Normalnya, manusia bernapas dan memperoleh oksigen dari udara pernapasannya tersebut. Namun, dalam beberapa kondisi, oksigen biasa saja tidak cukup baik dalam hal jumlah maupun kualitas. Terapi oksigen digunakan saat kadar oksigen dalam darah rendah. Pada orang sehat, oksigen diserap dari udara luar ke aliran darah dalam jumlah yang adekuat, namun pada beberapa penyakit atau kondisi tertentu membuat oksigen tidak dapat diserap dalam jumlah yang cukup.
Terapi oksigen digunakan untuk terapi baik kondisi akut maupun kronik.
Kondisi Akut
Anda mungkin akan mendapat terapi oksigen di rumah sakit jika terdapat kondisi serius yang membuat kadar oksigen dalam darah berkurang. Jika kondisi Anda sudah membaik, maka terapi oksigen tidak diberikan lagi.
Beberapa kondisi yang memerlukan terapi oksigen dalam waktu singkat yaitu :
- Pneumonia berat. Pneumonia merupakan infeksi pada salah satu paru atau keduanya. Saat terjadi infeksi yang berat, kantong udara pada paru akan sangat meradang. Hal ini membuat oksigen tidak dapat berpindah dari kantong udara ke aliran darah.
- Serangan asma berat. Asma merupakan penyakit paru yang menyebabkan inflamasi saluran napas dan menyempitkan jalan napas. Sebagian besar penderita asma, dapat menangani serangan asma sendiri. Namun saat muncul serangan asma yang berat, penderita asma membutuhkan suplementasi oksigen.
- RDS (Respiratory Distress Syndrome) pada bayi prematur. Kondisi ini membuat bayi prematur membutuhkan suplementasi oksigen sebagai salah satu bagian dari terapi. Bayi ini mendapat terapi oksigen melalui mesin nasal continuous positive airway pressure (NCPAP) atau ventilator atau melalui selang di hidung.
Kondisi kronis
Terapi oksigen jangka panjang di rumah dapat diberikan untuk beberapa kondisi atau penyakit, seperti :
- PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis). PPOK merupakan penyakit progresif yang merusak kantong udara sehingga oksigen tidak dapat berpindah ke aliran darah. Progresif disini maksudnya adalah menjadi semakin buruk seiring berjalannya waktu.
- Gagal jantung stadium akhir. Kondisi ini merupakan kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah yang kaya akan oksigen ke bagian-bagian tubuh lain.
- Cystic fibrosis (CF). CF yaitu penyakit genetik kelenjar yang memproduksi lendir dan keringat. Penderita CF akan memiliki banyak lendir yang berbau di saluran napasnya. Lendir ini menjadi tempat yang baik untuk berkembangnya bakteri.
- Sleep-related breathing disorder yang dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun.
Terapi oksigen tidak hanya dapat diberikan di rumah sakit. Untuk beberapa penyakit yang dalam jangka panjang membutuhkan suplementasi oksigen, maka tersedia alat oxygen concentrator, di mana alat ini dapat memproduksi oksigen sendiri sehingga tidak perlu lagi menggunakan tabung oksigen yang harus terus diisi ulang. Selain itu alat ini juga menjadikan terapi oksigen di rumah sakit menjadi lebih mudah.(ds)