Meja operasi saat ini tentu sudah tersedia dalam versi yang sangat canggih. Perkembangan ini sudah dimulai sejak abad ke-20.
Awal kemajuan dari kursi operasi dan nantinya, meja operasi, dimulai pada periode di mana prosedur litotomi banyak dilakukan di eropa. Litotomi adalah sebuah prosedur untuk mengeluarkan batu ginjal. Prosedur ini belum bisa dilakukan dengan aman hingga mencapai abad ke-20, tetapi harus dilakukan karena batu ginjal menimbulkan nyeri perut yang sangat hebat. Karena litotomi dikategorikan sebagai salah satu prosedur yang berbahaya pada abad ke-18, maka meja operasi mulai dikembangkan di rumah sakit untuk membantu prosedur ini. Meja-meja ini memiliki sandaran yang dapat diatur pada posisi semi-vertikal dan pasien dapat mengistirahatkan tangannya.
Pada perkembangannya, semua meja operasi memiliki fitur yang sama dan tidak jauh berbeda. Perbedaan yang paling mencolok dalam perkembangannya selama bertahun-tahun adalah material yang digunakan dan terdapat kontrol elektronik pada meja operasi modern. Desain yang digunakan di zaman sekarang masih sangat serupa dengan yang diciptakan pertama kali. Meja operasi pada awal dan pertengahan abad ke-18 merupakan meja yang sangat simpel, terdiri dari sebuah papan dan memiliki pengekang untuk tangan dan dada. Komponen-komponen seperti ini cukup pada zaman itu karena pembedahan dilakukan tanpa anestesi. Meja ini akan memposisikan pasien pada posisi yang nyaman bagi pasien dan juga bagi dokter bedah.
Seiring dengan perkembangan teknik pembedahan karena penggunaan anestesi dan praktik penggunaan antiseptika, meja ini kemudian didesain untuk beberapa posisi pembedahan. Meja ini dibagi menjadi beberapa bagian yang dapat diatur secara manual untuk mencapai beberapa posisi. Ada tambahan berupa tempat untuk meletakan kaki dan sandaran bahu untuk menahan pasien pada posisinya. Jalur dan baskom untuk menampung darah dan nanah pasien juga ditambahkan. Pada awal abad ke-20, meja ini menjadi aspektik dan terbuat dari metal. Seiring perjalanan waktu hingga menuju pertengahan abad ke-20, material yang digunakan berubah untuk menemukan materi baru yang kuat dan lebih ringan. Kontrol elektronik mulai ditambahkan untuk meningkatkan presisi posisi pasien.
Pada hari ini, meja operasi menjadi lebih inovatif dan lebih versatil dari sebelumnya. Tak hanya menyediakan perlindungan bagi pasien, tetapi juga menyediakan perlindungan bagi tim operasi dan memberikan kenyamanan bagi dokter bedah. Selain material dan beberapa tambahan pada meja operasi, tipe-tipe meja operasi yang digunakan juga mengalami beberapa perubahan seiring berjalannya waktu. Pada umumnya, tipe meja yang digunakan sebuah tim operasi tergantung jenis operasi apa yang dijalankan, maka dari itu ada beragam tipe dan jenis. Setiap tipe memiliki variasi berdasarkan inovasi dan desain dari pembuatnya. Contohnya, dokter bedah menggunakan meja fraktur untuk membenahi tulang-tulang yang patah atau melakukan pembedahan ortopedik lainnya. Terdapat juga meja-meja lainnya seperti meja pediatrik untuk pasien-pasien yang lebih kecil dan meja pembedahan bariatrik untuk pasien-pasien yang lebih besar.
Seiring berkembangnya prosedur pembedahan modern, tipe meja bedah yang digunakan doker bedah juga berevolusi. Meskipun meja dengan spesifikasi standar masih disukai banyak dokter bedah, popularitas meja operasi dengan beberapa fitur tambahan juga meningkat. Meja ini terkadang memiliki material radio translusen sehingga seseorang dapat meletakkan perlengkapan pencitraan. Kebanyakan dokter bedah menggunakan meja yang mampu mengizinkan mereka meletakkan C-arm imager, di mana hal ini tidak dapat dilakukan dengan meja operasi standar atau biasanya.
Beberapa prosedur pembedahan seperti operasi ginjal, membutuhkan meja khusus. Di mana meja yang digunakan untuk prosedur ini memiliki sebuah fitur yang bernama kidney elevator dan cutouts for kidney draining. Contoh lain dari prosedur pembedahan yang membutuhkan meja operasi yang terspesialisasi adalah pembedahan otak. Beberapa profesi medis kadang menyebut meja ini sebagai meja neuro.
Perubahan prosedur pembedahan bukan merupakan faktor semata yang menyebabkan pembuat meja operasi mengubah desainnya. Dengan perubahan yang terjadi pada populasi, para pembuat produsen juga melakukan perubahan pada desainnya untuk mengakomodasi populasi yang ada. Salah satu contoh konkret yang ada adalah pasien standar pada zaman sekarang memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan dengan pasien pada zaman dahulu. Karena itu, diciptakanlah meja bariatrik yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan meja standar, salah satunya adalah kemampuan untuk menahan pasien yang lebih berat.
Seperti meja operasi lainnya, meja bariatrik pada umumnya memiliki tinggi yang rendah. Dengan kemajuan pembedahan robotik, menjadi sebuah keuntungan untuk memiliki meja operasi yang mampu mengakomodasi perlengkapan robotik diatas pasien. Selain itu, keunggulan lain dari meja operasi dengan tinggi yang rendah adalah meja ini mengizinkan dokter bedah untuk duduk selama operasi. Pembedahan yang cukup rumit membutuhkan beberapa jam hingga pembedahan itu selesai dan merupakan sebuah hal yang sangat menguntungkan bagi dokter bedah untuk bisa duduk selama operasi berjalan.
Beberapa tipe terkadang merupakan meja hybrid/campuran, menggabungkan dua jenis meja menjadi satu. Contohnya adalah meja operasi jantung di mana meja untuk operasi jantung digabungkan dengan meja untuk kateterasi jantung. Memposisikan pasien pada meja yang sama sebelum melakukan prosedur kateterisasi jantung ketika selesai melakukan prosedur operasi jantung akan sangat menghemat waktu dan mereduksi tingkat stres pasien dan tim bedah.
Beberapa komponen yang terdapat pada meja operasi adalah matras, pengatur posisi, sistem hidrolik, rem, dan aksesoris seperti penyangga kepala. Prinsip kerja meja operasi menggunakan sistem hidrolik untuk menaikkan dan menurunkan meja ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kestabilan posisi meja, pereawatan sistem hidrolik, kebersihan alat, pengereman, pemeliharaan sesuai jadwal, dan lakukan pengujian serta kalibrasi satu tahun sekali.
Perawatan Meja Operasi
Meja operasi yang baik adalah landasan yang kuat untuk output pasien yang lebih baik, maka perlu dilakukan perawatan yang berkualitas. Perawatan kualitas dibagi menjadi perawatan harian, seminggu sekali, dua minggu sekali, dan sebulan sekali. Untuk perawatan harian, lakukan pengecekan debris yang terakumulasi pada meja dan bersihkan debris tersebut. Perawatan mingguan sama seperti perawatan harian, lakukan pengecekan debris yang terakumulasi. Untuk perawatan setiap dua minggu sekali, jika menggunakan baterai, lakukan pengisian ulang baterai. Tak lupa juga, jalankan meja operasi untuk mengamati fungsinya. Meja ini harus dapat berfungsi dengan mulus dan diam. Jika tidak, hubungi teknisi yang memiliki kompetensi di bidangnya untuk memperbaiki meja tersebut. Jangan pernah sekalipun mengizinkan teknisi yang tidak memiliki kompetensi untuk memperbaiki meja operasi. Untuk perawatan sebulan sekali, bersihkan meja operasi dan cek konduktivitasnya. Hilangkan segala wujud minyak yang terakumulasi, bersihkan meja dengan solut yang direkomendasikan, dan lubrikasi meja operasi. Karena setiap produsen dan protokol rumah sakit berbeda, maka dari itu perhatikan setiap guideline yang ada untuk melakukan perawatan.
Prosedur operasi adalah prosedur yang memerlukan kehatian – hatian. Oleh karena itu semua alat bedah haruslah dalam kondisi siap pakai termasuk semua sarana dan prasarana yang digunakan. Tidak hanya itu pemeliharaan alat yang baik dapat memperpanjang usia pakai alat dan tentunya menghindari berbagai resiko yang tidak diharapkan selama dan sesudah prosedur operasi dilakukan.(hyt)