Kejadian yang menimpa Allya Siska Nadya cukup mengagetkan masyarakat. Wanita berusia 34 tahun yang kerap dipanggil Siska ini meninggal dunia setelah sebelumnya menjalani terapi chiropractic di kawasan Pondok Indah.
Hari itu, Siska menjalani terapi 2 kali sekaligus dalam sehari di Chiropractic First cabang Pondok Indal Mall 1 (PIM 1). Malam harinya, Siska mengeluhkan nyeri di leher yang sangat hebat. Siska segera dilarikan ke IGD Rumah Sakit Pondok Indah. Kondisinya tidak kunjung membaik, cenderung memburuk hingga akhirnya Siska meninggal keesokan harinya.
Dr. Randall Cafferty, seorang terapis dari Amerika Serikat yang memberikan terapi pada Siska melakukan resign setelah kasus ini terjadi. Staf chiropractic juga tidak ada yang mengetahui keberadaanya saat ini. Diduga dr. Randall sudah kembali ke Amerika. Dokumen tahun 2013 di situs Board of Chiropractic Examiners milik pemerintah negara bagian California menyatakan bahwa dr. Randall terkait dengan pelanggaran “unprofessional conduct” dan “conviction of a crime”.
Klinik Chiropractic ini tidak memiliki ijin yang sah. Lokasi chiropractic saat ini sudah dilakukan penutupan berkaitan dengan ijin praktik. Proses penyelidikan melambat karena pihak keluarga tidak menghendaki jenazah Siska untuk di autopsi.
Chiropractic merupakan terapi kesehatan yang terfokus pada penyakit terkait sistem muskuloskeletal (otot dan tulang) dan sistem saraf serta efek penyakit tersebut terhadap kesehatan secara umum. Biasanya terapi ini diberikan jika ada keluhan nyeri punggung, nyeri leher, nyeri pada sendi tangan atau kaki, serta keluhan sakit kepala.
Dokter yang bekerja di chiropractic yang sering disebut dengan chiropractor melakukan praktiknya tanpa menggunakan obat – obatan. Chiropractor harus memiliki keahlian diagnostik yang luas serta terlatih untuk dapat menyarankan latihan – latihan terapeutik dan rehabilitatif, dan juga konseling mengenai nutrisi dan pola hidup.
Menurut dr. Luthfi Gatam, Sp. OT(K), konsultan tulang belakang di Rumah Sakit Fatmawati, chiropratic tidak pernah dikenal di dalam dunia kedokteran. Terapi chiropractic tidak pernah menjadi rujukan para dokter untuk mengobati pasien – pasien, khususnya pasien orthopedi (bidang kedokteran spesialisasi tulang dan persendian).(ds)