Stetoskop tentunya bukan benda yang asing lagi di dunia kesehatan. Benda medis ini merupakan salah satu alat yang memegang peranan penting sejak 2 abad lalu. Diperkenalkan oleh seorang dokter di Prancis, stetoskop merupakan alat yang digunakan untuk mendengarkan suara organ dalam tubuh guna mempertimbangkan ada tidaknya ketidaknormalan pada organ tersebut sebagai dasar penegakan diagnosis. Tidak hanya digunakan oleh dokter, kini penggunaan stetoskop juga digunakan untuk kesehatan pribadi maupun keluarga.
Untuk menjalankan fungsinya, stetoskop memiliki 4 komponen penting. Pertama, chestpiece (bagian yang ditempelkan pada tubuh pasien) berfungsi untuk menangkap dan mengumpulkan suara dari dalam tubuh pasien. Kedua, tube atau selang/pipa yang berfungsi menyalurkan suara yang telah dikumpulkan chestpiece. Ketiga, binaural piece (bagian yang bercabang dua) berfungsi untuk membagi suara yang disalurkan tube menjadi dua agar dapat terdengar oleh 2 telinga pemeriksa. Komponen yang terakhir adalah eartips atau bagian dipasang di telinga pemeriksa, berfungsi untuk menyampaikan suara yang disalurkan binaural piece ke telinga untuk didengarkan dengan jelas.
Memilih stetoskop yang baik merupakan hal yang penting untuk dapat memperoleh fungsinya secara optimal. Berikut tips yang bisa Anda pertimbangkan dalam memilih stetoskop.
- Pilihlah stetoskop dengan chestpiece yang memiliki kemampuan menangkap suara yang memadai dan sesuai kebutuhan
Pada jenis stetoskop akustik terdapat 2 sisi dengan diameter yang berbeda yaitu sisi ‘bell’ dengan diameter lebih kecil dan sisi ‘diafragma’ dengan diameter lebih besar. Sisi bell digunakan untuk menangkap suara dengan frekuensi rendah, misalnya organ jantung anak. Sedangkan sisi baliknya adalah diafragma yang digunakan untuk menangkap suara dengan frekuensi tinggi, misalnya untuk pemeriksaan pembuluh darah, paru-paru atau pernafasan, atau organ orang dewasa. Jenis stetoskop akustik ini dapat dibolak-balikkan untuk menggunakan sisi yang tepat disesuaikan dengan kepekaannya dan organ yang diperiksa. Selain itu juga terdapat jenis stetoskop yang dual frequency membrane yakni dengan 1 sisi dapat menangkap suara baik frekuensi rendah maupun tinggi. Untuk menangkap frekuensi yang rendah, diberikan tekanan chestpiece yang lebih tinggi. Begitu pula sebaliknya.
Selain jenis akustik, terdapat stetoskop digital yang memiliki keakuratan suara yang sangat tinggi dan jelas. Dalam kasus pasien obesitas, stetoskop jenis ini sangat membantu penegakan diagnosis. Bahkan stetoskop jenis ini dapat dihubungkan ke perangkat elektronik untuk kebutuhan penyimpanan data, pengolahan data, maupun lebih dari 1 pemeriksaan secara bersamaan.
- Pilihlah stetoskop dengan tube yang cukup tebal dan terlapisi dengan baik
Tube yang terlapisi dengan baik akan mencegah suara-suara dari luar ikut masuk dan mengganggu suara dalam tubuh. Tube yang lebih tebal biasanya lebih terlapisi dengan baik daripada tube yang tipis. Anda dapat memastikan suatu tube stetoskop terlapisi dengan baik atau tidak, dengan menggosok bagian tube yang dekat dengan chestpiece menggunakan ibu jari dan telunjuk sambil dengarkan suaranya melalui earpiece yang terpasang di telinga Anda. Jika suara yang anda dengar cukup keras dan mengganggu suara dari dalam tubuh yang hendak anda dengar, maka tube tersebut tidak terlapisi dengan baik.
- Pilihlah stetoskop dengan binaural piece yang tepat
Binaural piece yang sebaiknya sependek mungkin dan memiliki tingkat kekakuan yang tepat untuk menggantung di telinga tanpa menyebabkan sakit atau ketidaknyaman.
- Pilihlah eartips yang baik dan nyaman
Eartips tersedia dalam material yang hard dan soft dengan ukuran yang beragam. Gunakanlah tipe yang cocok dan pas ukurannya dengan lubang telinga Anda. Selain karena kenyamanan, juga untuk mencegah suara bising dari luar ikut masuk ke telinga dan mengganggu pemeriksaan. Anda juga sebaiknya memilih eartips yang mudah dilepas dan dibersihkan.
- Pilihlah stetoskop yang cukup ringan, mudah dibawa dan digunakan
Biasanya dokter atau tenaga medis membawa stetoskop dengan cara digantungkan di leher atau dibawa di dalam saku. Tentunya dibutuhkan stetoskop yang ringan agar mudah dibawa kemana-mana.
Pada kasus pasien dengan luka terbuka yang menular (misalnya herpes), Anda membutuhkan stetoskop sekali pakai untuk meniadakan kemungkinan kontaminasi pasien satu dengan lainnya.
Jadi, untuk memilih stetoskop yang baik, perlu mempertimbangkan kualitas stetoskop serta tujuan penggunannya. Keseluruhan kriteria stetoskop yang Anda butuhkan, dapat Anda peroleh dengan mudah di Medicalogy.