Apakah yang dimaksud dengan asidosis laktat?
Asidosis laktat atau lactic acidosis merupakan suatu kondisi kesehatan dimana seseorang mengalami penumpukan asam laktat secara berlebih pada cairan tubuh. Meski tidak secara langsung menyebabkan rasa sakit, secara tidak langsung kondisi asidosis ini dapat membawa berbagai masalah pada bermacam organ tubuh manusia, seperti jantung, ginjal, ataupun hati. Pada tingkat keparahan tinggi, asidosis laktat ini dapat menjadi sangat berbahaya dan bahkan mematikan. Kondisi asidosis ini dapat terjadi ketika ginjal dan paru-paru tidak dapat lagi menjaga dan menyeimbangkan angka pH cairan tubuh dalam kisaran yang seharusnya.
Angka pH digunakan untuk menunjukan tingkat keasaman darah. Angka pH yang rendah menunjukkan tingkat keasaman yang tinggi. Sebaliknya, angka pH yang tinggi menunjukkan tingkat keasaman yang rendah, atau dengan kata lain darah lebih bersifat basa. Kisaran angka pH darah yang baik berada di sekitar angka 7,4. Bila angka pH darah lebih rendah dari atau sama dengan 7,35 maka darah telah berada dalam kondisi terlalu asam atau dengan kata lain mengalami asidosis.
Hal-hal apa saja yang mungkin menjadi penyebab asidosis laktat?
Asam laktat merupakan suatu senyawa yang secara natural dibentuk oleh tubuh kita. Senyawa ini dibentuk oleh jaringan otot dan sel darah merah. Biasanya tubuh kita menghasilkan asam laktat pada saat kita berolah raga atau melakukan aktivitas fisik yang melelahkan. Kurangnya oksigen dalam darah menyebabkan pembakaran karbohidrat menjadi energi menghasilkan asam laktat sebagai produk samping reaksi. Asam laktat inilah yang biasanya menyebabkan otot anda terasa nyeri dan letih setelah anda beraktivitas. Pada kondisi normal, asam laktat yang dihasilkan ini akan dapat dimetabolismekan oleh tubuh. Ketika tubuh memiliki masalah dalam menghancurkan asam laktat dalam darah, asma laktat ini menumpuk dan menyebabkan asidosis laktat.
Terdapat banyak kondisi dan permasalahan yang dapat mengganggu metabolisme asam laktat dalam tubuh, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Olah raga yang terlalu berat.
Seperti dijelaskan sebelumnya, asam laktat terbentuk sebagai produk samping produksi energi tubuh. Semakin berat aktivitas fisik yang dilakukan akan semakin tinggi pula jumlah energi yang dibutuhkan tubuh. Hal ini meningkatkan kemungkinan pembentukan asam laktat dalam darah secara signifikan. Sementara itu kemampuan tubuh metabolisme asam laktat tidak ikut meningkat, sehingga asam laktat yang terbentuk kemudian menumpuk dalam darah dan menyebabkan kondisi asidosis laktat.Olah raga yang bersifat anaerobic juga meningkatkan asam laktat dalam darah secara lebih signifikan dibanding olah raga aerobic. Hal ini dikarenakan olah raga anaerobic menggunakan lebih banyak oksigen dalam prosesnya menghasilkan energi dibandingkan dengan kadar yang dapat disediakan oleh paru-paru dan jantung dalam kondisi normal. Semakin sedikit oksigen yang tersedia dalam proses produksi energi, semakin banyak pula asam laktat yang dihasilkan sebagai produk sampingan. - Sepsis atau infeksi berat. Sepsis adalah suatu keadaan di mana tubuh bereaksi hebat terhadap keberadaan bakteria atau mikroorganisme lain dalam tubuh. Kondisi infeksi mikroorganisme yang berat ini dapat mempengaruhi fungsi kerja penyaringan darah oleh hati. Ketika fungsi penyaringan darah menurun, maka asam laktat akan bertahan lebih lama di dalam darah. Ketika tubuh kembali menghasilkan asam laktat di saat kadar asam laktat yang sebelumnya telah berada dalam darah belum dihilangkan, hal ini menyebabkan penumpukan yang berujung dapa pengingkatan keasaman darah secara signifikan.
- Gagal jantung. Jantung berfungsi untuk mengedarkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Ketika seorang pasien mengalami kegagalan jantung akut, maka darah kaya oksigen pun akan gagal disebarkan dalam tubuh. Kurangnya oksigen dalam tubuh akan meningkatkan produksi asam laktat yang menyebabkan penumpukan dan asidosis laktat.
- Hipoksia atau kurangnya oksigen dalam darah. Energi dalam bentuk ATP diproduksi oleh tubuh melalui proses pembakaran karbohidrat. Proses ini memerlukan oksigen untuk dapat berjalan dengan baik. Ketika oksigen yang dibutuhkan dalam reaksi terpenuhi, maka produk samping yang dihasilkan disamping ATP akan berbentuk karbon dioksida dan air. Jika kadar oksigen yang dibutuhkan tidak mencukupi, maka produk samping yang dihasilkan akan berbentuk asam laktat. Kurangnya oksigen dalam darah akan menyebabkan peningkatan produksi asam laktat yang berujung pada kondisi asidosis laktat.
- Kerusakan fungsi hati. Seperti pada kasus infeksi berat atau sepsis, kerusakan fungsi hati dalam menyaring darah akan menyebabkan pada penumpukan asam laktat dalam darah yang dapat berujung pada kondisi asidosis laktat.
- Konsumsi obat-obatan tertentu. Selain berbagai permasalahan dalam tubuh, produksi asam laktat yang berlebihan juga dapat disebabkan oleh konsumsi senyawa kimia lain yang terdapat dalam obat-obatan tertentu. Konsumsi obat yang telah terbukti mempengaruhi kadar asam laktat dalam darah diantaranya adalah metformin yang biasa dikonsumsi oleh penderita penyakit diabetes serta isoniazid yang merupakan obat bagi penderita tuberkolosis (TBC).
Bagaimana mengantisipasi kondisi asidosis laktat?
Proses diagnosis kondisi asidosis laktat ini biasanya sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan oleh gejala-gejala asidosis yang bersifat mirip dengan banyak permasalahn kesehatan lain. Kesulitan diagnosis ini meningkat ketika penderita asidosis ini memang telah memiliki maslaah kesehatan kronis karena gejala dapat dilihat sebagai efek dari penyakit yang telah terdiagnosis. Jika tidak didiagnosis dan diobati secara langsung, asidosis laktat dapat menyebabkan masalah fatal seperti perlambatan denyut jantung, pingsan, dan koma. Pasien yang mengalami asidosis laktat pada umumnya mengalami gejala-gejala awal sebagai berikut:
- Nyeri perut disertai mual dan muntah parah
- Rasa dingin terutama di bagian lengan dan kaki
- Nyeri, lemah dan lelah otot yang berkelanjutan
- Pernapasan yang terlalu cepat atau kesulitan bernapas
- Napas berbau tidak enak
- Produksi keringat berlebih dan kulit yang lembab
- Rasa mengantuk dan pusing
Tes kadar laktat adalah tes yang dilakukan untuk memeriksa kadar atau jumlah asam laktat dalam darah. Tes kadar laktat ini kini semakin populer dan sangat mudah untuk dilakukan dengan menggunakan alat tes kadar asam laktat darah. Selain menguji kadar asam laktat dalam darah, alat tes kadar laktat ini juga dapat memberikan informasi mengenai kadar oksigen dan nilai pH darah. Untuk mendapatkan hasil pembacaan yang baik dan akurat, pasien sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan atau minuman selain air putih dan tidak berolah raga selama 8 – 10 jam sebelum tes kadar laktat.
Hasil tes kadar laktat darah ini akan ditampilkan dalam bentuk angka dengan satuan mg/dL yang berarti miligram asam laktat dalam setiap dekaliter darah. Kadar asam laktat darah yang normal biasanya berkisar antara 4,8 hingga 19,8 mg/dL. Meskipun begitu kadar normal asam laktat ini biasanya bervariasi antara individu satu dan yang lain karena kondisi tubuh yang berbeda-beda. Konsultasi hasil tes kadar laktat dengan dokter tentu saja menjadi hel yang penting untuk mengetahui apakah seorang pasien memiliki resiko tinggi untuk terserang asidosis laktat.
Menjalani tes kadar laktat secara rutin dapat membantu mencegah dan mengantisipasi kondisi asidosis laktat yang berbahaya. Hal ini tentunya penting dilakukan terutama jika seorang pasien telah memiliki masalah kesehatan yang meningkatkan resiko asidosis laktat. Dengan tes kadar laktat yang rutin, peningkatan kadar asam laktat dapat dimonitor sehingga pasien dapat mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang diperlukan.
Alat tes kadar laktat biasanya dapat dioperasikan dengan mudah dan dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau. Jika anda ingin memiliki alat tes kadar laktat dalam darah untuk mengontrol kadar asam laktat pasien, masyarakat sekitar, ataupun keluarga, pesan saja langsung di Medicalogy. Lakukan pembacaan kadar asam laktat darah secara rutin dan hindari kasus asidosis laktat yang fatal.