Penyakit Autoimun IgA Nefropati Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal

Penyakit Autoimun IgA Nefropati Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal

IgA Nefropati adalah salah satu penyakit autoimun yang menyerang ginjal. Penyakit ini terjadi ketika imunoglobulin A (IgA), yaitu salah satu jenis antibodi dalam tubuh, menumpuk di ginjal dan menyebabkan peradangan. Seiring waktu, kondisi ini dapat merusak fungsi ginjal dan berpotensi menyebabkan gagal ginjal jika tidak ditangani dengan baik.

X-ray image of human kidneys. 3D illustration.

Apa Itu IgA Nefropati?

IgA Nefropati, juga dikenal sebagai penyakit Berger, adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh justru menyerang ginjal. Normalnya, IgA berfungsi sebagai benteng pertahanan tubuh terhadap infeksi, tetapi pada penderita IgA Nefropati, antibodi ini justru menumpuk di ginjal dan memicu peradangan. Peradangan ini dapat mengganggu kemampuan ginjal dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah.

Penyakit ini berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun, dan banyak penderita yang tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya sampai muncul gejala yang lebih serius.

Gejala IgA Nefropati

Pada tahap awal, IgA Nefropati sering tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, seiring perkembangan penyakit, beberapa tanda yang mungkin muncul antara lain:

  1. Darah dalam urine (hematuria)Urine bisa tampak merah muda, kecokelatan, atau bahkan berwarna seperti teh karena adanya darah.
  2. Protein dalam urine (proteinuria)Urine bisa berbusa akibat kandungan protein yang tinggi.
  3. Tekanan darah tinggi – Ginjal yang terganggu bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
  4. Pembengkakan (edema) – Biasanya terjadi di kaki dan pergelangan kaki akibat penumpukan cairan dalam tubuh.
  5. Nyeri di bagian bawah punggung atau samping tubuh – Ini bisa terjadi akibat peradangan pada ginjal.

Elderly woman swollen feet putting on shoes

Bagaimana IgA Nefropati Menyebabkan Gagal Ginjal?

Jika peradangan terus berlanjut tanpa pengobatan yang tepat, ginjal akan mengalami kerusakan secara bertahap. Kerusakan ini dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal hingga akhirnya mengalami gagal ginjal. Ketika ginjal gagal berfungsi, tubuh tidak dapat lagi membuang limbah dan cairan dengan efektif, yang bisa mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan dialisis atau transplantasi ginjal.

Penyebab dan Faktor Risiko

Hingga kini, penyebab pasti IgA Nefropati belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor yang diduga berperan dalam perkembangannya antara lain:

  • Faktor genetik – Penyakit ini lebih sering ditemukan pada orang dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan ginjal.
  • Infeksi saluran pernapasan atau pencernaan – Beberapa infeksi dapat memicu reaksi imun yang tidak normal dan memperburuk penyakit.
  • Penyakit autoimun lainnya – Orang dengan gangguan autoimun lain mungkin memiliki risiko lebih tinggi.

Pengobatan dan Manajemen IgA Nefropati

Hingga saat ini, belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan IgA Nefropati. Namun, pengobatan bertujuan untuk mengontrol gejala dan mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Mengontrol tekanan darah – Obat seperti ACE inhibitors atau ARBs sering diresepkan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
  2. Mengurangi protein dalam urine – Beberapa obat dapat membantu mengurangi kebocoran protein dari ginjal.
  3. Diet sehat – Mengurangi konsumsi garam dan protein berlebihan dapat membantu mengurangi beban kerja ginjal.
  4. Obat imunosupresif – Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat yang menekan sistem kekebalan untuk mengurangi peradangan.

Nurse measuring blood pressure.

Kesimpulan

IgA Nefropati adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal secara bertahap dan berisiko berkembang menjadi gagal ginjal. Karena gejalanya sering tidak terasa pada tahap awal, penting untuk rutin memeriksakan kesehatan ginjal, terutama jika memiliki faktor risiko. Dengan deteksi dini dan pengelolaan yang tepat, penderita masih bisa menjalani kehidupan yang sehat dan mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.

Jika mengalami gejala seperti darah dalam urine atau pembengkakan yang tidak wajar, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Dapatkan Update Terbaru Seputar Kesehatan!
Bergabunglah bersama subscribers lainnya untuk mendapatkan update dari kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *