Setiap pasangan suami istri tentunya sangat mendambakan kehadiran sang buah hati ditengah keluarga kecil mereka. Oleh karenanya masa-masa kehamilan (terutama kehamilan pertama) sang istri pun sangat ditunggu kedatangannya. Ketika masa kehamilan datang, ada satu momen spesial yang paling dinanti oleh sang ibu, yaitu dapat mendengar denyut jantung janin untuk pertama kalinya. Bagi seorang ibu, momen tersebut sungguh sangat mengesankan sekaligus mengharukan sehingga tak akan tergantikan nilainya oleh hal apapun. Bagaimana tidak? Terdengarnya denyut jantung sang janin menjadi bukti nyata bahwa memang terdapat kehidupan di dalam rahim sang ibu, sehingga sudah dapat dipastikan bahwa itu merupakan suatu tanda kehamilan.
Bagaimana caranya untuk dapat mendengar denyut jantung janin di dalam rahim? Denyut jantung janin memang tak dapat didengar dengan telinga telanjang. Oleh karenanya, butuh alat bantu yang khusus dirancang untuk dapat mendengar suara denyut jantung janin. Sebenarnya ada berbagai macam alat yang dapat digunakan, beberapa diantaranya adalah stetoskop, pinard horn, ultrasonografi (USG), leopald, fetoskop, dan alat bantu lainnya. Namun ada sebuah alat bantu untuk mendengar denyut jantung janin yang dinilai tak kalah canggih dan akurat serta aman digunakan, alat tersebut adalah fetal doppler.
Apa itu Fetal Doppler?
Istilah fetal doppler mungkin belum banyak didengar oleh masyarakat awam. Fetal doppler atau yang sering disebut juga dengan baby doppler ataupun doppler USG portable, adalah sebuah alat genggam ultrasound portable yang memungkinkan seseorang untuk dapat mendengarkan detak jantung janin ketika masih berada dalam kandungan. Alat ini biasa digunakan oleh dokter ataupun bidan untuk mendeteksi detak jantung janin. Selain untuk mendengarkan, alat ini pun dapat berfungsi untuk menghitung detak jantung janin.
Anda sudah mulai dapat mendengar denyut jantung janin dengan baik menggunakan alat fetal doppler ini ketika usia janin dalam kandungan telah mencapai 10 minggu atau lebih. Namun demikian, seberapa cepat suara denyut jantung janin yang bisa terdeteksi dengan alat ini bergantung pula pada posisi janin di dalam rahim, bobot atau berat badan sang ibu, dan keakurasian hari perkiraan lahir si buah hati.
Bagaimana Prinsip Kerja Fetal Doppler?
Walaupun memiliki ukuran yang kecil serta portable sehingga mudah dibawa kemana saja, namun alat fetal doppler ini memiliki prinsip kerja yang baik sehingga dapat sangat bermanfaat untuk mendeteksi sekaligus menghitung denyut jantung janin di dalam rahim ibu. Dengan bantuan probe alat ini dapat meradiasi gelombang ultrasonik dan organ yang bergerak seperti hati dan aliran darah. Ibu tak perlu khawatir dengan radiasi gelombang dari alat ini karena radiasi terjamin aman sehingga tidak akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan janin.
Selanjutnya, sinyal ultrasonik akan menginterpretasikan atau mengartikan setiap perubahan yang terjadi. Doppler akan mengirimkan dan menerima gelombang suara yang memantulkan detak jantung janin. Gelombang tersebut lalu diproses dan volumenya diperbesar sehingga penggunanya dapat mendengar suara detak jantung janin. Hasilnya, alat ini dapat secara otomatis mengukur denyut jantung janin dengan menggunakan teknologi mikroprosesor dan outputnya disajikan secara digital sehingga akan mudah dipahami oleh penggunanya. Bagi mereka yang sudah pernah mendengar denyut jantung janin, banyak yang mengatakan bahwa suara denyut jantung tersebut akan terdengar seperti gemuruh derap lari kuda.
Berapakah Denyut Jantung Janin Yang Normal?
Dengan menggunakan fetal doppler, seorang ibu akan dapat mengetahui serta memantau secara berkala denyut jantung bayi yang sedang dalam kandungannya. Hal ini sangat penting karena denyut jantung sang janin merupakan indikator janin tersebut dalam kondisi sehat atau tidak selama ada di dalam kandungan. Normalnya, jantung janin sudah mulai berdetak ketika usianya di dalam kandungan mencapai 6 minggu. Walaupun demikian, denyut jantung janin akan dapat terdengar dengan baik ketika usianya memasuki 10 minggu atau lebih.
Di usia 6 minggu, normalnya denyut jantung janin adalah 90 hingga 110 denyut per menit (dpm). Ketika memasuki usia 9 minggu ke atas denyut jantung pun akan bertambah ke kisaran antara 140 dpm dengan variasi normal 20 dpm diatas atau dibawah nilai rata-rata tersebut. Dengan kata lain, nilai normal denyut jantung janin usia 9 minggu berkisar antara 120 hingga 160 dpm. Denyut jantung pada janin normalnya memang jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan denyut jantung orang dewasa ataupun anak-anak. Perkembangan jantung janin itu sendiri sebenarnya telah cukup fungsional setelah mencapai usia kehamilan kurang lebih 12 minggu.
Jika pada usia kehamilan 5 hingga 8 minggu terjadi perlambatan denyut jantung pada janin yaitu kurang dari 90 denyut per menit (dalam istilah medis kondisi ini dikenal dengan bradycardia), maka kondisi tersebut dapat dikaitkan dengan risiko tinggi terjadinya keguguran. Oleh karenanya ibu hamil harus meningkatkan konsumsi makanan yang cukup gizi dan mudah dicerna, sehingga nutrisi yang penting untuk perkembangan bayi dapat tercukupi dengan baik. Jangan lupa juga untuk selalu menenangkan hati dan pikiran agar aliran darah ke dalam rahim berjalan normal dan lancar. Keadaan psikis dan emosional sang ibu yang tertekan akan dapat menimbulkan reaksi ‘cepat’ atau ‘terburu-buru’ pada pertumbuhan janin. Hal tersebut akan dapat menyebabkan denyut jantung janin menjadi tinggi.
Manfaat Memantau Denyut Jantung Janin
Fetal doppler memang banyak digunakan oleh orang tua untuk memantau denyut jantung janin karena alat ini mudah digunakan oleh orang awam sekalipun. Seperti yang kita ketahui, memantau denyut jantung janin adalah hal penting yang harus dilakukan secara berkala saat kehamilan. Apa saja sebenarnya manfaat penting pemantauan denyut jantung tersebut?
- Untuk pemantauan kesehatan dan perlindungan bayi. Sehingga jika terjadi sesuatu seperti denyut jantung janin semakin melambat, hal tersebut dapat menjadi sinyal untuk kondisi bayi yang kurang sehat. Orang tua pun akan segera berkonsultasi ke dokter dan menindaklanjutinya.
- Perlindungan kesehatan untuk ibu. Tidak hanya perlindungan pada bayi, tapi juga untuk sang ibu, karena kehamilan yang berisiko tinggi juga akan mengancam kondisi kesehatan ibu. Dengan memonitor denyut jantung janin akan dapat diketahui secara berkala perubahan denyut jantung per menit berdasarkan usia janinnya.
- Rasa nyaman untuk ayah dan keluarga. Dengan terpantaunya detak jantung janin, kesehatan janin pun akan selalu terpantau, sehingga rasa nyaman dan aman akan ikut dirasakan oleh sang ayah dan keluarga.
- Reaksi yang lebih baik dan lebih cepat untuk mendapatkan perhatian medis ketika denyut jantung janin berada pada kisaran yang tidak normal.
Bagaimana Cara Menggunakan Fetal Doppler?
Fetal doppler sangat mudah untuk digunakan. Walaupun dapat digunakan secara pribadi di rumah ataupun di mana saja namun sebaiknya penggunaan alat ini tetap didampingi oleh dokter ataupun bidan agar data yang dihasilkan dari pemeriksaan ini dapat langsung ditindaklanjuti. Namun jika penasaran ingin memantau kondisi janin sendiri kapanpun Anda menginginkannya, Anda dapat melakukannya dengan langkah mudah berikut ini:
- Ambil probe pada fetal doppler.
- Tekan tombol power pada alat ini.
- Setelah lampu doppler menyala maka alat ini pun siap untuk digunakan.
- Oleskan gel pada probe.
- Tempelkan probe ke perut ibu hamil pada posisi punggung janin.
- Probe dapat digeser-geser sampai ditemukan tempat yang pas dimana detak jantung dapat dideteksi.
- Setelah terdengar bunyi jantung janin, volume doppler dapat ditingkatkan agar dapat terdengar suara detak jantung dengan lebih jelas.
- Banyaknya denyut jantung per menit akan ditampilkan pada layar display doppler.
Itulah sekilas tentang fetal doppler, alat pemantau denyut jantung janin. Bagi Anda yang sedang hamil, jangan lupa untuk memantau terus kondisi kesehatan janin Anda. Karena bayi Anda adalah awal dari masa depan keluarga Anda. Dapatkan berita kesehatan menarik lainnya hanya di website kesehatan terpercaya, Medicalogy. (pf)