Kesehatan merupakan aset berharga dalam kehidupan. Secara umum kita mengetahui bahwa menjaga kesehatan fisik dapat dilakukan dengan memperhatikan pola makan, berolahraga, dan tidur yang cukup. Tiga aspek tersebut berkaitan erat dengan kegiatan fisik, namun seringkali kita lupa bahwa kesehatan fisik juga berkaitan dengan kesehatan mental, sebagaimana pepatah latin mengatakan “mens sana in corpore sano” yang artinya “jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat”. Pepatah ini dapat juga diartikan pikiran yang sehat dapat menghasilkan tubuh yang sehat.
Pikiran yang sehat merupakan salah satu pondasi dari tubuh yang sehat. Penelitian di Universitas Queensland menunjukkan bahwa orang yang memiliki pandangan hidup yang positif cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, sehingga lebih jarang sakit. Dalam hidup, hal-hal seperti masalah ekonomi, tuntutan kerja yang berat, tugas sekolah yang menumpuk, situasi yang sulit dikendalikan, serta konflik interpersonal dapat memicu beban pikiran yang berakibat pada stres.
Stres adalah reaksi yang diberikan tubuh ketika merasakan tekanan, merasa kewalahan, atau kesulitan dalam menghadapi suatu situasi. Stres merupakan hal yang wajar terjadi pada seseorang, namun stres yang berlebih hingga sulit dikendalikan dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan fisik.
Apakah Stres Memiliki Efek terhadap Kesehatan Fisik?
Studi yang dilakukan oleh Nerurkar (2013) menunjukkan bahwa prevalensi stres dari pengunjung Primary Care mencapai 60% hingga 80% mempunyai komponen yang berhubungan dengan stres. Dapat dilihat selama 5 tahun terakhir, 44% orang Amerika telah melaporkan adanya peningkatan stres yang ditandai dengan meningkatnya kunjungan konseling manajemen stres ke Primary Care. Stres yang berlebih dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Kortisol adalah hormon stres yang dapat menyebabkan peradangan jika dilepaskan terlalu sering ke dalam tubuh. Respon peradangan yang terjadi secara terus menerus menimbulkan masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, penurunan sistem kekebalan tubuh, hingga penyakit jantung.
Stres yang berlebih dapat menurunkan kualitas tidur seseorang, dan berubah menjadi gangguan tidur, seperti insomnia atau sulit tidur. Tidur merupakan bagian penting dari fungsi kekebalan tubuh. Gangguan tidur yang terjadi secara terus menerus dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Perlu diketahui bahwa respon tubuh setiap orang saat mengalami stres berbeda-beda. ada yang mampu mempertahankan fungsi tubuhnya dengan baik, adapula yang tidak. Tak hanya menimbulkan gangguan kesehatan, stres juga dapat meningkatkan dampak negatif dari sebuah penyakit sudah ada. Oleh karena itu, untuk meningkatkan fungsi kesejahteraan dalam diri, kita harus menjaga kesehatan keduanya, tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga pikiran.
Mengelola Pikiran untuk Kesehatan Fisik yang Optimal
Beberapa orang justru mengatasi stres dengan cara yang tidak sehat, seperti mengonsumsi minuman beralkohol dan mengonsumsi obat-obatan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang. Lalu, bagaimana cara mengelola pikiran kita agar dapat mendukung kesehatan fisik? Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Praktik Mindfulness: Cobalah untuk selalu fokus pada momen saat ini dan sadar akan perasaan serta pikiran. Meditasi mindfulness dapat membantu seseorang untuk lebih mengenal diri sendiri, mengelola stres dengan lebih baik, serta meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.
- Latihan Relaksasi: Dr. Mills, Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, menunjukkan bagaimana hormon berperan dalam merespon stres dan relaksasi seseorang. Lawan dari stres adalah relaksasi yang dapat dilakukan dengan latihan, seperti yoga, tai chi, atau pernapasan dalam (deep breath) dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi ketegangan fisik.
- Pola Pikir Positif: Upayakan untuk mengembangkan pola pikir yang positif. Fokus pada hal-hal baik dalam hidup dan cobalah untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh menjadi lebih baik.
- Konseling atau Terapi: Jika kita merasa sulit mengelola stres atau emosi negatif, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional. Terapi dapat menjadi alat dan strategi untuk menghadapi stres dengan lebih baik.
Kesehatan fisik tidak dapat dipisahkan dari kesehatan mental. Pikiran yang sehat adalah pondasi utama untuk mencapai tubuh yang sehat. Dengan mengelola pikiran, menjaga keseimbangan emosional, dan mempraktikkan pola hidup sehat, kita dapat mencapai kesehatan yang holistik dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Ingatlah bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga, dan investasi terbaik yang bisa kita lakukan adalah pada kesehatan pikiran dan tubuh kita.