Leptospirosis: Penyakit yang Perlu Diwaspadai di Musim Hujan

Generate 1

Musim hujan memang sering membawa suasana yang sejuk dan menyenangkan, tapi jangan lengah! Di balik rintik hujan dan genangan air, ada ancaman kesehatan yang mengintai. Salah satunya adalah leptospirosis, penyakit yang sering muncul saat musim hujan tiba. Penyakit ini dikenal juga sebagai “penyakit kencing tikus” karena biasanya ditularkan melalui urin hewan yang terinfeksi, seperti tikus, yang mencemari air atau tanah. Nah, apa sebenarnya leptospirosis itu, dan bagaimana kita bisa melindungi diri dari ancaman ini?

Mengenal Leptospirosis

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira yang dapat ditemukan pada air atau tanah. Infeksi bakteri tersebut pada manusia dapat menyebabkan terjadinya kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian. Setiap tahunnya, diseluruh dunia sekitar 1 juta kasus infeksi bakteri Leptospira terjadi dengan hamper 60.000 diantaranya mengakibatkan kematian. Tidak hanya manusia saja yang berpotensi terinfeksi bakteri tersebut, hewan juga dapat terinfeksi melalui kontak urin atau cairan tubuh lainnya yang terkontaminasi di dalam air maupun tanah.  Kasus infeksi bakteri leptospira ini dapat meningkat setelah terjadinya badai atau banjir. Proses penularannya dapat disebabkan oleh beberapa hal berupa:

  1. Menyentuh air dan tanah dengan urin atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi
  2. Menyentuh urin atau cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi
  3. Makan atau minum air yang terkontaminasi urin hewan

Gejala Leptospirosis

Generate 3

Beberapa gejala leptospirosis pada manusia, yaitu

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Panas dingin
  4. Nyeri tubuh atau otot
  5. Muntaha tau mual
  6. Kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
  7. Mata merah
  8. Sakit perut
  9. Diare
  10. Ruam

Namun, beberapa orang yang terinfeksi tidak merasakan gejala apapun. Banyak diantara gejala tersebut dering disalah artikan sebagai penyakit lain. Umumnya membutuhkan waktu 2 hingga 30 hari untuk jatuh sakit setelah terpapar bakteri Leptospira. Biasanya terdapat dua fase penyakit ini, kedua fase tersebut, yaitu:

  1. Fase pertama, penderita mengalami demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare. Penderita mungkin merasa lebih baik untuk beberapa saat tetapi, nanti akan merasakan sakit kembali.
  2. Fase kedua, beberapa penderita mungkin akan mengalami fase yang lebih parah ini. Pada fase ini penderita akan mengalami gagal ginjal atau hati, radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis).

Cara Pencegahan Leptopirosis

Generate 2

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar mengurangi potensi risiko terinfeksi bakteri Leptospira diantaranya, yaitu:

  1. Jangan berenang atau bermain air di tempat-tempat yang berpotensi terkontaminasi urin hewan, terutama setelah terjadi badai, banjir, maupun hujan lebat.
  2. Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi.
  3. Tutupi luka atau goresan dengan perban anti air.
  4. Kenakan pakaian dan sepatu anti air di daerah yang terindikasi berpotensi terkontaminasi urin hewan.

Pengobatan dan Pemulihan

Penyakit ini dapat diobati menggunakan antibiotik seperti doksisiklin atau penisilin. Namun, untuk penderita gejala leptospirosis yang lebih parah mungkin akan memerlukan antibiotic intravena (IV). Pengobatan menggunakan antibiotic ini dapat membantu mencegah penyakit parah dan mengurangi durasi sakit.

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *