Oksigen adalah salah satu unsur kimia yang sangat dibutuhkan oleh manusia demi kelangsungan hidupnya. Di dalam tubuh manusia pun oksigen diedarkan secara terus menerus oleh darah maupun pembuluh darah untuk menunjang sistem tubuh lainnya. Walaupun sejatinya oksigen selalu ada di dalam sistem tubuh khususnya dalam darah atau pembuluh darah, namun pada kondisi-kondisi tertentu dapat saja kadar oksigen dalam darah menurun atau berkurang. Jika demikian maka diperlukan suatu alat yang dapat mengukur kecukupan kadar oksigen tubuh, sehingga seseorang yang mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah dapat langsung diberikan pertolongan sesuai dengan indikasinya.
Pulse oximeter, adalah sebuah alat yang sangat sesuai untuk menunjang kondisi tersebut. Bagi orang awam mungkin alat ini memang belum terlalu familiar, tetapi di dunia medis alat ini tentunya sudah dikenal. Pulse oximeter atau yang biasa disebut juga dengan pulse oximetry merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kadar oksigen maupun kepekatan oksigen (saturasi oksigen) dalam darah tanpa perlu memasukkan alat apapun ke dalam tubuh. Alat ini mampu melakukan deteksi cepat saturasi oksigen secara non invasif sehingga akan cukup canggih untuk diandalkan dalam menangani kasus-kasus gawat darurat.
Dalam pengukuran menggunakan pulse oximeter, kadar oksigen dalam darah dilambangkan dengan SpO2 dan hasil pengukurannya ditampilkan dalam bentuk persentase. Alat sensor dari pulse oximeter ini berupa finger sensor yang memiliki bentuk seperti penjepit dan dapat diletakkan pada jari tangan. Finger sensor ini dilengkapi dengan infra red (infra merah) sehingga sensornya sangat sensitif untuk mengukur kadar oksigen dalam tubuh seseorang.
Mengapa Harus Menggunakan Pulse Oximeter?
Seperti yang sudah disebutkan, pulse oximeter dapat digunakan untuk mengetahui kecukupan kadar oksigen di dalam darah atau untuk menghitung kepekatan oksigen di dalam darah. Informasi ini tentunya akan sangat penting digunakan untuk berbagai kondisi, antara lain:
- Selama atau setelah prosedur pembedahan/operasi atau prosedur lain yang melibatkan pemberian obat penenang (misalnya bronchoscopy).
- Untuk pengaturan pemberian oksigen tambahan.
- Untuk melihat seberapa baik obat paru-paru bekerja (efektifitas kinerja obat paru-paru).
- Untuk menentukan daya tahan pasien terhadap peningkatan kadar aktifitas.
- Untuk mengetahui kebutuhan ventilator untuk membantu pernapasan, atau untuk mengetahui seberapa baik ventilator bekerja.
- Untuk memeriksa apakah seseorang mengalami henti napas saat tidur (sleep apnea).
Selain itu pulse oximeter juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan seseorang dengan kondisi yang dapat mempengaruhi kadar oksigen dalam darah seperti serangan jantung, gagal jantung congestive, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), anemia, kanker paru, asma, dan pneumonia.
Bagaimana Cara Kerja Pulse Oximeter?
Pulse oximeter merupakan alat yang sangat besar manfaatnya untuk menunjang pemeriksaan tubuh seseorang dengan kondisi kesehatan yang cukup berat. Dengan manfaatnya yang sangat berguna bagi tubuh dan dapat berpengaruh terhadap pengambilan tindakan medis yang pada tahap berikutnya, sebenarnya bagaimanakah alat ini dapat bekerja?
Pulse oximeter menggunakan sifat hemoglobin yang mampu menyerap cahaya dan denyut alami aliran darah di dalam arteri untuk mengukur kadar oksigen pada tubuh. Alat ini dilengkapi dengan sumber cahaya, pendeteksi cahaya dan mikroprosesor yang dapat membandingkan dan menghitung perbedaan hemoglobin yang kaya akan oksigen dengan yang kekurangan oksigen. Satu sisi dari alat ini mengandung sumber cahaya dengan dua jenis yang berbeda yaitu merah dan infra merah. Kedua jenis cahaya tersebut disebarkan melalui jaringan tubuh menuju pendeteksi cahaya yang terdapat pada sisi lain alat ini. Hemoglobin yang lebih kaya akan oksigen akan menyerap lebih banyak cahaya infra merah, sedangkan yang tidak memiliki oksigen akan menyerap cahaya merah.
Sementara itu mikroprosesor pada alat ini dapat berguna untuk menghitung perbedaan kadar oksigen dan mengubah informasi tersebut ke dalam nilai digital. Nilai tersebut selanjutnya ditaksir untuk menentukan jumlah oksigen yang dibawa oleh darah. Pengukuran penyerapan cahaya relatif dibuat beberapa kali setiap detiknya. Pengukuran tersebut kemudian diproses oleh mesin untuk memberikan gambaran baru setiap 0,5 hingga 1 detik. Gambaran selama 3 detik terakhir adalah nilai rata-rata yang akan muncul.
Bagaimana Cara Menggunakan Pulse Oximeter?
Pulse oximeter biasanya digunakan untuk pasien-pasien dengan kondisi yang cukup gawat darurat ataupun pasien-pasien yang memiliki indikasi tertentu. Sebelum menggunakan alat ini, sebaiknya lakukan beberapa persiapan berikut:
- Tentukan terlebih dahulu apakah pasien membutuhkan pengukuran hanya satu kali saja atau pengamatan secara berkelanjutan. Jika hanya satu kali, alat ini langsung dilepas setelah pengukuran selesai.
- Lepaskan apa pun yang dapat menyerap cahaya pada bagian tubuh yang akan diaplikasikan, misalnya jika alat ini akan digunakan pada jari, maka sangat penting untuk menghilangkan apapun yang dapat menyerap cahaya (seperti darah kering atau cat kuku). Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan hasil pengukuran.
- Hangatkan terlebih dahulu bagian yang akan ditempeli alat ini, karena suhu yang dingin akan menyebabkan aliran darah tidak lancar, yang juga dapat menyebabkan kesalahan hasil pengukuran.
- Singkirkan sumber gangguan apapun dari lingkungan sekitar. Jika cahaya di sekitar tempat pengukuran terlalu terang maka hal ini dapat membutakan sensor cahaya pulse oximeter sehingga pengukuran yang dihasilkan pun menjadi tidak akurat.
Jika persiapan tersebut telah dilakukan, pulse oximeter dapat langsung digunakan. Alat ini biasanya ditempelkan pada jari tangan dengan cara dijepit. Jangan lupa untuk membaringkan tangan di dada, tepatnya di atas jantung. Selama pemeriksaan berlangsung hendaknya kurangi segala jenis pergerakan tubuh, karena pergerakan tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan hasil pengukuran menjadi tidak akurat.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan pulse oximeter. Jangan gunakan sensor pulse oximeter pada jari yang lengannya menggunakan ban dari alat pengukur tekanan darah otomatis, karena aliran darah menuju jari akan terhenti pada saat ban dipompa. Disamping itu, perlu diingat pula bahwa penggunaan pulse oximeter pada perokok adalah suatu hal yang sia-sia. Mengapa demikian? Karena alat ini tidak dapat membedakan antara kepekatan oksigen normal dan kepekatan karbonmonoksida dalam hemoglobin yang terjadi karena penghirupan asap. Oleh karenanya hindarilah merokok, karena pada dasarnya merokok memang akan membawa dampak buruk bagi tubuh.
Hasil Pengukuran Pulse Oximeter
Pengukuran pulse oximeter akan ditampilkan pada LED monitor alat ini. Kadar kepekatan oksigen akan ditampilkan dalam bentuk persentase. Selain itu akan ditampilkan pula pengukuran denyut jantung pasien. Jika kadar kepekatan oksigen berkisar antara 95% sampai dengan 100% maka kondisi ini terbilang normal. Namun, perlu berhati-hati jika hasil pengukuran kadar oksigen turun hingga dibawah 85%. Segera berikan bantuan medis jika kondisi tersebut terjadi.
Adakah Risiko Dari Penggunaan Pulse Oximeter?
Seperti prosedur medis lainnya, penggunaan pulse oximeter pun tak dapat terhindar dari risiko. Namun risiko yang ditimbulkan dari penggunaan alat ini umumnya sangatlah kecil. Jika menggunakan pulse oximeter dalam waktu yang lama maka kemungkinan pasien akan mengalami kerusakan jaringan pada bagian tubuh yang biasa digunakan untuk pengaplikasian alat ini, misalnya pada jari tangan. Iritasi kulit juga terkadang dapat terjadi jika menggunakan pulse oximeter yang mengandung perekat. Karenanya, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum memulai prosedur ini.
Itulah ulasan mengenai alat pulse oximeter. Ingin membeli pulse oximeter dengan harga terjangkau? Atau ingin mendapatkan berita kesehatan menarik lainnya? Jangan lupa kunjungi website Medicalogy. Dapatkan pula berbagai promo menarik lainnya hanya di website kesehatan terpercaya, Medicalogy. (pf)