Inkubator bayi adalah alat biomedis yang memberikan kehangatan, kelembaban dan oksigen dimana seluruh lingkungannya terkontrol dan diperlukan oleh bayi yang baru lahir. Akan tetapi tidak semua bayi yang baru lahir memerlukan alat biomedis ini, ada beberapa kriteria bayi yang memerlukan kondisi terkontrol seperti di dalam inkubator ini.
Mengulik sedikit sejarah penggunaan inkubator bayi di dunia medis. Awal penggunaan inkubator ini adalah pada tahun 1891 yang ditemukan oleh Dr. Alexander Lyon, pada tahun 1907 – Pierre Constant Budin merilis penelitian mengenai pengaruh temperatur tubuh terhadap mortalitas bayi. Pada tahun 1932 inkubator bayi mulai dimodifikasi dengan penambahan oksigen oleh Julius Hess. Blackfan dan Yaglaw melaporkan bahwa bayi yang baru lahir dapat bertahan dalam lingkungan dengan kelembaban yang sesuai dengan kondisi tubuhnya. Hal-hal inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan inkubator dalam membantu kehidupan bayi yang baru lahir.
Inkubator sendiri berbentuk seperti troli dengan matras kecil yang bagian atasnya tertutup. Chamber inkubator memberikan lingkungan yang bersih dan membantu melindungi bayi dari suara bising, debu, infeksi dan tangan-tangan yang sekiranya dapat mengganggu bayi. Sensor suhu ditempelkan pada kulit bayi, kemudian pemanas pada inkubator akan mengatur suhu dan menjaga suhu lingkungan dalam inkubator sesuai dengan kondisi tubuh bayi atau suhu dalam inkubator dikontrol dengan menggunakan termostat pada aliran udara yang dipanaskan. Dibawah bayi terdapat sistem aliran udara elektrik dan sistem kelembaban yang akan mensirkulasikan udara lembab-panas sesuai dengan temperatur dan kelembaban yang diinginkan melalui chamber yang ada pada inkubator. Oksigen mungkin ditambahkan ke dalam chamber inkubator ini.
Inkubator sendiri merupakan fasilitas rumah sakit yang biasanya dijumpai di ruangan pediatri (anak-anak), di pusat kelahiran maupun di ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Inkubator diperlukan oleh bayi yang lahir pada saat usia kehamilan ibu kurang dari 36 minggu (kelahiran prematur) atau inkubator bisa juga digunakan pada bayi yang memiliki kelainan atau penyakit dimana keadaan ini membuat bayi membutuhkan alat bantu untuk kelangsungan hidupnya terutama di bulan pertama ia dilahirkan.
Fungsi Inkubator Bayi
- Sebagai pelindung
Fungsi utama dari inkubator adalah untuk melindungi bayi pada usia awal kelahiran apabila kondisi bayi sangat rentan. Inkubator biasanya didesain tertutup dan dengan lingkungan yang terkendali. Temperatur dalam inkubator pun dikendalikan untuk menjaga bayi dari suhu yang terlalu dingin baginya serta melindungi dari kebisingan sehingga membuat bayi menjadi lebih mudah dan nyaman untuk beristirahat. Inkubator juga harus dijaga sterilitasnya sehingga dapat melindungi bayi dari bakteri maupun kemungkinan terjadinya infeksi. Tutup yang ada pada inkubator juga berfungsi untuk melindungi bayi dari bahan yang mengiritasi dan alergen. Selain itu inkubator juga dibuat nyaman untuk bayi sehingga tidak mengganggu bayi pada saat dilakukan pemeriksaan maupun adanya peralatan medis yang dipasang pada bayi.
- Oksigenasi
Sindrom gangguan pernapasan menjadi penyebab kematian terbanyak pada bayi prematur dan 1% terjadi pada bayi yang lahir normal. Oleh karena itu oksigenasi yang dilakukan pada bayi akan sangt mempengaruhi kelangsungan hidupnya.
- Sebagai monitor
Beberapa inkubator dilengkapi dengan peralatan medis yang tujuannya digunakan untuk memonitor ataupun mengobservasi kondisi bayi di dalam inkubator. Peralatan medis tersebut diantaranya adalah alat monitoring janting, alat scanning otak, alat monitor darah, termometer dan peralatan medis lain untuk Memonitor organ vital pada bayi.
Inkubator sendiri memiliki berbagai tipe dan masing-masing tipe inkubator digunakan dengan tujuan yang berbeda-beda.
Jenis – Jenis Inkubator Bayi
- Radiant warmer incubator
Inkubator tipe ini memiliki elemen penghantar panas di bagian atas inkubator. Sebuah sensor panas ditempelkan pada kulit bayi yang baru lahir dan nantinya elemen tersebut akan mengalirkan udara yang hangat sehigga temperatur bayi tetap terjaga. Keuntungan menggunakan inkubator tipe ini adalah memudahkan dokter maupun perawat untuk menjangkau bayi dari sisi manapun terutama pada kondisi yang sangat kritis. Sedangkan kekurangan dari inkubator tipe ini adalah tidak dapat menahan suara bising maupun infeksi yang mungkin terjadi serta lebih sulit dalam mengontrol kelembabannya.
Inkubator tipe ini dapat menjaga bayi tetap hangat dengan mengalirkan udara panas lembab di lingkungan inkubator. Kondisi lingkungan sekitar bayi jika menggunakan inkubator ini adalah yang paling mendekati dengan kondisi uterus ibu. Kekurangan dari inkubator tipe radiant warmer dapat tertutupi dengan menggunakan inkubator tipe ini , hanya saja akses terhadap bayi menjadi sedikit terhambat karena inkubator ini memiliki tutup.
- Transport incubator
Inkubator ini digunakan saat bayi yang lahir prematur maupun dalam kondisi sakit akan dipindahkan ke rumah sakit lain. Bentuknya sama seperti infant incubator hanya saja inkubator ini menggunakan baterai sebagai sumber energinya.
Lalu, bagaimana atau kondisi seperti apa yang mengharuskan seorang bayi dirawat di dalam inkubator. Beberapa kondisi seperti di bawah ini menjadi alasan kenapa seorang bayi memerlukan perhatian lebih atau dimasukkan ke dalam inkubator.
- Bayi yang dilahirkan pada usia kehamilan ibu kurang dari 34 minggu dan nungkin memerlukan bantuan lebih untuk bernapas, mendapat asupan makanan dan menjaganya utuk tetap hangat.
- Bayi yang dilahirkan ukurannya sangat kecil dan berat badan bayi kurang dari berat bayi normal.
- Bayi yang memiliki infeksi
- Ibu bayi menderita diabetes
- Bayi tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri
- Bayi yang membutuhkan nutrisi lebih.
Kapan bayi dapat dipindahkan dari dalam inkubator? Bayi dapat dipindahkan dari inkubator tergantung pada kondisi bayi itu sendiri dan tiap-tiap bayi akan memberikan perbedaan. Bayi yang ukurannya lebih kecil dan dilahirkan lebih cepat dari waktu yang seharusnya akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk tinggal di dalam inkubator. Sedangkan pada bayi prematur yang dirawat di ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) harus berada di dalam inkubator sesuai dengan waktu sisa kelahirannya. Jika bayi anda dapat menunjukkan peningkatan yang baik maka bayi dapat dikeluarkan dari dalam inkubator dan bisa pulang ke rumah bersama anda. Faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan bagi bayi anda untuk dikeluarkan dari inkubator adalah :
- Kemampuan bayi dalam menjaga temperatur tubuh.
Faktor ini merupakan faktor kunci yang menjadi pertimbangan apakah bayi dapat dipindahkan dari dalam inkubator atau tidak. Pada bayi prematur jaringan lemak/ jaringan adiposa bayi serta lemak pada bagian subkutan kulitnya belum sempurna atau tidak seperti bayi normal pada umumnya, sehingga hal inilah yang menyebabkan bayi prematur tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya sendiri tanpa lingkungan yang hangat.
- Berat badan bayi
Bayi yang dapat dipindahkan dari inkubator adalah bayi yang berat badannya sudah mencapai 1700 sampai 1800 gram.
- Usia kehamilan
Bayi mulai memproduksi jaringan adiposa pada saat usia kandungan ibu sekitar 26-30 minggu. Jaringan adiposa pada bayi yang dilahirkan secara normal sudah terbentuk sempurna sehingga bayi dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan lingkungan sekitar. Jika bayi yang ada dalam inkubator sudah dapat beradaptasi dengan lingkungannya maka bayi dapat dikeluarkan dari inkubator.
Penggunaan inkubator pada bayi tidak perlu dikhawatirkan oleh para orang tua karena alat ini dapat membantu kelangsungan hidup bayi. Inkubator merupakan fasilitas kesehatan yang harus dimiliki oleh rumah sakit karena pada kondisi tertentu bayi-bayi yang baru dilahirkan memerlukan alat medis ini untuk bertahan hidup. Jadi lengkapilah fasilitas rumah sakit anda dengan mengunjungi medicalogy.com, yang akan memberikan pilihan alat medis yang bergaransi, lengkap, murah dan terjamin.
Cari tahu informasi kesehatan lainnya di medicalogy.com.