Apa yang akan terjadi jika jantung berhenti berdetak? Kematiankah? Jangan khawatir, bisa jadi keadaannya tidak akan semengerikan itu. Jantung bisa tiba-tiba berhenti biasa disebut dengan cardiac arrest. Keadaan ini bisa diatasi dengan teknik CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation. Ini adalah teknik membentu seseorang kembali mendapatkan detak jantungnya. Biasanya dibantu dengan alat CPR.
Serangan jantung muncul ketika jantung kekurangan suplai oksigen. Ritme jantung menjadi tidak beraturan dan menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah keseluruh tubuh. Setelah itu darah tidak bersirkulasi, akibatnya otak kekurangan suplai oksigen. Hal ini menyebabkan tubuh kehilangan kesadaran dan lalu berhenti bernapas. Jika tidak segera ditolong maka akan menyebabkan kematian. Untuk itulah diperlukan adanya CPR.
Apa sebenarnya penyebab cardiac arrest atau pemberhentian jantung?
Penyebab kasus pemberhentian detak jantung bisa bermacam-macam. Serangan ini tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga berpeluang mengalami serangan semacam ini. Ada beberapa penyebab berhentinya detak jantung ini seperti pada orang dewasa penyebabnya adalah sakit jantung, trauma, gangguan pernapasan, atau bahkan tercekik. Sedangkan pada anak-anak penyebabnya penyakit SIDS atau gejala awal penyebab berhentinya detak jantung, gangguan pernapasan, dan trauma.
CPR adalah pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh siapa saja yang mengetahui tekniknya untuk menyelamatkan seseorang yang mengalami cardiac arrest. Hanya butuh waktu sekitar tiga sampai empat menit untuk melakukan teknik ini. CPR akan sangat membantu menyelamatkan nyawa seseorang sementara kamu sedang menunggu datangnya ambulan. Meski CPR ini tidak menjamin seseorang tidak akan mati, hanya ini akan menjadu tahap awal yang baik sebagai upaya optimal penyelamatan bagi orang yang detak jantungnya berhenti tiba-tiba.
Bagaimana melakukan CPR?
Kamu harus melakukan tindakan pertama penyelamatan seseorang dengan teknik CPR ketika kamu melihat seseorang sedang tidak sadar atau pingsan, tidak merespon apapun yang kita katakan, tidak bernapas atau napasnya tidak normal. Pada penderita cardiac arrest napas yang sudah tidak normal harus sudah ditolong dengan CPR jangan tunggu sampai korban benar-benar berhenti bernapas.
Ketika denyut nadi seseorang sudah tidak ada maka dia perlu bantuan teknik CPR tetapi kadang sangat sulit mencari denyut nadi seseorang apalagi kalau denyut nadinya benar-benar sudah lemah. Lalu langkah apa yang harus kita ambil dalam teknik CPR ini? Berikut ini tahap-tahapnya:
1. Bahaya. Perhatikan keadaan apakah penderita dalam keadaan setelah mengirup gas, keracunan obat atau bahaya lain misalnya orang itu sedang berada ditengah jalan atau dipinggir danau, maka akan lebih baik untuk membawanya ke tempat yang lebih aman
2. Respon. Guncang-guncangkan badannya, berteriaklah ditelinganya, atau siram dengan sedikit air, atau apa saja untuk membangunkannya. Jika tidak sadar juga berarti segera beri bantuan.
3. Segera telpon ambulan. Minta seseorang untuk mengubungi klinik kesehatan atau rumah sakit terdekat.
4. Buka saluran pernapasannya. Lihatlah kebagian mulutnya apakah didalamnya ada benda asing atau air yang menyumbat saluran pernapasannya sehingga penderita tidak bisa bernapas. Keluarkan semua benda asing seperti permen, cemilan, atau apa saja agar tidak mengganggu teknik CPR. Jika tidak ada maka lakukan bantuan berupa napas buatan.
5. Perhatikan pernapasannya. Jika dia bernapas dengan normal. Baringkan dia disisi yang berbeda. Tapi jika tidak bernapas napasnya tidak normal maka segera upayakan bantuan.
6. Jika penderita tak juga memberikan sinyal positif dalam arti memperlihatkan perkembangan yang baik. Maka, kamu perlu segera membawanya ke klinik atau rumah sakit terdekat. Disana penderita akan dibantu dengan alat CPR yang akan sangat membantu kembalinya sistem pernapasan menjadi normal.
Sebenarnya ada perbedaan bantuan pernapasan atau disebut dengan CPR dengan berbagai kasus penyempitan pernapasan atau bahkan berhentinya detak jantung disetiap kasus yang terjadi. Perbedaan teknik ini mengacu pada bedanya perlakuan anatara satu kasus dengan kasus yang lain.
Teknik CPR untuk cardiac arrest
Tempatkan salah satu tangan di bagian bawah tulang dada si korban lalu tempatkan tangan lainnya di atas tangan pertama tadi dan pegang dengan baik pergelangan tangan kamu sendiri atau posisikan dengan saling jari-jarimu saling mengunci, pastikan kamu nyaman dengan posisimu itu sendiri.
Kedalaman tekanan harus sampai sepertiga dari kedalaman dada orang tersebut. 30 tekanan dalam dua kali napas, tekanan yang dilakukan tidak boleh lebih 100 tekanan per delapan menit. Jika mau melakukan mulut ke mulut, lakukan kompresi atau penekanan terus menerus pada tingkat sekitar 100 per menitnya. Kadang-kadang penderita akan merasakan sakit pada tulang rusuk mereka karena kompresi ini.Tapi, ini masih menjadi alternatif yang lebih baik daripada tidak menerima CPR. Jika itu terjadi, berhenti sejenak dan ganti posisi tangan kamu sebelum melanjutkan.
Kompresi dada akan melelahkan dan kalau kamu kelelahan maka akan mempengaruhi kualitas kompresi yang kamu lakukan. Jika ada orang lain yang dan bersedia untuk membantu, maka ganti orang yang melakukan kompresi setiap dua menit, bahkan meski kamu merasa belum lelah. Nah, jika tindakan penyelamatan dengan kompresi dada masih bisa dilakukan maka kamu tidak membutuhkan teknik CPR pemberian nafas dari mulut ke mulut.
Selanjutnya teknik pemberian napas dari mulut ke mulut. Jika orang tersebut tidak bernapas secara normal, pastikan mereka berbaring di punggung mereka pada permukaan rata. Bukalah jalan napas korban dengan memiringkan kepala bagian belakang dan mengangkat dagu mereka. Tutup lubang hidung mereka dengan telunjuk dan ibu jari. Masukan mulut kamu ke mulut orang itu dan tiupkan udara ke dalam mulut mereka. Berikan 2 napas penuh kepada korban ini. Pastikan tidak ada udara yang bocor dan adanya sirkulasi udara yang ditandai dengan naik turunnya dada. Jika dada korban tidak naik dan turun, periksalah dengan memiringkan kepala korban kembali, tekan hidung korban dan kunci mulut kamu untuk memberi bantuan napas kepada korban.
Jika masih tidak berhasil, periksa saluran udara mereka dan lihat apakah ada permen karet, atau makanan lain disaluran pernapasan korban. Nah kalau kamu tidak bisa mengalirkan udara ke dalam paru-paru mereka, kembali ke teknik kompresi dada. Teknik ini sudah cukup membantu korban. Lanjutkan CPR, mengulangi siklus 30 tekanan dan bantuan pernapasan sampai tiba bantuan profesional.
Teknik CPR untuk anak-anak dan bayi
Langkah-langkah CPR untuk anak-anak berusia kurang dari delapan tahun sama seperti untuk orang dewasa, tapi tekniknya sedikit berbeda.
CPR untuk anak usia 1-8 tahun
Untuk melakukan CPR pada anak usia 1-8 tahun cukup gunakan satu tangan untuk melakukan penekanan, berikan tekanan sepertiga dari kedalaman dada.
Ikuti langkah-langkah dasar untuk melakukan CPR yang dijelaskan di atas.
CPR untuk bayi (hingga usia 1 tahun)
Tempatkan bayi pada posisi yang sesuai. Jangan memiringkan kepala mereka atau mengangkat dagu mereka ini tidak diperlukan karena kepala mereka masih besar dibandingkan dengan tubuh mereka. Lakukan bantuan pernapasan mulut ke mulut dengan menutup hidung bayi dan mulut dengan mulut kamu, ingat hanya gunakan hanya napas kecil. Sedangkan kompresi dada dilakukan dengan menggunakan dua jari untuk melakukan penekanan hingga mencapai sepertiga dari kedalaman dada. Ikuti langkah-langkah dasar untuk melakukan CPR yang dijelaskan di atas.
Apa yang harus dilakukan jika orang tersebut pulih selama CPR
CPR dapat membantu pernapasan untuk mengembalikan detak jantung korban sebelum ambulans tiba. Jika mereka sadar kembali, tinjau kondisi korban apakah ada tanda-tanda kehidupan kembali sepertu batuk, gerakan atau bernapas normal. Jika orang itu bernapas sendiri, hentikan CPR dan tempatkan korban di tempat dia merasa nyaman dengan kepala mereka dimiringkan. Tetapi, jika orang tersebut tidak bernapas, lanjutkan CPR penuh sampai ambulans tiba. Tetap bersiap untuk memulai kembali CPR jika korban berhenti bernapas atau menjadi tidak responsif atau tidak sadar lagi. Tetaplah di sisinya sampai bantuan medis tiba.
Terus ajak mereka bicara. Hal ini penting untuk memastikan apakah masih ada tanda-tanda kehidupan pada korban. Jika ragu, lakukan terus teknik CPR sampai bantuan tiba. Lanjutkan penekana pada bagian dada sambil terus menyebut namanya juga atau katakan apa saja yang bisa menyadarkannya.
Menyelesaikan teknik CPR
Umumnya, CPR dihentikan bila orang tersebut hidup kembali dan mulai bernapas sendiri. Adanya bantuan medis seperti paramedis yang tiba untuk mengambil alih. Atau ketika orang yang melakukan CPR dipaksa untuk berhentikan karena kelelahan.
Cardiopulmonary resuscitation (CPR) menggabungkan teknik bantuan pemberian napas dari mulut ke mulut dan kompresi jantung untuk mengalirkan oksigen dan menyediakan sirkulasi buatan untuk orang yang tidak responsif sampai bantuan medis tiba.
Kompresi atau penekanan dada adalah teknik utama dalam CPR. Jika kamu tidak ingin melakukan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut, kompresi dada saja sudah cukup membantu. (khp)