Alat sentrifus merupakan salah satu alat laboratorium yang sangat esensial bagi, baik untuk laboratorium yang bekerja demi kepentingan klinik maupun laboratorium untuk kepentingan riset, walaupun mungkin nama alat ini agak asing di telinga sebagian orang. Centrifuge adalah alat yang berfungsi sebagai pengaduk dan memisahkan kandungan dalam suatu spesimen (darah, urine) berdasarkan berat jenisnya. Pemisahan ini penting, misalnya untuk meneliti apakah ada batu pada urine, untuk meneliti partikel virus, DNA, RNA, atau melakukan cocok silang pada sampel darah yang akan diikutsertakan dalam bank darah.
Mungkin anda bertanya-tanya, mengapa alat ‘pengaduk’ ini sangat penting – kenapa tidak mengaduk sendiri saja? Pada kenyataannya, untuk memisahkan kandungan dalam suatu spesimen dibutuhkan ribuan kali putaran, dan hal ini tidak mungkin dilakukan secara manual – apalagi dalam 1 hari, spesimen yang ditangani bisa puluhan atau ratusan. Oleh karena itu, memilih sentrifus harus dilakukan secermat mungkin agar tidak menyesal di kemudian hari. Kira-kira, apa saja kiat dalam memilih alat sentrifus? Medicalogy akan membahasnya pada artikel kali ini.
Apa itu Alat Centrifuge?
Sebelum membahas kiat memilih sentrifus, ada baiknya kita berkenalan dulu dengan alat ini. Centrifuge yang beredar di pasaran hadir dengan bermacam-macam bentuk dan spesifikasi, namun alat sentrifus seringkali digolongkan berdasarkan bentuknya, yaitu centrifuge meja (benchtop model), centrifuge tangan (handheld model), dan centrifuge lantai (floor model). Nah, dari 3 bentuk sentrifus ini, dilakukan penggolongan lebih lanjut berdasarkan spesifikasinya, yaitu berdasarkan kekuatan putarannya (diukur dengan besaran Relative Centrifugal Force atau RCF) dan juga volume-nya.
Macam – macam alat Sentrifus
Centrifuge meja (benchtop model) dibagi lagi menjadi centrifuge umum (general purpose), mikrocentrifuge, centrifuge klinik, centrifuge pembersih sel (cell washers), dan centrifuge kecepatan tinggi (high-speed). Masing-masing jenis sentrifus ini memiliki spesifikasi berbeda dan tujuan berbeda. Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Centrifuge umum dan mikrocentrifuge adalah model sentrifus yang wajib dimiliki oleh laboratorium jenis apapun dan dapat diandalkan untuk memproses DNA dan RNA – yang berbeda adalah kapasitas volume dan juga kecepatannya. Sentrifus umum memiliki kemampuan putar yang sedikit lebih besar dibanding mikrocentrifuge.
- Centrifuge klinik adalah model yang dapat memproses sampel untuk kebutuhan diagnostik sederhana seperti sedimen urine – kecepatan putarannya lebih rendah dibandingkan 2 alat sentrifus sebelumnya.
- Centrifuge pembersih sel (cell washer) dapat digunakan untuk membersihkan partikel-partikel tertentu dari darah dan biasa digunakan untuk memproses darah yang akan menjalani cocok silang sebelum ditransfusikan. Kecepatan putaran paling rendah di antara semua alat sentrifus meja.
- Centrifuge kecepatan tinggi.
Centrifuge lantai (floor model) dibagi menjadi 3, yaitu sentrifus superspeed, ultracentrifuge, dan centrifuge kecepatan rendah (low-speed).
- Centrifuge superspeed adalah sentrifus yang kekuatan putarnya tinggi (hingga RCF 70.000) dan dapat menampung volume yang banyak (hingga 1000 ml). Sentrifus ini sangat ideal jika anda ingin mendapatkan DNA atau RNA, dan juga ingin mengekstrak organ sel seperti ribosom atau badan golgi.
- Ultracentrifuge memiliki kekuatan putar yang lebih besar dibanding superspeed (RCF hingga 1.000.000) namun volume yang dapat ditampung lebih sedikit (hanya 250 ml). Dengan kekuatan putar yang lebih besar, ultracentrifuge memiliki kemampuan untuk memisahkan partikel virus dan memecahkan bagian-bagian dari sebuah protein, DNA, atau RNA. Terdapat vasiasi berupa mikroultracentrifuge yang sama spesifikasinya dengan ultracentrifuge, hanya saja mampu menampung banyak sekali tabung bervolume kecil (volume 1 tabung: 13,5 ml)
- Centrifuge kecepatan rendah.
Selanjutnya, ada alat sentrifus tangan (handheld centrifuge). Nah, sentrifus ini berukuran mini, sehingga hanya mampu memproses beberapa tabung bervolume kecil. Walaupun kecil, alat ini memiliki kekuatan putar yang lumayan, sekitar 4.000 – 10.000 RCF, yang menjadi kekuatan putar standar untuk melakukan prosedur sentrifugasi sampel sehingga sangat bermanfaat di klinik-klinik kecil.
Nah, anda sudah mengetahui beberapa tipe sentrifus, bukan? Sekarang, simak tipsnya!
Kenali laboratorium anda
Mengenal laboratorium yang anda tempati adalah hal yang cukup krusial dalam memilih centrifuge. Anda harus mengenali berapa luas laboratorium yang ada, tata letak, alat apa saja yang sudah ada (dan akan ada!), dan siapa saja yang bertugas di laboratorium untuk memperkirakan jenis sentrifus apa yang ada butuhkan. Sementara ini, ada 3 jenis sentrifus yang beredar di pasaran berdasarkan bentuknya, yaitu sentrifus meja (benchtop model), sentrifus lantai (floor model), dan sentrifus tangan (handheld).
Mengapa hal ini penting? Jika laboratorium anda memiliki ukuran kecil dengan banyak alat atau terlalu ramai dengan laboran, tentu saja anda harus berpikir 2 kali untuk membeli sentrifus lantai karena sentrifus lantai cenderung besar dan ‘memakan tempat’. Sebagai alternatif, anda mungkin bisa memakai sentrifus meja atau sentrifus tangan.
Ketahui seberapa banyak pekerjaan anda
Mengetahui seberapa banyak pekerjaan anda adalah hal yang harus dipertimbangkan juga dalam memilih sentrifus. Dimanakah anda bekerja? Apakah anda bekerja di laboratorium penelitian yang meneliti sampel dalam jumlah sedikit? Atau anda bekerja di laboratorium diagnostik yang setiap harinya kebanjiran sampel untuk diproses? Banyak-sedikitnya pekerjaan anda sehari-hari ikut memiliki andil dalam menentukan model dan spesifikasi centrifuge.
Anda perlu tahu, bahwa sampel akan dimasukan ke dalam tabung kontainer terlebih dahulu sebelum diputar dalam centrifuge. Nah jumlah tabung dan volume per tabung maksimal dalam 1 sentrifus ditentukan oleh rotor-nya. Mudahnya, anda bisa lihat pada gambar di bawah ini:
Jika anda membutuhkan sentrifus untuk laboratorium klinik yang memproses banyak sampel tapi dalam jumlah sedikit, ada baiknya anda memilih centrifuge meja dengan rotor yang mampu menampung banyak tabung dalam sekali putaran. Keuntungannya adalah anda dapat memproses banyak sampel dalam satu waktu, sehingga pekerjaan lebih cepat selesai. Namun, jika anda harus memproses sampel dalam jumlah besar, ada baiknya anda memilih centrifuge lantai seperti di gambar nomor 3 karena volume per tabungnya sangat besar.
Ketahui apa yang harus anda kerjakan
Sekali lagi, anda harus menerawang jauh ke dalam pekerjaan anda – sebenarnya apa yang anda kerjakan? Apakah anda mengerjakan sampel untuk kebutuhan diagnostik yang sederhana (misal, untuk memeriksa sedimen urine yang akan diteliti lebih lanjut di bawah mikroskop), untuk kebutuhan diagnostik yang lebih advance (misal, untuk memeriksa DNA, RNA – dimana sampel nantinya akan menjalani prosedur PCR (Polymerase Chain Reaction)), atau untuk donor darah? Hal ini nantinya akan menentukan spesifikasi dari centrifuge.
Salah satu spesifikasi yang harus diperhatikan adalah seberapa besar RCF (Relative Centrifugal Force) dari suatu centrifuge. Mudahnya, RCF adalah takaran seberapa kuat putaran sentrifus. Jika anda membutuhkan centrifuge hanya untuk kebutuhan diagnostik sederhana di laboratorium klinik, biasanya sentrifus yang dipilih adalah sentrifus yang putarannya memiliki kekuataan rendah (RCF lebih rendah, misal 3.000 g), sementara untuk keperluan riset yang melibatkan ekstraksi DNA, RNA, dan organ sel seperti ribosom, atau partikel virus, maka carilah sentrifus yang memiliki RCF yang tinggi (misal, 50.000 g atau lebih).
Jika centrifuge akan digunakan untuk mengerjakan banyak sekali hal oleh jumlah laboran yang banyak, pilihan yang paling tepat adalah centrifuge lantai tipe superspeed. Centrifuge ini adalah sentrifus yang bisa mengerjakan banyak protokol dan bisa digunakan oleh banyak orang karena ia memiliki kekuatan putar yang bervariasi, mulai dari RCF rendah hingga tinggi, sehingga dapat digunakan untuk banyak aplikasi.
Intinya…
- Selalu perhatikan hal ini dalam memilih sentrifus : 1) Tipe lantai, meja, atau tangan, 2) Berapakah kekuatan putarnya (RCF), 3) Berapakah volume yang mampu ditampung, 4) Rotor jenis apakah yang tersedia bagi sentrifus itu – berapa tabung dan volume per tabung yang bisa ditampung dalam rotor.
- Pilihlah sentrifus lantai jika anda harus memproses sampel dalam jumlah yang sangat besar dalam sekali proses, jika laboratorium anda masih luas, atau jika anda berurusan dengan penelitian nanoteknologi mutakhir; penelitian ini kadang membutuhkan sentrifus berkekuatan putar tinggi, seperti ultracentrifuge atau mikroultracentrifuge. Sentrifus lantai lebih ideal ditempatkan di laboratorium riset atau kimia.
- Pilihlah centrifuge meja jika anda harus memproses sampel yang banyak namun bervolume sedikit, jika anda tidak memiliki banyak space di laboratorium, dan jika sentrifus tersebut hanya melakukan tugas yang itu-itu saja (misal, memproses urine saja). Centrifuge meja adalah yang paling ideal untuk ditempatkan di laboratorium klinik.
- Pilihlah sentrifus handheld jika anda memiliki space kerja yang minim, jika sehari-hari anda melakukan protokol pemeriksaan yang sama di klinik, dan jika anda hanya memproses sampel dalam jumlah sedikit setiap harinya. (Ad)