Mengapa Baju Perawat Umumnya Berwarna Putih – Perawat adalah tenaga kerja kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Kebanyakan orang pasti sudah tak asing lagi melihat perawat. Senyum ramah selalu menghiasi wajahnya yang cerah, tak lupa seragam putih yang sering kali mereka kenakan. Kini memang seragam perawat sudah memiliki banyak variasi dengan bermacam warna, namun pada umumnya, banyak rumah sakit yang masih menggunakan warna putih sebagai seragam para perawatnya. Pernahkah terpikir, mengapa seragam perawat kerap kali berwarna putih? Berikut penjelasan dan perlu ditengok juga tentang sejarah pakaian yang dikenakan para perawat.
Pada mulanya perawat bukanlah sebuah profesi yang banyak diminati seperti saat ini. Dahulu, perawat hanya dianggap sebagai tugas harian seorang wanita. Wanita selalu diposisikan sebagai pemelihara dan merawat, secara naluriah wanita memiliki kemampuan untuk memberikan kenyamanan dan menyembuhkan orang sakit atau terluka. Pada abad ke 19 perawat mengenakan seragam pelayan dengan topi putih berkumpul atau berpita dan gaun panjang cetak dengan celemek putih. Perawat beberapa mulai bekerja untuk rumah tangga kaya, tapi kebanyakan keperawatan, sebagai sebuah profesi, masih turun ke jalan. Oleh karena itu, keperawatan adalah tidak dihormati untuk beberapa waktu.
Sejarah keperawatan mulai berubah saat Florence Nightingale mendirikan sekolah perawat. Para perawat ini pun memiliki seragam yang berbeda untuk memisahkan mereka dari umum wanita lainya, yang membantu pihak militer atau rumah sakit. Pada pergantian abad, baju perawat lebih dibedakan lagi, dengan tetap mengenakan topi dan celemek. Pada awal perang dunia pertama, fungsi seragam menjadi yang paling penting. Karena itu desain seragam lebih efisien dan fungsional, namun tetap feminim, salah satunya dengan menghilangkan celemek. Sedangkan rok dan tangan menjadi lebih pendek untuk memudahkan mobilitas. Pasca perang dunia pertama, desain seragam perawat mulai mengikuti tren fashion saat itu. Pasalnya, profesi keperawatan semakin populer di kalangan perempuan zaman itu. Mulai 1950-an, topi mulai ditinggalkan, bahkan di akhir 1970-an, topi hampir tidak dipakai lagi dalam seragam perawat di Amerika Serikat. Digantikan semacan topi lipat mirip mahkota. Kala itu, seragam perawat mulai terlihat lebih seperti pakaian biasa, dan dalam beberapa kasus seperti mantel dokter. Yang membedakan antara perawat, dokter, dan staf, hanya dilambangkan dengan aksesori dan nametags.
Dewasa ini perawat banyak yang telah meninggalkan model gaun dengan topi putih di kepala. Desain seragam perawat berubah seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan dunia fashion. Namun banyak dari sekian banyak perubahan, mereka pada umumnya mempertahankan warna putih sebagai warna seragam perawat. Lantas mengapa sih harus warna putih?
Berikut alasan seragam perawat pada umumnya berwarna putih :
- Warna putih melambangkan perawat yang selalu menjaga kebersihan
Warna putih melambangkan kebersihan, kemurnian dan kesucian. Jadi, Baju putih yang biasa digunakan oleh perawat melambangkan kemurnian, kesucian dan spiritualitas serta kedewasaan yang harus ada di jiwa seorang perawat. Warna putih yang melambangkan kebersihan diharapkan para perawat selalu menjaga kebersian pada dirinya sendiri. Perawat diharapkan untuk selalu menanamkan kepribadian yang bersih, steril dan bebas dari kuman.
- Warna putih sebagai simbol ketenangan
Warna putih selalu melambang hal-hal yang positif. Sebagian masyarakat memiliki persepsi bahwa warna putih merupakan tanda ketenangan dalam jiwa. Seorang perawat diwajibkan untuk memiliki ketenangan dalam menjalankan pekerjaanya.
- Warna putih melambangkan kekuaran dahsyat yang tersamar
Putih adalah perlambang kesucian, kemuliaan dan keikhlasan tetapi di balik itu terdapat potensi kekuatan dahsyat yang tersamar. Sebagai seorang perawat identik dengan sifat yang lembut dan penuh kasih. Namun dibalik kelembutan tersebut diharapkan adanya kekuatan besar dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang tak terduga. Diperlukan kekuatan dan ketabahan yang besar untuk mengerti dan memahami situasi serta mengambil tindakan untuk mengatasi segala situasi tersebut.
- Perawat diharapkan memiliki sifat – sifat putih
Selayaknya bayi yang baru dilahirkan dianalogikan laksana kertas putih kosong tanpa catatan dosa. Hati yang seputih kapas digambarkan sebagai bersihnya hasrat. Harapan supaya sifat-sifat si putih mengalir di setiap denyut nadi perawat dimanifestasikan dengan mengharuskan setiap perawat berseragam putih saat bekerja. Dengan tujuan agar setiap perawat memiliki ketulusan saat merawat pasien. Dengan seragam putih, setiap perawat diingatkan untuk memainkan peran yang selalu sama yaitu secara hakikat selalu bertujuan meringankan penderitaan pasiennya.
Telah disebutkan bagaimana warna putih diartikan, dari uraian penjelasan – penjelasan diatas. Tinggi harapan agar perawat yang mengenakan pakaian putih untuk mengingat bahwa perawat bukan hanya sebuah profesi, namun sebuah pengabdian dan tulus dan ikhlas. Seorang perawat yang profesional harus berdedikasi tinggi dan ikhlas dalam melakukan pekerjaannya yang sebagian besar berinteraksi dengan pasien. (dw)