Audiometer merupakan alat standar yang terdapat di klinik THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) dan pusat-pusat audiologi. Audiometer adalah alat khusus untuk menilai fungsi pendengaran. Biasanya alat ini digunakan saat tes audiometri jika terdapat kemungkinan adanya gangguan pendengaran (tuli) atau untuk cek pendengaran rutin. Tes ini sangat sederhana dan sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit. Tidak ada yang berbahaya dalam pemeriksaan audiometri menggunakan audiometer.
Audiometer merupakan alat skrining yang digunakan untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran dari suara yang diterima oleh telinga sekaligus untuk mengetahui bagian telinga mana yang mengalaminya. Alat ini pada dasarnya terdiri dari sumber bunyi, pengatur frekuensi dan amplitude, software audiologi, dan headset. Dengan audiometer dan segala sistem di dalamnya, Anda dapat mengetahui fungsi pendengaran Anda melalui konduksi udara dengan hasil yang lebih rinci dan jelas dalam bentuk audiogram.
Terdapat berbagai macam tipe audiometer di antaranya : audiometer skrining dan audiometer diagnostik. Kedua tipe alat ini memiliki perawatan yang serupa. Meski sederhana, alat ini membutuhkan perawatan rutin agar dapat terus bekerja dengan baik. Pada dasarnya, perawatan alat audiometri sangat mudah, namun menjaga alat ini dengan baik dapat membuat alat ini berfungsi lebih lama.
- Hindari suhu ekstrim, misalnya di dalam mobil.
Kita terkadang perlu membawa alat ini ke mana – mana untuk penggunaan medis. Ketika membawa alat ini, pastikan untuk menyimpannya dalam tempat yang suhunya cukup stabil. Demikian pula, ketika mengeluarkan alat dari perjalanan, diamkan terlebih dahulu alat selama kurang lebih 30 menit untuk menstabilkan suhunya sebelum digunakan. Ada baiknya pemeriksaan audiometer dilakukan dalam suhu ruangan dan dalam keadaan sejuk. Hindari kotak kedap suara yang sangat pengap. Umumnya dilakukan dengan memberikan kipas pengisap (exhaust fan) pada kotak kedap suara.
- Hindari kontak dengan cairan.
Cairan dapat merusak komponen eletronik dari alat audiometer. Penyimpanan audiometer sebaiknya dalam ruangan khusus THT dan jauh dari jangkauan anak – anak. Sangat disarankan untuk menggunakan kotak atau ruang kedap suara ketika menggunakan audiometer. Selain untuk kualitas pengukuran, juga untuk membantu penyimpanan alat ini. Baik operator maupun pasien tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman selama pengukuran.
- Gunakan audiometer dengan hati-hati, jangan biarkan alat ini jatuh.
Menjatuhkan alat ini bisa menyebabkan kerusakan komponen digital alat. Kalibrasi alat sangat dianjurkan bila alat sempat terjatuh. Bukan hanya alatnya, tetapi bila headset alat ini terjatuh, maka resiko kerusakan atau turunnya akurasi alat akan mungkin terjadi sehingga direkomendasikan untuk dikalibrasi. Jangan mengenai cairan ke dalam alat ataupun headset karena selain mengganggu aliran listrik juga dapat mengganggu hantaran bunyi oleh alat.
- Jangan biarkan kabel alat kusut atau terlilit. Jangan mengikat kabel terlalu kencang.
Kabel audiometer bersifat sangat sensitif. Mengikat kabel terlalu kuat dapat membuat kawat di dalam kabel putus. Selain itu, pengguna harus sangat berhati – hati memperhatikan sambungan kabel dan bagian kepala headset audiometer karena bagian ini sangat mudah putus. Pastikan seluruh kabel listrik penghubung terpasang dan coba goyangkan kabel untuk memastikan kabel terpasang dengan benar.
- Bersihkan kabel headphone dan unit alat
Kabel headphone harus dilepaskan dari stekernya sesekali dan bersihkan dengan kapas alkohol untuk meningkatkan kualitasnya. Masukan kembali kabel headphone ke seteker setelah dibersihkan. Jika permukaan alat audiometer tampak kotor, bersihkan dengan menggunakan kain sedikit basah. Hati-hati dalam membersihkan, jangan sampai ada cairan yang masuk ke dalam audiometer.
Cara – cara di atas sebaiknya dilakukan dengan penjadwalan serta dilakukan oleh petugas yang ditunjuk atau penggunanya langsung. Selain cara di atas, perawatan alat ini juga dilakukan dengan melakukan perawatan rutin harian, bulanan, dan tahunan. Perawatan harian bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Lakukan pengecekan audio setiap hari.
- Adanya perubahan frekuensi
- Adanya perubahan volume suara
- Kualitas suara
- Lakukan pengecekan alat setiap hari.
- Apakah headphone masih teregang kencang (ketat)
- Apakah bantalan sudah rusak
- Apakah ada kabel yang rusak
- Apakah ada sambungan yang rusak
- Apakah monitor on/off masih berfungsi
Mudah, bukan? Jangan lupa untuk melakukan kalibrasi setiap tahunnya. Seluruh alat audiologi harus dikalibrasi minimal setahun sekali atau ketika alat sempat terjatuh atau ketika diperkirakan hasil pengukuran alat tidak akurat. Untuk kalibrasi alat audiometri diperlukan alat kalibrator khusus dan dikerjakan oleh service centre atau pusak kalibrasi alat. Pastikan pula melakukan check up alat rutin atau kalibrasi agar alatnya menjadi tahan lama dan tetap nyaman digunakan. (ds&dn)