Urine Analyzer : Perkecil Human Error pada Pemeriksaan Urine

Ada banyak cara tubuh untuk mengungkapkan sehat atau tidaknya seseorang, salah satunya adalah melalui urine. Urine atau air seni adalah cairan yang dikeluarkan melalui saluran kemih, merupakan hasil penyaringan darah dan berisi zat-zat yang tidak diperlukan lagi dalam tubuh atau zat-zat berbahaya. Sebenarnya, jumlah urine, warna, dan bau urine yang tidak biasa sudah dapat memberi tahu kita bila ada yang salah di dalam tubuh, namun urine lebih dari sekedar kenampakan luarnya.

Urine lebih dari sekedar kenampakan luarnya

 Urine terdiri atas berbagai zat yang tidak dapat dilihat langsung dan zat-zat tersebut dapat lebih jauh menentukan seperti apa keadaan tubuh kita. Ada banyak penyakit yang bisa dideteksi melalui urine di antaranya adalah diabetes mellitus, gagal ginjal, penyakit hati seperti hepatitis atau sirosis, infeksi saluran kemih, bahkan dapat digunakan untuk memprediksi apakah seseorang dapat terkena batu ginjal atau tidak. Begitu banyaknya penyakit yang bisa dideteksi, sehingga memiliki alat pemeriksaan urine menjadi sebuah hal penting bagi laboratorium kesehatan.

Urine analyzer – dari 2 kata ini anda dapat menyimpulkan bahwa alat ini adalah alat untuk menganalisis urine. Ya, urine analyzer adalah alat yang berfungsi untuk membaca strip urine dan melaporkan semua hasilnya dalam satu kertas, mulai dari berat jenis urine, pH, nitrit, leukosit, glukosa, protein, keton, urobilinogen, bilirubin, dan darah pada urine. Urine analyzer tidak bekerja sendirian, tetapi ditemani oleh strip urine. Strip urine adalah strip yang terdiri atas banyak kertas warna-warni berbentuk persegi. Setiap kotak memiliki reagen yang berbeda, misalnya warna biru adalah reagen untuk glukosa, dan sebagainya.

Nah, prinsip kerja urine analyzer sebenarnya sederhana, yakni dengan prinsip Reflectance Photometry – dan anda dapat menemukan 2 kata ini pada saat melihat spesifikasi urine analyzer. Alat ini memiliki sebuah LED yang memancarkan cahaya dalam panjang gelombang tertentu pada zona tes strip urin yang warnanya telah bereaksi. Nanti, cahaya ini akan dipantulkan lagi oleh zona tes yang telah berwarna tersebut. Pantulan cahaya itu akan ditangkap oleh detektor, kemudian panjang gelombang pantulan yang terdeteksi akan dikonversi ke nilai (negatif atau positif 1, positif 2, positif 3) yang telah terstandar pada alat.

Sebelum ada urine analyzer, rumah sakit biasanya masih menggunakan kertas urine yang dibaca secara manual. Umumnya, terdapat beberapa tantangan dalam membaca kertas urine, yaitu waktu pembacaan kertas tidak boleh terlalu sebentar atau terlalu lama. Sebagai gambaran, anda bisa melihat gambar di bawah ini.

Misalnya, anda ingin melihat kadar protein pada urine seseorang, tertulis di atas bahwa anda harus menunggu 1 menit dulu sebelum mendapatkan hasil yang akurat. Apabila anda membaca kertas tersebut kurang dari 1 menit, warna yang dihasilkan belum akurat dan bisa menimbulkan kesalahan pembacaan, tapi kalau anda membaca terlalu lama, misalnya anda membacanya setelah 2 menit, warna yang telah akurat dalam 1 menit tadi akan berubah menjadi warna lain, sehingga pembacaan kertas gagal. Jadi, seni membaca strip urine seseorang tidaklah mudah dan urine analyzer hadir untuk mempermudah pekerjaan ini.

Urine analyzer mengungguli pembacaan strip urine secara manual dalam beberapa hal, di antaranya adalah:

Pembacaan yang tepat

Pembacaan dilakukan oleh mesin secara otomatis, dimana waktu telah disesuaikan, dan terstandarisasi, jadi mengurangi peluang untuk pembacaan warna yang salah dan timing yang salah untuk membaca warna. Pembacaan strip urine secara manual bisa saja mengandung kesalahan. Contoh, anda sedang melihat glukosa pada urine. Karena anda sudah letih, anda salah menginterpretasikan warna hijau muda dengan hijau muda lainnya (anda bisa melihat tabel warna di atas). Nah, penggunaan urine analyzer dapat memperkecil peluang untuk mengalami kesalahan seperti itu.

Memeriksa banyak sampel dengan cepat

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan penerapan jaminan kesehatan, memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan adalah suatu hal yang lazim dan dilakukan oleh banyak orang, sehingga laboratorium pun dituntut untuk memeriksa banyak sampel dalam waktu singkat, begitupun sample urine. Urine analyzer menjawab tantangan tersebut. Sebagai contoh, urine analyzer ciptaan Korea DUS R-300 mampu membaca 300 strip per jam, dilengkapi dengan multi-tray yang memungkinkan anda untuk memeriksa lebih dari satu strip urine dalam waktu bersamaan. Contoh lain adalah DUS R-720 yang mampu membaca 720 strip per jam. Dengan urine analyzer ini, pekerjaan membaca strip urine yang banyak dapat menjadi lebih mudah, cepat, dan menghemat tenaga.

Mencantumkan identitas pasien menjadi lebih mudah

Identitas pasien adalah hal yang sangat esensial dalam pelayanan fasilitas kesehatan. Identitas pasien yang salah dapat menjadi hal yang sangat berbahaya. Coba bayangkan diri anda sebagai pasien yang sebenarnya memiliki hasil urine normal, namun identitas anda tertukar dengan orang lain sehingga sample urine anda menjadi tidak normal. Tentu saja anda akan menjadi bingung dan panik.

Urine analyzer generasi terbaru dapat menurunkan tingkat kesalahan penulisan identitas seperti ini dengan cara input melalui scanner barcode. Di era yang serba canggih dan otomatis seperti ini, barcode tidak lagi digunakan hanya untuk berbelanja, melainkan untuk mendata pasien. Identitas lengkap pasien di input melalui komputer dan disimbolkan dengan barcode, dimana setiap barcode memiliki karakter yang unik sehingga tidak ada barcode yang sama. Tidak perlu lagi menulis manual atau mengetik dengan keyboard saat memasukan identitas pasien ke mesin urine analyzer, cukup scan barcode pasien, maka kertas hasil tes yang tercetak akan memuat identitas pasien yang memegang barcode tersebut. Tentunya menghemat tenaga, waktu, dan meminimalisir kesalahan, bukan?

Terkoneksi dengan sistem informasi laboratorium

Setiap laboratorium pasti selalu mempunyai data mengenai seluruh sampel dan hasil tes yang terintegrasi. Lalu, bagaimana cara menempatkan ribuan hasil tes yang telah dilakukan ke dalam sistem tersebut? Urine analyzer memiliki jawabannya.

Urine analyzer generasi terbaru, seperti DUS R-300 dan DUS R-720 dapat terhubung dengan sistem informasi laboratorium sehingga hasil yang tercetak di kertas tidak harus diinput ulang secara manual ke dalam komputer – cukup dengan menghubungkan mesin dengan sistem komputer laboratorium, sesuai dengan manual yang ada. Kemampuan ini juga ditunjang dengan mesin yang memiliki memori berkapasitas tinggi untuk menyimpan 2000 hasil tes.

Selain 4 poin yang telah dijabarkan, urine analyzer juga memiliki pengaturan bahasa sehingga dapat digunakan di banyak negara, pengoperasiannya mudah, mudah dibersihkan, dan software selalu dapat di update.

[Klik untuk melihat urine analyzer kami]

Dengan fitur-fitur di atas, urine analyzer jelas memiliki banyak manfaat, terutama bagi laboratorium yang setiap harinya memiliki banyak sampel urine untuk diperiksa dan memiliki peran utama untuk mengurangi human error yang kerap terjadi saat pembacaan hasil tes secara manual sehingga hasil tes dapat menjadi lebih akurat.  (Ad)