Para Survivor Kanker Darah, Penyakit yang Dialami Ibu Ani Yudhoyono

Cantik dan ayu, paras Ibu Ani Yudhoyono khas wanita Jawa. Sosoknya terbilang sangat tangguh dan jadi panutan banyak ibu dan nenek di Indonesia. Baru – baru ini publik dikejutkan dengan oleh kabar bahwa Ibu Negara Indonesia di era SBY menderita kanker darah. Kaget karena selama ini ibu Ani tampak segar dan tenang, terutama bila kita melihat postingan – postingan beliau di media sosial.

Mendengar kata kanker, tentu kita memikirkan hal yang cukup menakutkan. Kanker menjadi momok tersendiri bagi banyak orang seolah penyakit tersebut tidak dapat ditangani atau sembuh. Meskipun terbilang berat, tetapi banyak survivor kanker darah yang tetap bisa beraktivitas normal.

1.  Mr. T, diagnosa 1995 dan kemudian cancer free pada 2016

Terkenal dengan jargon “I pity the fool”, Mr. T adalah seorang aktor dan pegulat profesional di negeri Paman Sam. Dia didiagnosa kanker darah pada tahun 1995, dan dia menganggap hal itu hanyalah sebuah masalah yang harus dia hadapi.

“Kanker darah ini adalah ujian. Apa ujian itu? Ujian adalah review dari apa yang sudah kita pelajari selama hidup, dan saya diajarkan bahwa murid yang tidak menyukai ujian hanyalah murid yang tidak belajar sebelumnya.”

Mr. T membuktikan kepada orang – orang yang berpikir kanker Limpoma sel-T akan menghentikan dia. Aktor dari “A Team” dan juga pegulat pro yang terkenal akan gaya mohawk, perhiasan yang mentereng dan gaya berbicara yang blak-blakan, didiagnosa kanker darah pada usia 43 tahun yang kemudian terulang kembali satu tahun berikutnya. Pada tahun 2016, majalah Mental Floss melaporkan bahwa Mr. T sudah bebas kanker.

Mr. T juga terkenal dengan berbagai quotes – quotes yang terkenal hingga kini.

“DON’T GET BITTER, GET BETTER”

• “Life give you lemons? Make lemonade.”
• “Life gives you crap? Make fertilizer out of it.”
• “Don’t get mad, get better.”
• “Don’t get bitter, get better.”
• “Not how many times a man gets knocked down, it’s about how many times he gets up.”
• “It’s okay to cry, but after you cry, get in the fight.”

2. Ethan Zohn

Bintang sepak bolah Ethan Zohn, terdiagnosa penyakit kanker yang langka yaitu Hodgkin Lymphoma pada tahun 2009, yang muncul berulang pada tahun 2011. Untuk melawan penyakitnya, Zohn menjalani sejumlah proses kemoterapi dan 2 kali transplantasi stem sel. Kini dia menjadi juru bicara untuk persatuan Leukemia dan Lymphoma  dan pada tahun 2016, dia menjadi tuan rumah untuk penggalangan dana untuk melawan kanker darah.

Ethan berpesan bahwa dalam penanganan kanker darah, tidak ada yang lebih penting dari kejujuran. Pihak keluarga dan kerabat terdekat yang sedang mendampingi seseorang yang mengalami kanker darah harus jujur mengenai perasaan dan pikirannya – rasa takut, cinta, senang, sedih, bertanya – tanya, dan persepsi. Terkadang yang dipikirkan dan yang dirasakan oleh pendamping pasien sama dengan yang dipikirkan dan dirasakan oleh pasien kanker darah tersebut. Kejujuran ini akan memberikan rasa nyaman dan percaya diri kepada pasien bahwa dia tidak sendirian mengalami ujian hidup tersebut. Demikian pula dengan survivor kanker darah, menyembunyikan perasaan dan pikiran kita hanya akan menambah stress yang tidak perlu.

Kanker adalah penyakit yang menyita banyak fisik dan mental. Survivor harus yakin bahwa perawatan yang sedang dijalaninya akan berdampak baik bagi tubuhnya. Pasien yang berpikiran negatif dalam proses kemoterapi cenderung memburuk seiring waktu atau mengalami banyak kesulitan sepanjang perawatan.

Pesannya lagi untuk orang – orang yang mengalami kanker darah, seperti halnya ibu Ani Yudhoyono, yaitu bahwa kita harus mengambil kendali atas segala hal kecil yang masih dapat kita kendalikan dari diri kita. Anda mungkin terkena kanker, tetapi masih memiliki pilihan. Buatlah pilihan yang benar yang akan berdampak pada respon terhadap terapi dan terhadap keseluruhan perawatan. Diskusikan dengan para ahli terkait pilihan – pilihan diet dan aktivitas – aktivitas fisik yang bisa dilakukan. Jangan lupa juga untuk merayakan setiap momen kecil keberhasilan terapi sepanjang menjalani terapi dan mensyukuri setiap harinya.

 Para survivor tentu lebih banyak lagi di luar sana yang belum terekspos, semoga para survivor bisa terus membagi pengalaman dan motivasi sehingga para penderita kanker darah bisa mendapatkan kekuatan untuk melawan kanker darah karena kesehatan adalah harta yang sangat berharga.