaan rapid test menggunakan Strip/Stick Test biasanya menggunakan tiga parameter yaitu Marijuana (THC), Amphetamine (AMP), dan Morphine (MOP). Selain itu, ada juga yang menggunakan 6 parameter yaitu Amphetamine (AMP), Methamphetamine (METH), , Marijuana (THC), Cocaine (COC), Morphine (MOP), dan Benzidiazephine (BZO).
Strip/Stick Test ini memang telah dirancang sedemikian rupa sehingga dibentuk imunokromatografi kompetitif kualitif yang lebih praktis serta tidak perlu memerlukan tenaga terampil dan cepat karena proses pemeriksaan ini tergolong cepat yang dapat diperoleh dalam 3-10 menit). Jika menggunakan sampel urin, teknik ini memiliki sensitivitas yang sesuai dengan standard Nasional Institute on Drug Abuse (NIDA, sekarang SAMHSA), serta spesifisitas sebesar 99,7%.
Jika pada pemeriksaan Strip/Stick Test menggunakan metode imunokromatografi kompetitif kualitif maka akan ditandai hasil positif jika terbentuk berupa 1 garis yaitu pada area control (C), dan hasil akan negative jika terbentuk 2 garis yaitu pada area control (C) dan test (T). Hasil dikatakan invalid jika terbentuk garis pada test (T) atau garis tidak terbentuk sama sekali.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan ini adalah pembacaan hasil harus dilakukan saat 5 menit setelah pemeriksaan dan tidak boleh lebih dari 10 menit karena akan terbentuk hasil yang positif palsu.
2. Card Test
Card Test hampir sama dilakukan layaknya seperti Strip/Stick Test yang sudah dijelaskan sebelumnya. Hal yang membedakan dengan pemeriksaan sebelumnya adalah jika Strip/Stick Test dimasukkan pada tempat yang telah berisi dengan urin, sedangkan pada Card Test ini urin diteteskan pada zona sample sekitar 3-4 tetes urin.
Jenis Sampel yang Dapat Digunakan untuk Pemeriksaan Rapid Test Narkoba
1. Urin
Penggunaan rapid test dengan menggunakan sampel urin paling sering dilakukan. Prosedurnya cukup mudah yaitu dengan meneteskan urine ke alat test atau alat test di celupkan ke urine pada pasien suspect mengonsumsi narkoba. Cara menggunakan dan interpretasinyapun sangatlah mudah, dan tidak perlu keterampilan khusus. Pemeriksaan ini bisa dilakukan oleh orang awam sekalipun untuk lingkungan sendiri
2. Saliva atau keringat
Penggunaan rapid test juga dapat menggunakan bahan uji berupa air ludah (saliva) serta keringat (sweat). Pemeriksaan menggunakan sampel ini telah digunakan secara luas di Eropa, Australia, atau Amerika terutama untuk “razia” lapangan. Cara penggunaannya pun cukup sederhana, yaitu pasien diminta untuk membuka mulut kemudian bagian “pads” pada alat diusapkan 3 kali kebagian pipi dalam. Kemudian lakukan analisis dalam 3 menit setelah pemeriksaan dan hasilnya dapat diketahui secara cepat. Test menggunakan saliva dan keringat ini bisa dibaca secara visual atau dibaca dengan menggunakan “reader” khusus. Namun untuk pemeriksaan dengan sampel ini mematok harga test ini yang lebih mahal 10 kali lipat dibanding rapid test dengan sampel urine biasa. Hal ini disebabkan oleh teknologi yang lebih tinggi dan hasilnya pun lebih akurat dibanduing menggunakan urin. Selain itu, beberapa negara-negara maju yang sangat menghormati Hak Azasi Manusia (HAM) begitu tingginya. Seseorang dianggap melanggar HAM jika seorang pengambilan sampel dengan menggunakan urine. Hal itu lebih dianggap tidak etis. Oleh karena itu, mulailah dikembangkan pemeriksaan rapid test menggunakan sampel berupa saliva atau keringat. Selain alasan itu, penggunaan sampel saliva atau keringat tidak bisa ditukar oleh sampel orang lain sedangkan jika menggunakan sampel urine bisa dimanipulasi dengan dilakukan penukaran atau pengenceran.
3. Darah
Penggunaan dengan sampel darah tentu memberikan hasil yang lebih akurat pula. Namun prosesnya tentu lebih sulit dan memerlukan tenaga ahli yang sesuai di bidang tersebut.
4. Rambut
Sementara cara uji lain yang juga digunakan adalah menggunakan sampel rambut, yang tentunya harus dilakukan oleh tenaga laboratorium khusus serta perlengkapan alat yang khusus pulkona. Biasanya pengujian dengan sampel ini dilakukan sebagai bentuk konfirmasi, apabila test cepat (rapid test) dengan urine mengalami keraguan hasil.
Beberapa jenis rapid test adalah yang satuan yaitu satu alat hanya dapat memeriksa satu zat saja seperti uji amfetamin, uji benzodiazepin, uji kokain, uji mariyuana, uji metamfetamin, atau uji morfin. Namun penggunaan rapid test yang satuan ini terkadang susah dilakukan karena begitu banyak zat yang harus diuji. Oleh karena itu, dibentuk jenis rapid test narkoba kombo. Tes narkoba combo adalah menggabungkan kemampuan untuk mendeteksi beberapa jenis NAPZA yang sekaligus digunakan untuk mendeteksi dari adanya penggunaan beberapa jenis narkoba dalm urin seseorang yang dicurigai.
Beberapa Jenis Rapid Test Combo yang Dipasarkan di Indonesia Antara Lain:
1. Uji combo NAPZA 3
Adalah alat tes narkoba yang dapat memeriksa tiga zat sekaligus dalam satu alat. Zat yang diperiksa antara lain morfin, mariyuana (THC), dan amfetamin.
2. Uji combo NAPZA 5
Adalah alat test narkoba yang dapat memeriksa lima zat sekaligus dalam satu alat.
Adalah alat test narkoba yang dapat memeriksa enam zat sekaligus dalam satu alat. (puj)