Fakta Menarik Dibalik Baju Operasi

Dunia medis sangatlah menarik untuk selalu kita ikuti perkembangannya. Begitu banyak sisi dunia medis yang kerap kali dibicarakan oleh masyarakat awam, mulai dari berbagai macam penyakit, merebaknya virus tertentu, obat, vaksin, sistem pelayanan kesehatan, berbagai kasus kecelakaan, kasus keracunan, dan masih banyak lagi isu-isu kesehatan menarik lainnya. Dari sekian banyak yang terkait dengan dunia medis, salah satunya yang pasti sangat dikenali oleh sebagian besar masyarakat awam adalah operasi.

Sekilas Tentang Operasi

Secara ilmiah, operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif (suatu cara atau tindakan medis yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh seseorang) dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Membuka ataupun menampilkan bagian tubuh seseorang ini umumnya dilakukan dengan menggunakan sayatan. Setelah bagian tubuh tertampilkan, dilakukanlah tindakan perbaikan yang kemudian diakhiri dengan penutupan dan penjahitan.

Baca juga : Benang Operasi dan Fungsinya Ternyata Beragam, Apa Saja?

Tindakan operasi ini dapat dilakukan di bagian tubuh manapun mulai dari organ-organ yang berada di kepala hingga kaki. Tentunya dengan diagnosis serta indikasi tertentu yang mengharuskan atau merekomendasikan bagian tubuh tersebut untuk dioperasi dengan alasan kesehatan maupun keselamatan seseorang. Selama tindakan operasi berlangsung, pasien selalu diberikan tindakan anastesi atau pembiusan baik bius lokal ataupun bius total. Operasi biasanya merupakan salah satu tindakan medis yang cukup ditakuti oleh sebagian besar orang yang akan menjalaninya. Tak hanya orang atau pasien yang bersangkutan, keluarganya pun turut cemas kala tindakan operasi harus segera dijalani.

Apa Yang Menarik Dari Tindakan Operasi?

Dari semua tindakan operasi yang pernah Anda jalani ataupun hanya Anda saksikan di media, ada satu hal yang sebenarnya cukup menarik perhatian dan juga memunculkan rasa penasaran. Apakah itu? Bukan ruangan operasi ataupun peralatan operasi yang digunakan oleh tim medis, melainkan baju operasi berwarna hijau yang dikenakan oleh para dokter maupun perawat saat operasi berlangsung. Seperti yang telah kita ketahui selama ini bahwa seorang dokter umumnya tak pernah lepas dari jas putih (seragam dokter) jika sedang praktik di rumah sakit ataupun tempat pelayanan kesehatan lainnya. Namun ketika melakukan tindakan operasi mengapa jas putih tersebut tidak digunakan dan mereka justru menggunakan baju operasi berwarna hijau?

Baju operasi yang berwarna hijau ini merupakan seragam bagi tenaga kesehatan yang wajib digunakan saat melakukan tindakan operasi. Operasi adalah suatu tindakan yang mengharuskan segala sesuatunya berada dalam keadaan steril, mulai dari ruangan yang steril, peralatan operasi yang tentunya wajib steril, hingga penggunaan seragam serta atribut lainnya yang juga harus steril. Selain baju operasi yang berwarna hijau, tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat yang terlibat dalam suatu tindakan operasi juga diharuskan untuk menggunakan penutup kepala khusus untuk operasi (yang berwarna senada dengan baju operasi), serta masker. Bahkan bagi mereka yang berjilbab, ketika masuk ke ruangan operasi jilbabnya pun harus diganti dengan jilbab yang berbeda. Di dalam rumah sakit, tindakan operasi dilakukan di sebuah ruangan khusus yang biasa disebut dengan ruang OK (Operatie Kamer, istilah dari bahasa belanda).

Mengapa Seragam Operasi, Khususnya Baju Operasi Berwarna Hijau?

Pernahkan pertanyaan ini terlintas dalam pikiran Anda? Sudah pernah mencari tahu jawabannya? Bagi Anda yang penasaran mengapa baju untuk tindakan operasi berwana hijau, simak baik-baik ulasan ini ya karena pasti akan menjawab rasa penasaran Anda.

Ketika dokter bedah melakukan tindakan operasi, maka ia pun akan banyak menjumpai berbagai macam warna merah seperti darah yang berwarna merah pekat, berbagai organ tubuh serta jaringan pada tubuh manusia yang sebagian besar berwarna merah, baik itu merah muda, merah tua, merah darah, serta merah lainnya. Jika seorang dokter terlalu lama melihat warna merah, kondisi ini selanjutnya akan dapat menyebabkan halusinasi pada mereka.

Selain itu melihat warna merah dalam jangka waktu yang terlalu lama juga dapat menyebabkan kurangnya kepekaan seseorang terhadap warna merah. Hal ini dikarenakan sinyal merah di otak akan memudar. Akibat dari kondisi tersebut, seseorang menjadi kurang jelas dalam melihat berbagai benda. Jika hal ini terjadi pada dokter saat operasi tentunya akan sangat fatal bukan? Karena dokter perlu mengamati berbagai organ tubuh ketika operasi berlangsung. Jangan sampai karena kepekaannya berkurang dokter menjadi salah mengoperasi bagian tubuh seseorang, sangat berbahaya tentunya.

Lalu mengapa pada akhirnya dipilih warna hijau, bukan warna yang lainnya? Penggunaan warna hijau pada baju operasi untuk para tenaga medis ini bermula pada awal abad ke-20. Tujuannya untuk membantu penglihatan dokter pada saat melangsungkan operasi. Warna hijau akan membantu para dokter untuk melihat lebih baik karena dengan melihat warna hijau akan dapat menyegarkan penglihatan dokter dari dominansi warna merah yang terdapat pada darah dan berbagai organ tubuh lainnya.

Adapun alasannya tidak dipilih warna putih seperti warna jas dokter adalah karena disamping dapat mengurangi kepekaan terhadap warna yang sama, fokus yang terlalu lama terhadap warna merah juga dapat menyebabkan ilusi optik berwarna hijau di permukaan yang putih dan hal ini pun tentunya dapat mengganggu. Ilusi optik ini muncul jika dokter mengalihkan pandangannya dari jaringan tubuh yang berwarna kemerahan kepada sesuatu yang berwarna putih. Ilusi optik warna hijau dari organ bagian dalam pasien akan muncul pada latar belakang putih tersebut. Hal ini bisa terjadi karena warna putih memiliki semua spektrum warna, termasuk hijau dan merah.

Disamping itu, warna hijau juga dipilih dengan alasan dapat membantu menetralkan warna merah, karena warna hijau merupakan lawan dari warna merah dalam roda warna. Warna hijau juga dapat membuat dokter lebih sensitif terhadap warna merah saat melakukan operasi. Inilah alasannya warna hijau dipilih sebagai warna pakaian untuk tindakan operasi ketimbang warna lainnya (ataupun warna biru seperti yang digunakan di luar negeri).

Adakah Desain Khusus Untuk Baju Operasi?

Baju khusus untuk tindakan operasi umumnya didesain secara sederhana saja yang terdiri dari atasan dan bawahan. Baju khusus tindakan operasi desainnya tidak macam-macam seperti baju sehari-hari ataupun baju lainnya karena desain baju tindakan operasi haruslah yang dapat mempermudah kinerja dokter maupun perawat serta memfasilitasi mobilitasnya selama operasi berlangsung.

Bahan yang digunakan untuk baju tindakan operasi pun dipilih dari bahan yang nyaman, dengan sirkulasi udara yang baik sehingga tidak membuat penggunanya merasa kepanasan disaat operasi berlangsung, mudah dibersihkan, dan tentunya anti bakteri.

Bagaimana Membersihkan Baju Operasi Ketika Sudah Digunakan?

Ruangan operasi adalah ruangan yang steril, karenanya setelah baju operasi digunakan, baju tersebut haruslah dibersihkan dengan baik agar bakteri yang ada di dalamnya dapat hilang seketika. Setelah digunakan, baju operasi wajib dicuci. Layaknya mencuci baju biasa, mencuci baju operasi pun dilakukan dengan merendamnya dalam detergen. Jangan lupa untuk memberikan desinfektan jika proses operasi melibatkan banyak darah serta jaringan tubuh. Setelah dicuci, keringkan baju operasi di dalam mesin pengering agar terhindar dari debu dan tetap higienis. Hindari paparan sinar matahari langsung selama proses pengeringan.

Itulah beberapa informasi penting dan menarik mengenai baju tindakan operasi. Semoga bisa menjawab rasa penasaran Anda terhadap baju operasi ya. Ingin mendapatkan baju tindakan operasi dengan harga menarik? Kunjungi saja website Medicalogy. Jangan lupa juga untuk subscribe newsletter dari Medicalogy, karena banyak informasi kesehatan lainnya yang tak kalah menarik. (pf)