Rapid test HIV adalah tes yang digunakan untuk melakukan penapisan (screening) awal sehingga dapat dilakukan deteksi ini. Tes ini sangat bermanfaat ketika berada di lokasi yang memiliki keterbatasan peralatan. Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan melakukan rapid test antara lain :
- Tes berkualitas tinggi dan mudah digunakan di lingkungan dengan perlengkapan tes yang kurang memadai.
- Tes dengan dasar aglutinasi, imuno-dot, imuno-kromatografi, dan teknik imuno-filtrasi
- Selain mudah digunakan, hasil dapat diperoleh dalam jangka waktu singkat ( 10 menit sampai 2 jam).
- Hanya dibutuhkan sedikit peralatan. Tes lebih ekonomis dibandingkan ELISA yang memerlukan pemeriksaan di laboratorium.
- Tes ini didesain untuk pemeriksaan individu atau pengambilan sampel dalam jumlah terbatas.
- Dapat disimpan dalam suhu kamar apabila perlu pemanjangan periode waktu pemeriksaan.
- Semakin cepat mengetahui hasil tes, maka dapat semakin cepat dalam melakukan intervensi pengobatan.
Selain dengan rapid test HIV, ada pula metode lain untuk mendeteksi HIV, yaitu ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay). ELISA merupakan metode tes imunologi yang memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Selain itu, ELISA juga dapat mendeteksi virus HIV-1 maupun HIV-2 dan variannya. Pemeriksaan ini membutuhkan peralatan yang khusus dan harus dilakukan perawatan secara berkala, menggunakan suplai listrik yang besar, dan butuh keahlian khusus dari tenaga kesehatan yang melakukan tes ini. ELISA kurang cocok digunakan pada laboratorium berskala kecil, lebih cocok digunakan untuk tes sampel dalam jumlah banyak, seperti pemeriksaan pada kantung donor darah. Oleh karena itu, pada kasus emergensi dan laboratorium skala kecil dengan jumlah tes per hari yang rendah, lebih dianjurkan jika menggunakan rapid test.
Beberapa jenis rapid test HIV yang telah disetujui oleh The US Food and Drug Administration (FDA) antara lain OraQuick Rapid HIV-1/2 Antibody Test, Recombigen Uni-Gold HIV Test, dan Clearview HIV ½ Stat-Pak. Tes akan dinilai dengan hasil yang dilaporkan reaktif atau non reaktif. Sensitivitas dan spesifisitas yang dimiliki oleh tes ini dapat melebihi 99%. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga tes tersebut :
- OraQuick Rapid HIV-1 / 2 Antibody Test
OraQuick adalah tes antibody dengan menggunakan specimen daarah yang dapat diambil dengan pungsi vena ataupun dari ujung jari. Selain itu, juga dapat digunakan spesimen dari swab mulut dan cairan plasma. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu selama 20 menit untuk mendapatkan hasil. Darah, plasma atau cairan dari mulut dicampur dalam vial dengan larutan developer dan hasilnya dibaca dari perangkat pengujian berbentuk stick. Tes OraQuick dapat mendeteksi antibodi HIV-1 dan HIV-2.
Untuk melakukan pengujian, letakkan botol larutan developer dalam dudukan plastik. Dudukan harus diposisikan sedemikian rupa hingga perangkat uji terletak pada sudut yang benar untuk memastikan hasil tes yang akurat. Dalam proses pengambilan sampel darah, darah dikumpulkan dengan loop spesimen dan dipindahkan ke botol plastik kecil berisi larutan developer dengan volume tertentu yang telah diukur, kemudian sampel dicampur. Jika menggunakan sampel plasma, darah di sentrifuge terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam loop dan dicampur. Pada penggunaan sampel cairan mulut, specimen dikumpulkan dengan menggunakan bantalan penyerapan di ujung perangkat uji untuk spons permukaan luar pada gusi atas dan bawah.
Hasil tes harus dibaca tidak lebih cepat dari 20 menit dan tidak lebih lama dari 40 menit. Hasil uji dapat dibaca langsung pada perangkat OraQuick. Pembacaan hasil berdasarkan pita kemerahan yang muncul. Keterangannya adalah sebagai berikut :
- Jika 1 pita kemerahan muncul di baris kontrol (C), hasil tes adalah negatif untuk antibodi HIV (sensitivitas 99,8%).
- Jika 2 pita kemerahan muncul, satu di baris kontrol (C) dan satu di baris tes (T) , tes adalah “reaktif”, artinya, hasil tes awal positif untuk antibodi HIV-1 atau HIV-2 (sensitivitas 99,3%).
- Jika tidak ada pita muncul di baris C, jika ada pita muncul di luar baris C atau T, atau jika latar belakang merah muda-merah muncul di jendela perangkat, artinya tes ini tidak sah dan harus diulang.
- Recombigen Uni-Gold HIV Test
Uni-Gold adalah rapid test yang dapat memperoleh hasil dalam waktu sangat cepat, hanya 10-12 menit. Pemeriksaan ini menggunakan specimen darah utuh yang dapat diambil dari pungsi vena maupun ujung jari. Cara melakukan uji ini cukup mudah. Specimen darah yang mau diuji diambil dengan menggunakan pipet, lalu specimen diteteskan di atas port sampel dan ditambahkan 4 tetes larutan pencuci dari botol penetes ke port sampel. Sepuluh menit kemudian maka akan terbaca hasilnya.
Sebuah garis kemerahan di baris “kontrol” tanpa garis di baris “test” menunjukkan bahwa hasil tes ini adalah negatif untuk antibodi HIV-1. Sebuah garis kemerahan dalam intensitas berapapun baik di baris “test” dan “kontrol” daerah menunjukkan tes ini adalah “reaktif”, yaitu awal positif antibodi HIV-1. Tidak ada garis di baris “kontrol” (terlepas dari garis membentuk di baris “test”) atau garis tidak berdekatan dengan daerah masing-masing menunjukkan tes tidak valid dan harus diulang.
- Clearview HIV 1 / 2 Stat-Pak
HIV Clearview 1 / 2 Stat Pak dapat mendeteksi antibodi HIV-1 dan HIV-2. Tes ini menggunakan specimen darah, sama seperi tes HIV lainnya. Waktu untuk pemeriksaan ini sekitar 15 menit hingga hasil dapat dibaca. Dalam pengujian ini, Clearview HIV 1 / 2 Stat Pak catridge harus ditempatkan pada permukaan yang rata. Kemudian isi loop dengan specimen dan sentuhkan loop ke bantalan specimen dengan posisi loop secara vertical. Tambahkan 3 tetes larutan buffer secara perlahan. Hasil uji reaktif dapat terlihat kurang dari 15 menit. Untuk memastikan hasil tes nonreaktif, tunggu sampai 15 menit. Jangan membaca hasil setelah 20 menit. Tes reaktif akan menunjukkan dua garis merah muda atau ungu – 1 garis di daerah uji (T) dan 1 garis di daerah kontrol (C). Tes nonreaktif akan menunjukkan 1 garis merah muda atau garis ungu di daerah kontrol, tapi tidak ada garis di daerah uji. Hasil pengujian diinterpretasikan sebagai negatif untuk kedua antibody. Tes ini tidak berlaku jika tidak ada garis merah muda-ungu di daerah kontrol. Demikian pula, tes ini tidak valid jika ada garis muncul di luar daerah kontrol atau daerah tes. Tes tidak valid tidak bisa ditafsirkan. Tes tidak valid harus diulang dengan perangkat baru.
Hasil rapid test yang reaktif dapat dikonfirmasi dengan menggunakan metode Western Bolt atau immunofluorescent assay (IFA). Hasil tes western bolt dapat positif, negative, atau intermediate. Jika memperoleh intermediate, sebaiknya tes diulangi dalam jangka waktu 1 bulan. Jika hasil tes nonreaktif, tetapi pasien memiliki faktor risiko yang tinggi, maka dapat dilakukan pemeriksaan tambahan virologi seperti HIV RNA assay. Dalam keadaan infeksi HIV akut, maka jumlah virus yang terdeteksi dapat melebihi 100.000 / mL. Virologi tes yang positif dapat dilanjutkan dengan pengulangan tes antibody 3 bulan kemudian setelah serokonversi. Pada pemeriksaan rapid test, tidak dapat dipungkiri dapat terjadi hasil positif palsu maupun negative palsu. Positif palsu biasa terjadi pada populasi dengan risiko HIV sangat rendah.(gio)