Seseorang yang bekerja di laboratorium, tentu akan selalu membutuhkan jas laboratorium. Jas laboratorium atau jas lab merupakan salah satu alat pelindung diri (personal protective equipment) yang direkomendasikan oleh Occupational Safety and Health Administration (OSHA). Jas laboratorium sangat penting untuk dikenakan karena memiliki fungsi protektif terhadap tubuh Anda. Jas lab ini sebaiknya mampu menyerap atau memantulkan percikan atau tumpahan zat kimia, sehingga dapat melindungi kulit Anda dari zat kimia tersebut. Di samping itu, jas laboratorium yang baik harus mampu melindungi tubuh dari api, agar tubuh Anda tidak terluka atau hanya mengalami sedikit luka walaupun jas laboratorium Anda terbakar.
Material Jas Laboratorium
Berbagai fungsi jas lab tersebut bergantung pada jenis material yang digunakan untuk membuat jas laboratorium. Pilihlah jas lab dengan material yang secara tepat mampu melindungi Anda dari resiko bahaya yang akan Anda dapatkan. Berikut beberapa jenis material yang umum digunakan untuk membuat jas laboratorium.
Material sekali pakai
Digunakan pada laboratorium klinis dan biologis, serta beberapa laboratorium kimia, namun tidak baik digunakan apabila terdapat potensi bahaya api yang signifikan.
Material Poliester Katun (65%:35%)
Baik untuk pekerjaan laboratorium di bidang biologi yang memerlukan penanganan khusus, namun mudah terbakar, tidak baik digunakan pada pekerjaan laboratorium yang berhubungan dengan api.
Material Katun Poliester (75%:25%)
Baik untuk kegiatan klinis (rumah sakit, laboratorium klinis, dan laboratorium yang menangani material biologis), namun mudah terbakar.
Material Katun (100%)
Kurang mudah terbakar dibanding jenis poliester katun maupun katun poliester, namun tidak dapat disterilisasi menggunakan autoklaf dan lebih tebal, sehingga tidak nyaman digunakan pada cuaca yang panas.
Material Katun Tahan Api
Bahan katun yang telah diberi tambahan material tahan api, sehingga sesuai untuk kondisi laboratorium dengan risiko bahaya api, namun hargaya lebih mahal dibanding jenis lain.
Material Nomeks
Material ini sangat tahan api karena kain yang tebal, terkarbonisasi, dan tetap utuh saat terbakar. Di samping itu, jas laboratorium dengan material ini kuat, fleksibel, dan tidak mudah sobek, serta tahan terhadap berbagai macam larutan termasuk asam dan basa. Akan tetapi, jas laboratorium dengan jenis ini mahal dan tidak nyaman digunakan pada lingkungan terbuka (outdoor).
Desain Jas Laboratorium
Selain jenis material yang digunakan untuk membuat jas laboratorium, desain jas lab merupakan suatu hal yang tidak boleh luput dari perhatian Anda. Sebaik apapun material jas lab yang Anda pilih, fungsi proteksi jas ini tidak akan sempurna apabila tidak didukung dengan desain yang baik dan benar. Beberapa bagian yang sebaiknya Anda perhatikan meliputi:
- Bagian penutup/ pengancing, sebaiknya menggunakan kancing jepret (snap) yang mudah dibuka dalam kondisi mendesak seperti adanya percikan api.
- Saku harus berada di posisi yang nyaman agar barang yang disimpan tidak mudah jatuh.
- Lengan. Jas lab yang baik harus memiliki lengan jas yang panjang, untuk melindungi lengan atas dan lengan bawah. Apabila terdapat potensi bahaya di mana bagian ujung lengan jas lab dapat terjerat atau tersangkut peralatan laboratorium, gunakan jas lab yang memiliki manset elastis di bagian ujung lengannya.
- Panjang jas laboratorium harus memanjang di bawah lutut, atau sedikit lebih panjang dari lutut. Bagian kulit yang terbuka di bawah jas lab harus ditutupi.
- Kerah jas lab dengan gaya Howie mampu memberikan perlindungan yang lebih besar dibanding dengan jenis jas lab standar yang memiliki kerah berbentuk huruf “V”. Jas laboratorium dengan gaya Howie berupa jas dengan bagian depan yang rangkap, kerah tinggi mencapai leher, dan adanya manset rajut di bagian ujung lengan.
Jenis material penyusun jas lab dan desain jas lab ini dapat menjadi dasar utama pertimbangan Anda saat memilih jas laboratorium. Kedua hal tersebut merupakan kunci bagi keselamatan Anda selama bekerja di laboratorium. Namun demikian, Anda tetap harus memperhatikan hal-hal mendasar terkait penggunaan jas lab, agar fungsi proteksi dari jas ini dapat dirasakan baik oleh diri Anda sendiri maupun oleh lingkungan Anda. Pertama, Anda harus selalu menggunakan jas lab selama bekerja di dalam laboratorium. Kedua, pastikan jas Anda tertutup dengan mengancingkan seluruh kancing atau menutup resleting. Ketiga, lepaskan jas laboratorium Anda setelah selesai bekerja di laboratorium, untuk mencegah penyebaran zat kontaminan ke luar laboratorium. Dengan menerapkan ketiga hal tersebut, diiringi dengan pemilihan material dan desain jas laboratorium yang baik dan benar, Anda dapat bekerja di laboratorium dengan aman dan nyaman.