Jenis Obat kontrasepsi, Obat KB – Obat kontrasepsi merupakan obat yang digunakan untuk menghindari konsepsi atau kehamilan. Pada pria, obat kontrasepsi akan mempengaruhi tiga bagian dari proses reproduksi. Bagian tersebut adalah proses dari spermatogenesis dan proses maturasi dari sperma serta transportasi sperma. Pada wanita, obat kontrasepsi akan berpengaruh pada menghambat penetrasi sperma, ovulasi, fertilisasi dan implantasi. Obat kontrasepsi oral yang paling banyak digunakan saat ini adalah golongan steroida dimana hampir semua jenis obatnya hasil sintetis di laboratorium. Meski bukan sintetis total namun obat-obatan ini dihasilkan dari parsial sintetis bahan alam. Obat ini dapat mengakibatkan efek samping yang negatif karena sifat alami obat yang berubah.
Obat KB atau pil keluarga berencana adalah obat yang difungsikan untuk mencegah ovulasi. Kinerja obat ini menggunakan hormon progestin baik itu dengan atau tanpa hormon estrogen. Pil KB akan berfungsi dengan efektif jika diminum dengan teratur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa penggunaan pil kb tidak berpengaruh secara negatif bagi kesuburan wanita.
Terdapat dua jenis pil keluarga berencana yaitu pil kombinasi dan progesteron. Pil kombinasi menggunakan hormon progesteron dan estrogen. Pil jenis ini memiliki angka efektivitas hingga 99% jika digunakan dengan tepat. Pil kombinasi contohnya adalah Yasmin, Marvelon dan Diane 35. Diane 35 biasanya digunakan sebagai obat jerawat namun juga berfungsi sebagai kontrasepsi. Beberapa kelebihan pil kombinasi antara lain membuat haid lebih teratur sekaligus mengurangi rasa kram saat haid, pil ini juga tidak akan mengganggu hubungan seksual suami istri dan pil ini mampu mengurangi resiko kanker usus, kanker ovari dan kanker rahim. Disamping kelebihannya, pil kombinasi juga memiliki kekurangan. Pil kombinasi bisa menyebabkan efek samping bagi tubuh seperti rasa nyeri pada payudara, spotting atau bercak darah, tekanan darah tinggi dan meningkatkan berat badan. Pil ini juga tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi menular seksual. Anda akan memerlukan kecermatan dalam menggunakannya karena pil ini digunakan dalam periode 28 hari. Pil harus diminum setiap hari selama 21 hari dan tidak dikonsumsi selama 7 hari. Pil kombinasi juga beresiko menyebabkan penggumpalan darah jika digunakan wanita merokok diatas 35 tahun.
Jenis pil keluarga berencana lainnya adalah pil progesteron. Pil ini hanya menggunakan hormon progesteron berbeda dari pil kombinasi. Pil progesteron perlu diminum setiap hari dan tanpa jeda. Jika dikonsumsi dengan tepat, pil ini 99% efektif. Kelebihan pil progesteron adalah bisa dikonsumsi wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen. Wanita dengan tekanan darah tinggi atau kegemukan dapat mengkonsumsi pil progesteron. Pil progesteron juga tidak menyebabkan penggumpalan darah jika dikonsumsi wanita berusia lebih dari 35 tahun yang merokok. Kelemahan pil progesteron adalah harus dikonsumsi pada jam yang sama setiap harinya. Pil jenis ini juga bise berdampak pada siklus menstruasi seperti menstruasi menjadi tidak teratur, berhenti atau menjadi lebih sedikit. Pil progesteron juga tidak bisa melindungi wanita dari infeksi menular seksual.
Sebenarnya ada banyak jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan. Secara umum ada dua jenis alat kontrasepsi yaitu kontrasepsi temporer dan kontrasepsi permanen. Kontrasepsi temporer bisa dilakukan secara alami atau menggunakan alat tertentu. Secara alami kehamilan dapat dicegah dengan menghindari masa subur untuk berhubungan seksual. Cara alami perlu dilakukan dengan tepat dan cermat, kegagalan kontrasepsi ini dapat terjadi jika salah menghitung masa subur. Kontrasepsi temporer disamping menggunakan pil keluarga berencana bisa menggunakan pilihan lainnya seperti koyo ortho evra, susuk atau implan, kondom baik itu kondom pria atau kondom wanita, cincin vagina, depo provera, kontrasepsi spons, Intrauterine devices atau yang dikenal dengan istilah IUD, spermisida, diafragma dan cervical cap. Kontrasepsi temporer bisa digunakan untuk mengatur jarak kehamilan atau menunda memiliki anak. Ketika anda belum ingin memiliki anak pada rentang waktu tertentu, anda bisa menggunakan kontrasepsi temporer dan kontrasepsi dapat dilepas bila anda siap memiliki anak lagi.
Kontrasepsi permanen atau sterilisasi bisa dilakukan jika pasangan memilih untuk tidak memiliki keturunan lagi. Kontrasepsi permanen antara lain tubektomi atau tubal ligation, implan tuba dan vasektomi. Pemilihan jenis kontrasepsi bisa ditentukan berdasarkan usaha yang dapat anda keluarkan, cara kerja kontrasepsi serta kebutuhan anda.