Gangguan Tidur Kini Dapat Diatasi Dengan Alat CPAP. Ini Penjelasan Ilmiahnya! – Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita akan terus menguras tenaga kita karena kita melakukan banyak hal seperti bekerja,bersekolah atau melakukan pekerjaan di rumah. Setelah beraktivitas seharian, tentu kita akan membutuhkan istirahat untuk memulihkan tenaga bekerja di keesokan harinya. Tidur di malam hari merupakan suatu kebutuhan setiap orang untuk membantu mendapatkan tenaga kita kembali. Karena pada saat tidur kita dapat membantu memperlancar aliran darah kita. Kesulitan tidur pada malam hari merupakan hal yang buruk yang mungkin justru disebabkan karena kita kelelahan.
Insomnia
Insomnia merupakan suatu hal yang biasanya paling dibenci oleh setiap orang. Karena di waktu di mana kita seharusnya dapat beristirahat total, tetapi tidak bisa. Setiap orang yang mengalami insomnia biasanya memiliki cara mereka sendiri untuk mengatasinya. Ada yang mengatasinya dengan cara makan, karena biasanya sulit tidur terjadi karena perut kita kosong sehingga membuat kita gelisah. Ada pula dengan cara membaca buku agar mudah bosan dan cepat mengantuk. Atau dengan cara yang lain sesuai keadaan orang tersebut.
Jika ada gangguan sebelum tidur, maka ada pula gangguan saat tidur. Salah satu gangguan tidur biasanya adalah mungkin karena kesulitan bernafas. Kesulitan bernafas dapat dialami saat tidur dan kita mengeluarkan suara dengkuran. Pada saat mendengkur, biasanya kita kekurangan oksigen ke paru-paru karena udara yang kita hirup tertahan di tenggorokan dan pada akhirnya, udara tersebut kita keluarkan melalui mulut dengan cara bersuara. Hal ini sangat membahayakan karena dapat membuat kita berhenti bernafas saat tertidur.
Continuous Positive Airways Pressure
Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi penyakit tidur ini. Salah satunya adalah dengan menggunakan CPAP (Continuous Positive Airways Pressure). CPAP merupakan alat yang membantu mengalirkan tekanan udara ke paru-paru yang berbentuk masker yang diletakkan di atas hidung dan/atau mulut sang penderita sleep apnea.
Cara Kerja CPAP
Seorang penderita sleep apnea memiliki saluran pernafasan yang tertutup sebagian atau seluruhnya sat tertidur. Hal itu menyebabkan udara tidak mengalir ke paru-paru dan membahayakan jiwa penderita. Banyak faktor penyebabnya, diantaranya lidah yang panjang, amandel yang besar atau obesitas.
Oleh karena itu, kita membutuhkan CPAP untuk membantu penderita dapat bernafas dengan baik dan benar saat tidur. Cara kerjanya adalah dengan memberikan tekanan positif pada jalan pernafasan atas dengan teratur dan terus menerus, untuk menjaga pernafasannya tetap berjalan saat tidur.
Meski berbentuk masker, namun pemberian oksigen melalui CPAP dilakukan dengan regulator melalui sebuah flow meter menuju masker yang digunakan dan diakhiri dengan sebuah alat yang dapat mengukur tekanan antara 2,5 -20 cmH2O. Penggunaan CPAP dapat mengurangi hipoksia dan mencegah atelektais. Pemakaian CPAP nasal disebut gagal apabila tingkat FiO2 < 60% PaCO2 > 60 mmHg, asidosis metabolik menetap, retraksi yang terlihat jelas saat terapi CPAP, apnea yang berkelanjutan. Apabila kegagalan itu terjadi, segera pakai ventilator.
Efek Samping CPAP
Hampir setiap jenis pengobatan pasti ada efek sampingnya. Meski tidak semua efek samping itu membahayakan. Seperti halnya CPAP. Pada dasarnya, CPAP tidak akan terlalu menunjukkan efek samping. Banyak yang mengira bahwa memberikan udara terus menerus k dalam paru-paru dapat menyebabkan paru-paru pecah. Hal ini salah, karena prinsip cara kerja CPAP adalah hanya membantu menjaga saluran napas tetap terbuka dan dapat menyesuaikan tekanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Seiring dengan banyaknya penelitian, sekarang ini dikembangkan pula CPAP autoset yang dapat meningkatkan tekanan udara masuk secara bertahap hingga pasien terasa nyaman. Namun, memang ada sedikit efek samping yang ditumbulkan dari penggunaan CPAP yaitu kebocoran udara di sekitar selang masker. Udara yang keluar itu biasanya akan menyebabkan mengenai mata sehingga mata bisa kering, konjungtivitas, iritasi pada hidung mungkin gatal-gatal atau memerah dan ruam pada kulit wajah. Jangan khawatir karena kita bisa mengurangi efeknya dengan tetes hidung NaCl fisiologis atau mengganti penggunaan sistem CPAP dengan menggunakan humidifier yang berfungsi untuk menjaga kelembapan.
Nah, apabila anda sudah bisa tidur dengan nyenyak tanpa mendengkur lagi, serta bangun di pagi hari badan terasa segar, maka penggunan CPAP anda berhasil. Selamat mencoba!