A-Z tentang Alat Bantu Dengar: Mana Pilihan Anda?

Suara adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari hidup manusia; buktinya, anda tetap bisa mendengar suara-suara setelah anda menutup telinga rapat-rapat dan bahkan saat tidur, suara di sekeliling anda dapat menentukan jalan cerita mimpi anda. Sesunyi apapun lingkungan di sekitar anda, anda pasti akan tetap mendengar suara-suara. Bahkan saat pemeriksaan audiometri, kebisingan yang berasal dari lampu turut diperhitungkan! Rasanya semua hal yang ada di sekeliling kita dapat menghasilkan suara – dunia ini tidak pernah bisu.

Suara memiliki fungsi yang lebih penting terutama dalam hal sosial. Kita tidak bisa berinteraksi dengan orang lain tanpa suara – tanpa berbicara dan tanpa mendengar. Selain itu, ketidakbisaan seseorang untuk mendengarkan akan memengaruhi bagaimana ia berbicara. Misalnya, orang yang pendengarannya berkurang cenderung akan berbicara keras-keras. Mengapa berbicara keras? Karena ia harus mendengar dirinya sendiri berbicara agar orang lain bisa mendengarnya, sementara pendengarannya sendiri terganggu sehingga untuk bisa didengarkan oleh dirinya sendiri saja ia perlu berbicara dengan keras. Hal ini terkadang menjadi bahan empuk untuk candaan orang-orang, sehingga menimbulkan stress psikologis bagi orang tersebut. Belum lagi ketika orang tersebut harus menangkap apa yang dikatakan seseorang – sementara orang yang berbicara menuturkan kata-kata dengan cepat dan dengan gerakan mulut yang tidak jelas. Begitu pentingnya suara dan pendengaran dalam aspek sosial sehingga seorang jurnalis dan aktivis politik buta tuli terkenal dari Amerika bernama Hellen Keller berkata “Blindness cuts people off from things. Deafness cuts people off from people.”

Begitu pentingnya suara dalam aspek sosial, sehingga pendengaran yang berkurang atau ketulian dapat menyebabkan seseorang terisolasi dari pergaulan dan merasa terus menerus curiga pada lawan bicaranya. Selain itu, seseorang akan cenderung menjadi bisu jika ketulian diderita sejak lahir, karena ia tidak memiliki pendengaran yang baik untuk memahami bahasa dan memproduksi bahasa, sehingga akan berpengaruh pada aspek berbicara. Pendengaran yang berkurang pada orang yang sebelumnya bisa mendengar dengan baik juga memengaruhi aspek bicara, contohnya orang tersebut harus berbicara dengan keras dan lambat. Dahulu, orang yang mengalami gangguan pendengaran tidak memiliki banyak harapan untuk memperbaiki pendengarannya. Sekarang, seiring berkembangnya zaman, telah ditemukan teknologi alat bantu dengar yang siap membantu meningkatkan kualitas hidup dan kepercayaan diri orang-orang dengan gangguan pendengaran.

Apa itu alat bantu dengar dan bagaimana mekanisme kerjanya?

Alat bantu dengar atau hearing aids adalah alat yang (tentu saja) membantu pendengaran dengan cara menguatkan sinyal elektrik yang dihasilkan sebuah suara dan mengirimnya ke telinga.

Mekanisme kerjanya mungkin akan lebih mudah jika anda mengetahui mekanisme kerja telinga. Lalu bagaimana sebenarnya proses mendengar tersebut?

Pernahkah anda berpikir mengapa bentuk daun telinga aneh dan berliku-liku? Jawabannya: Bentuk yang anda pikir aneh tersebut ternyata membantu melokalisasikan suara dan mengarahkan suara di sekeliling anda ke dalam liang telinga. Berkat bentuk daun telinga yang unik, kita mampu membedakan mana suara yang datang dari belakang atau dari depan dan suara yang masuk bisa ‘diarahkan’ menuju ke liang telinga.

Di dalam liang telinga terdapat gendang telinga yang akan bergetar jika suara masuk. Gendang telinga yang bergetar akan menggetarkan tulang-tulang pendengaran di belakangnya dan tulang-tulang tersebut akan memberikan getaran pada cairan di dalam koklea atau rumah siput. Di dalam rumah siput terdapat cairan dan juga sel-sel rambut. Cairan tersebut akan bergetar dan membuat sel rambut bergoyang, goyangan sel rambut tersebut mengirimkan sinyal ke otak bahwa ‘kita mendengar sesuatu’.

Nah, sekarang kita coba memahami bagaimana cara kerja alat bantu dengar.

Secara umum, alat bantu dengar tersusun atas tiga komponen: mikrofon, amplifier, dan speaker. Mikrofon pada alat bantu dengar berfungsi untuk mengubah suara sekitar menjadi sinyal elektrik. Sinyal-sinyal ini kemudian diamplifikasi atau diperkuat oleh amplifier, dan dikirim ke telinga melalui speaker, yang kemudian diinterpretasikan oleh bagian dalam telinga seperti ‘sebuah suara yang dikeraskan’ – yang menghasilkan getaran yang lebih besar pada organ dalam telinga.

Apa saja jenis-jenis alat bantu dengar?

Menurut cara kerjanya, alat bantu dengar terbagi dua, yaitu analog dan digital. Sebenarnya prinsipnya sama – masih menggunakan kombinasi 3 hal seperti mikrofon, amplifier, dan speaker, namun perbedaannya adalah masalah noise filtering dan perbaikan speech pada alat bantu dengar digital. Ibaratnya, alat bantu dengar analog “mengeraskan segalanya” sementara alat bantu digital mengeraskan secara selektif. Jadi, anda bisa mengurangi kebisingan yang disebabkan lingkungan sekitar dan menonjolkan suatu suara saja. Sekarang, jenis alat bantu dengar yang banyak beredar adalah alat bantu dengar digital.

Menurut letak pemakaiannya, alat bantu dengar memiliki banyak jenis dan kelebihan dan kekurangannya! Simak, ya.

Di belakang telinga (Behind The Ear / BTE)

BTE dipakaikan melingkar pada bagian atas belakang cuping telinga dan akan terhubung dengan penerima (receiver) yang berada di dalam liang telinga oleh sebuah kabel kecil bernama earmod. BTE dapat digunakan pada seluruh tingkat gangguan pendengaran, baik ringan, sedang, maupun berat, oleh semua kalangan umur. Berikut ini adalah plus minus dari BTE:

(+) Suara dapat dikeraskan dan dipelankan

(+) Sudah ada bentuk yang lebih kecil

(-) Terlihat mencolok

(-) Banyak menangkap suara angin

Di dalam telinga (In The Ear / ITE)

ITE dipakaikan pada cuping telinga luar; terdapat 2 jenis ITE, ada yang menutupi seluruh cuping telinga luar (full shell), ada yang hanya menutupi separuh cuping telinga (half shell). ITE hanya diperuntukan bagi orang dewasa, karena ukuran cuping telinga luar anak-anak masih terus berubah sehingga penggunaan alat bantu dengar jenis ini kurang cocok. Berikut ini adalah plus minus dari ITE:

(+) Pemasangannya mudah

(+) Suara dan directional microphones lebih mudah di atur

(+) Baterai lebih besar dan tahan lama

(-) Terlihat mencolok

(-) Rentan terhadap penyumbatan kotoran telinga karena letaknya di dalam telinga

(-) Banyak menangkap suara angin

Di dalam liang telinga (In The Canal / ITC)

ITC dipasang di dalam liang telinga dan menutupi setengah liang telinga. Biasanya, ITC dibuat berdasarkan pesanan karena ukuran liang telinga setiap orang mungkin bervariasi dan ukuran yang tidak pas akan sangat mengurangi kenyamanan. ITC bisa digunakan untuk semua tingkat gangguan pendengaran, namun dikhususkan bagi orang dewasa. Inilah plus minus ITC:

(+) Tidak terlihat mencolok

(+) Dilengkapi dengan pengaturan volume dan directional microphone

(-) Rentan terhadap penyumbatan kotoran telinga

(-) Walaupun ada pengaturan volume dan directional microphone, namun agak sulit dilakukan mengingat bentuk ITC yang kecil.

Sepenuhnya di dalam liang telinga (Completely in The Canal / CIC)

CIC dipasang benar-benar di dalam liang telinga dan dibuat berdasarkan pesanan seperti ITC. Bisa digunakan pada seluruh tingkat gangguan pendengaran, pada orang dewasa. Inilah plus minus CIC:

(+) Tidak terlihat mencolok

(+) Lebih tidak menangkap suara angin

(-) Baterai lebih kecil sehingga lebih tidak tahan lama

(-) Rentan terhadap penyumbatan kotoran telinga

(-) Tidak dilengkapi dengan pengaturan volume dan directional microphone karena bentuknya yang sangat kecil

Jadi kesimpulannya, poin apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih alat bantu dengar?

Apabila alat bantu dengar diperuntukan bagi anak-anak, pilihlah jenis Behind The Ear.

Apabila tidak ingin terlihat mengenakan alat bantu dengar, pilihlah jenis In The Canal atau Completely in the Canal.

Apabila anda adalah tipe yang suka mengganti-ganti volume, sebaiknya gunakan Behind The Ear atau In The Ear.

Apabila anda membutuhkan banyak bantuan alat bantu dengar dalam sehari, sebaiknya gunakan Behind The Ear karena baterai yang besar dan lebih tahan lama.

Perlu diingat, semua alat bantu dengar yang dimasukan ke dalam (ITE, ITC, CIC) pasti rentan terhadap penyumbatan kotoran telinga.

Dimana saya bisa mendapatkan alat bantu dengar?

Jika anda mengalami gangguan pendengaran, ada baiknya anda memeriksakan diri dulu ke dokter untuk memastikan gangguan pendengaran jenis apakah yang anda derita dan berapa derajatnya (apakah ringan, sedang, atau berat). Dokter biasanya akan melakukan tes audiometri pada anda untuk mengonfirmasi gangguan pendengaran anda.

Selanjutnya, dokter akan memberikan anda rekomendasi jenis alat bantu dengar apa yang kira-kira cocok untuk anda dan berapa ukurannya. Jika sudah mendapatkan rekomendasi dan ukuran, anda bisa mengklik medicalogy.com. Kami adalah toko alat kesehatan murah berbasis online yang menjual banyak jenis alat bantu dengar. Berbelanja dengan kami mudah dan nyaman – anda bisa melakukannya dari rumah melalui ponsel atau laptop dan melihat-lihat berbagai jenis alat bantu dengar yang mungkin menjadi rekomendasi dari dokter anda. Jangan khawatir, kami menyediakan harga yang bersahabat bagi anda – anda bisa pastikan sendiri dengan langsung klik di sini.

Soal kualitas jangan khawatir, kami menyediakan barang original, bergaransi, yang kami pastikan akan sampai ke tangan anda dengan cantik. Kami sudah bekerja sama dengan berbagai instansi dan melakukan pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia sebagai penanda kualitas kami.

Jadi, jika anda tertarik untuk mendapatkan alat bantu dengar dengan menghemat waktu, biaya, dan tenaga, tunggu apa lagi? Segera klik medicalogy.com – kami menyediakan alat bantu dengar yang mungkin anda cari! (Ad)