Semoga saja, tidak lama lagi vaksin Ebola sudah dapat kita gunakan. Setelah disetujui oleh otoritas produk terapeutik Swiss, vaksin Ebola mulai pekan ini akan mulai diujicobakan kepada 120 individu di Lausannes. Uji coba yang didukung WHO ini merupakan uji coba perdana sebelum diujicobakan pula di Mali, UK, dan US.
Vaksin ini sendiri merupakan jenis chimpanzee adenovirus (“ChAd-Ebola”; Chimpanzee-Adenovirus chAD3-ZEBOV) yang dimodifikasi secara genetis oleh US National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) dan perusahaan farmasi GlaxoSmithKline.
Tujuan dari ujicoba ini adalah untuk mengetahui tingkat keamanan dan kemampuan vaksin dalam menginduksi respon imun tubuh manusia. Hasil trial ini, bersama hasil yang akan diperoleh dari pusat uji coba lainnya, akan membantu dalam percobaan selanjutnya yang akan melibatkan ribuan partisipan, serta akan membantu dalam menentukan dosis efikasi vaksin.
Selain vaksin Chimpanzee-Adenovirus chAD3-ZEBOV, uji coba jenis vaksin lain yaitu rVSV-ZABOV, juga akan dilakukan di Universitas Geneva, sejalan dengan yang dilakukan di Lausanne.
Jika kedua vaksin ini terbukti aman dan efektif, keduanya akan di¬buat dalam skala produksi pada kuarter pertama tahun depan, di mana jutaan vaksin akan diproduksi untuk didistribusikan di negara – negara beresiko tinggi.
Hasil pertama diperkirakan akan diperoleh pada Desember 2014. Semoga uji coba ini berhasil sehingga dapat menyelamatkan banyak jiwa akibat virus Ebola.