Dalam mengonsumsi obat, berbagai cara dapat dilakukan, dimakan secara langsung, disuntikkan, ditaruh di bawah lidah, dioleskan, maupun dihirup. Jenis obat yang dihirup atau inhalasi masuk ke dalam tubuh lewat saluran pernafasan. Nebulizer digunakan untuk menghantarkan obat yang sasarannya menuju saluran pernafasan. Maka dari itu sering digunakan pada penyakit paru. Penggunaan nebulizer akan diresepkan oleh dokter apabila pasien memiliki gejala seperti :
- Sesak dada
- Peningkatan sekresi mukus
- Pneumonia / kongesti paru
- Atelektasis
- Bronkospasme
- Asma
Salah satu yang tersering adalah pada penderita asma, terutama anak-anak, karena terbukti efektif. Selain itu juga dapat digunakan pada penderita yang kesulitan dalam menggunakan inhaler asma.
Walau demikian, penggunaan nebulizer harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kondisi pasien secara keseluruhan. Apabila pasien mengalami kontraindikasi sebagai berikut, maka nebulizer tidak dapat digunakan :
· Peningkatan tekanan darah (atau hiperrefleks otonom) atau tekanan darah yang tidak stabil
· Peningkatan denyut nadi
· Pasien dengan iritabilitas jantung (risiko terjadi disritmia)
· Pasien tidak sadar. (Pemberian nebulizer masih dimungkinkan menggunakan masker, tetapi efektivitas yang dihasilkan akan sangat rendah.)
· Riwayat alergi obat.
Pengobatan secara inhalasi menggunakan nebulizer sering juga disebut sebagai pengobatan pernafasan. Nebulizer ini bekerja dengan mengubah cairan obat menjadi uap yang kemudian akan dihirup menggunakan alat nebulizer. Jika dilakukan inhalasi dengan cara yang benar, maka meningkatkan kemungkinan sampai ke salura pernafasan kecil, yang berarti meningkatkan efektivitas dari obat yang digunakan. Pengobatan untuk mengatasi gejalan akut maupun maintenance juga dapat dilakukan menggunakan nebulizer. Selain itu, juga aman digunakan ketika diperlukan medikasi inhalasi dalam dosis besar.
Nebulizer terdapat 2 jenis, nebulizer rumahan dan portable. Sebenarnya fungsi kedua nebulizer ini sama, yang membedakan adalah ukuran dan sumber daya. Pada nebulizer rumahan, memiliki ukuran yang cukup besar dan alat perlu disambungkan pada sumber listrik yang tersedia sehingga dapat digunakan. Berbeda dengan nebulizer rumahan, pada nebulizer portable, memiliki unit yang lebih kecil dan lebih ringan, sehingga dapat dibawa dalam tas dan digunakan kapanpun dibutuhkan. Nebulizer portable tidak menggunakan listrik sebagai sumber daya, melainkan menggunakan baterai, baik yang dapat dipakai ulang maupun yang sekali pakai. Pada model portable ini, dapat pula disambungkan dengan pemantik yang terdapat di mobil. Walaupun lebih kecil dan prakti, kekurangan dari nebulizer portable adalah dari segi harga. Harga yang dimiliki lebih tinggi daripada nebulizer rumahan.
Sebelum menggunakan nebulizer, pastikan telah memiliki seluruh peralatan di bawah ini :
- Kompresor udara
- Cup nebulizer
- Masker atau mouthpiece
- Obat yang akan digunakan
- Tabung kompresor
Setelah kelima peralatan telah dipersiapkan, maka lakukanlah langkah berikut
- Meletakkan kompresor udara pada alas permukaan yang kuat untuk menopang beratnya. Pastikan alat telah tersambung dengan sumber listrik.
- Sebelum memulai, cucilah tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan keringkan.
- Mengukur secara teliti jumlah obat yang diperlukan sesuai dengan instruksi dan memasukkannya ke dalam cup nebulizer.
- Memasang cup nebulizer dengan masker atau
- Menghubungkan tabung ke kompresor dan cup nebulizer.
- Menyalakan kompresor dan memastikan dapat berfungsi dengan baik.
- Duduk dengan tegak pada kursi yang nyaman. Pasang masker senyaman mungkin pada wajah. Jika menggunakan mouthpiece, pasangkan diatara gigi dan kunci menggunakan bibir.
- Tarik nafas secara perlahan, tahan selama 2-3 detik sebelum buang nafas. Hal ini untuk memastikan obat telah masuk ke dalam saluran pernafasan.
- Lanjutkan hingga jumlah obat habis (rata-rata sekitar 10 menit).
- Jika mengalami pusing atau gelisah, hentikan penggunaan nebulizer dan beristirahat selama 5 menit, lalu lanjutkan terapi. Coba untuk bernafas secara perlahan. Jika masih berlanjut, sebaiknya menginformasikan pada dokter yang bersangkutan.
Selama terapi berlangsung, apabila obat menempel pada cup nebulizer, goyangkan cup agar obat dapat terlepas dari cup. Dosis obat dan frekuensi penggunaan obat menggunakan nebulizer ini biasanya diberitahukan oleh dokter.
Perlu diingat bahwa penggunaan nebulizer ini tidak dapat digunakan secara sembarangan. Prinsipnya sama seperti meminum obat, perlu resep dari dokter, bahkan seringkali penggunaan nebulizer ini dilakukan di tempat dokter praktik.
Pengunaan nebulizer memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
- Dapat digunakan oleh berbagai usia, tidak terbatas pada anak, remaja, atau dewasa saja.
- Dapat mencampur lebih dari satu jenis obat, dan dapat diberikan pada waktu yang bersamaan. Selain itu, dapat pula menggunakan dosis obat yang besar.
- Obat masuk ke dalam tubuh seiring dengan pernafasan normal, tidak ada teknik khusus yang diperlukan dalam menggunakan nebulizer.
Akan tetapi, nebulizer juga memiliki kekurangan, yaitu suara mesin yang cukup berisik dan menggunakan tenaga listrik untuk penggunaannya. Jika dibandingkan dengan alat inhalasi lain, nebulizer juga cenderung memiliki ukuran yang lebi besar, lebih sulit untuk dibawa kemana-mana, dan membutuhkan waktu penggunaan yang lebih panjang.
Nebulizer dapat menghasilkan efek pada tubuh yang tidak diinginkan oleh pengguna, antara lain :
- Jantung berdebar-debar
- Tremor
- Peningkatan detak jantung
- Sakit kepala
- Mual
- Penyempitan saluran nafas (diinduksi karena ventilasi yang terlalu banyak)
Nebulizer harus dirawat secara rutin dengan cara pembersihan yang benar. Sebaiknya alat
dibersihkan di area bebas asap dan debu. Pembersihan yang benar sangatlah penting untuk mencegah terjadinya infeksi. Beberapa tips yang dapat Anda gunakan dalam membersihkan nebulizer antara lain :
- Setiap selesai menggunakan, rendam cup dalam air hangat, sambil digoyangkan dalam air untuk mengangkat kotoran, kemudian dikeringkan. Pada akhir hari, cucilah cup nebulizer, masker / mouthpiece dalam air hangat yang telah diberi sabun (dapat menggunakan sedikit detergen), bilas dengan bersih dan keringkan. Bagian tabung kompresor tidak perlu dibersihkan.
- Setiap hari ketiga, setelah membersihkan peralatan, lakukan desinfeksi alat menggunakan cuka atau cairan desinfektan yang dianjurkan. Untuk menggunakan larutan cuka,campurlah ½ cup cuka putih dengan 1 ½ cup air. Cuci peralatakn selama 20 menit dan bilas dengan air mengalir. Keringkan alat dengan menggunakan handuk. Pastikan alat kering sempurna sebelum dirapikan dalam kantung tas.
Selain cara membersihkan, penyimpanan alat nebulizer juga tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Kompresor sebaiknya dilindungi dengan kain bersih ketika tidak digunakan, bersihkan dengan menggunakan lap basah jika perlu. Hindari meletakan kompresor di lantai, baik saat penyimpanan maupun pemakaian. Selain alat, hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah penyimpanan obat itu sendiri. Obat sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Beberapa obat mungkin membutuhkan penyimpanan di dalam lemari es, dan beberapa juga ada yang perlu terlindung dari sinar matahari. Periksa apakah terjadi perubahan warna atau terbentuk kristal. Jika terjadi perubahan tersebut, segera ganti dengan obat yang baru.(gj)