Siapa sih yang tidak tahu Mikroskop? Sejak di bangku sekolah dasar dulu kita semua sudah familiar dengan istilah ini atau malah sudah pernah menggunakannnya saat praktikum laboratorium. Alat yang identik dengan dunia medis dan para peneliti ini adalah salah satu alat laboratorium yang paling ingin digunakan anak-anak saat kunjungan ke lab, anak kecil mana yang tidak ingin bergaya dengan menggunakan jas lab dan mikroskop, bukan? Serasa seperti ilmuwan-ilmuwan yang ada di buku-buku yang pernah mereka baca.
Mikroskop bukannlah suatu alat yang baru di dunia paramedis juga bukan alat yang tergolong mutakhir. Sebab dilihat dari sejarah mikroskop sederhana sudah ada semenjak lebih dari 500 tahun yang lalu! Mikroskop sederhana ini lama-lama berevolusi dan mengalami peningkatan baik secara kinerja dan kerumitan penggunaannya, sehingga menjadi mikroskop sekarang yang bisa kita lihat baik yang berukuran biasa di lab-lab sekolah atau toko-toko penjual alat medis atau mikroskop yang lebih rumit di laboratorium rumah sakit.
(Anak-anak sedang menggunakan mikroskop.)
Sejarah Penemuan Mikroskop
Kata mikroskop sendiri berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani yaitu micros yang berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Secara pengertian, mikroskop adalah suatu alat bantu penglihatan berlensa yang digunakan untuk melihat benda-benda atau organisme-organisme berukuran sangat kecil yang tak kasat mata. Mikroskop mampu memperbesar bayangan suatu benda mulai dari 40 kali, 100 kali, 300 kali, 400 kali, bahkan sampai 1000 kali dan seterusnya yang tentunya seiring dengan perkembangan jaman akan semakin bertambah besar pembesaran yang bisa dilakukan mikroskop.
Menurut catatatan sejarah, penemu konsep mikroskop pertama kali adalah Zacharias Janssen asal Belanda. Pada kesehariannya, Zacharias Janssen adalah seorang tukang kacamata yang mempunyai minat pada mikro-organisme. Janssen percaya adanya organisme dan benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dengan bantuan ayahnya, pada tahun 1590 Janssen berhasil menciptakan prinsip mikroskop sederhana pertama dengan menggunakan lensa cembung dan cekung yang dikatakan mampu memperbesar hingga 9 kali.
(Zacharias Janssen asal Belanda.)
Setelah itu, Galileo Galilei juga mengklaim bahwa mikroskop adalah salah satu temuannya yang berhasil ia sempurnakan pada tahun 1609. Ada juga Campini yang dikatakan berhasil menyempurnakan mekanisme penyetelan fokus pada mikroskop. Baik Galileo dan Campini adalah ilmuwan asal Itali yang dalam aspek masing-masing membantu penyempurnaan mikroskop ke arah mikroskop yang kita ketahui sekarang.
Terakhir ada pula, Antonie van Leeuwenhoek. Penjahit serta pedagang yang akhirnya menjadi ilmuwan asal Belanda. Dialah yang menyempurnakan mikroskop seperti apa yang kita ketahui sekarang. Berawal dari niatan untuk bisa melihat benang dan kualitasnya secara lebih detail, Antonie van Leeuwenhoek mulai menaruh minat di pembuatan lensa. Siapa sangka dari hal itu ia berhasil membuat mikroskop yang mampu melihat sampai sel-sel darah manusia. Sejak saat itu mikroskop modern lahir, juga sebuah cabang biologi baru yang disebut mikrobiologi, karena itulah Antonie van Leeuwenhoek juga disebut sebagai Bapak Ilmu Mikrobiologi.
(Antonie van Leeuwenhoek.)
Fungsi dan Cara Mikroskop Bekerja
Seperti yang sudah tertulis di atas, fungsi utama mikroskop adalah alat bantu untuk melihat benda-benda serta organisme kecil yang tidak akan bisa dilihat hanya dengan mata telanjang. Dikatakan ada beberapa mikroskop dengan fungsi yang lebih spesifik untuk melihat suatu jenis objek mikroskopis tertentu saja, tetapi pada intinya fungsi utama mikroskop tetaplah sama.
Mikroskop memiliki banyak bagian dimana setiap bagian itu tentunya memiliki peran masing-masing agar menjadi satu kesatuan mikroskop yang bekerja:
- Lensa Okuler
Berfungsi untuk memperbesar bayangan benda yang dibentuk oleh lensa objektif.
- Tabung Mikroskop
Berfungsi untuk mengatur fokus.
- Pengatur Fokus Kasar
Berfungsi untuk menaik-turunkan tabung mikroskop secara cepat.
- Pengatur Fokus Halus
Berfungsi untuk menaik-turunkan tabung mikroskop secara pelan.
- Revolver
Berfungsi untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan.
- Lensa Objektif
Berfungsi mambentuk bayangan benda yang akan diamati
- Pegangan
Bagian mikroskop untuk dipegang dengan tangan.
- Meja
Meja preparat untuk meletakkan objek yang akan diamati.
- Penjepit
Berfungsi untuk menahan objek agar tidak bergeser saat diamati.
- Kondensor
Bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya.
- Diafragma
Bagian dari mikroskop yang berfungsi mengatur cahaya yang masuk.
- Sendi Inklinasi
Untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.
- Cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop.
- Kaki
Penahan mikroskop untuk bisa berdiri tegak.
(Anatomi Mikroskop)
Jenis-Jenis Mikroskop
Mikroskop pastinya memiliki jenis-jenis dan jenis-jenis mikroskop ini terbagi lagi menurut kategori yang ada. Secara umum berdasarkan sumber energi yang digunakan oleh mikroskop tersebut, mikroskop terbagi ke dua jenis yaitu:
- Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang menggunakan cahaya sebagai sumber energinya untuk memperbesar objek yang akan diamati. Ini adalah jenis mikroskop yang paling umum yang ada, yang biasanya kita lihat di laboratorium sekolah-sekolah. Umumnya mikroskop cahaya memiliki tiga lensa objektif yang masing masing memiliki pembesaran kecil, sedang, dan besar. Pembesaran maksimal pada mikroskop cahaya adalah 1000 kali.
Berdasarkan cara mengamatinya, mikroskop cahaya terbagi ke dua jenis lagi, yaitu:
- Mikroskop Monokuler
Monokuler adalah mikroskop cahaya yang menggunakansatu lensa okuler saja. Mikroskop ini adalah jenis yang paling umum dan paling sering kita jumpai. Ini adalah jenis mikroskop yang paling gampang digunakan. Monokuler biasanya hanya mampu melihat panjang dan lebar dari objek yang diamati.
Atau disebut juga dengan mikroskop stereo, adalah mikroskop cahaya yang menggunakan dua lensa okuler. Jenis mikroskop ini dapat menghasilkan bayang objek secara tiga dimensi, sehingga bisa terlihat panjang, lebar, serta tinggi objek yang diamati.
(Mikroskop Binokuler)
- Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah mikroskop modern yang menggunakan elektron sebagai sumber energinya. Mikroskop jenis ini sangat mutakhir sehingga mampu melakukan pembesaran objek hingga 100.000 kali karena elektron memiliki resolusi yang lebih tinggi dari cahaya.
Mikroskop elektron inipun terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:
- Scanning Electron Microscopy
Secara sederhana cara kerja Mikroskop jenis SEM ini dapat menampilkan bayangan tiga dimensi dari objek dengan lebih detail. SEM dapat menampilkan gambaran permukaan, jaringan, serta struktur dari benda yang akan diamati di mikroskop.
- Transmission Electron Microscopy
Sementara cara kerja mikroskop jenis TEM adalah dengan menembuskan elektron ke dalam objek maka hasil bayang akan ditransmisikan ke layar. Mikroskop jenis TEM ini sering sekali digunakan dalam dunia riset dan merupakan salah satu alat penting, biasanya mikroskop jenis TEM ini digunakan untuk mengetahui struktur material suatu objek tertentu.
(Transmission Electron Microscopy)
Ada banyak jenis mikroskop yang dapat kita pelajari sehingga dapat membantu ketika kita perlu menyediakan mikroskop sesuai keperluan. Sebagai informasi, beli mikroskop murah bisa dibeli juga di Medicalogy.(rif)