Obat berhenti merokok, cara tradisional pun ternyata ampuh. Hujan Emas (Cytisus labornum L.) adalah tanaman pohon yang berasal dari tengah dan selatan Eropa yang tumbuh yang berbunga kuning emas. Di balik keindahannya, tanaman ini menyimpan khasiat yang luar biasa yaitu kandungan senyawa Cytisine. Cytisine (nama lain : baptitoksin / sophorine) adalah agonis asetilkolin, dengan ikatan kuat pada reseptor nikotinik-asetilkolin. Bahan ini diekstraksi dari tanaman “Hujan Emas” (Cytisus labornum L. (Golden Rain acacia).
Baru – baru ini sebuah penelitan yang dipublikasikan New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa penggunaan senyawa Cytisine terbukti lebih efektif dan lebih ekonomis dibandingkan NRT (Nicotine Replacement Therapy) untuk terapi berhenti merokok. Prinsip kerja bahan Cytisine adalah dengan menduduki reseptor nikotinik-asetilkolin pada tubuh manusia yang biasa diduduki oleh nikotin dari asap rokok yang terhirup. Ketika mengkonsumsi Cytisine, seorang perokok akan kehilangan keinginan merokoknya secara perlahan karena reseptor nikotinik-asetilkolin nya sudah ditempati oleh Cytisine, sehingga otak tidak lagi “mengirimkan pesan” untuk merokok.
Dosis untuk Cytisine normalnya adalah 6 tablet 1.5 mg (total 9 mg/hari) untuk 3 hari pertama, yang kemudian dosisnya terus diturunkan hingga 2 tablet per hari pada hari ke-25, hingga tidak mengkonsumsi sama sekali. Efek samping nya relatif ringan seperti mual, muntah, gangguan tidur. Tetapi perlu diingat, bahwa konsumsi Cytisine dalam jumlah besar dapat bersifat toksik bagi tubuh.
Di Indonesia, terdapat tanaman hias bunga hujan emas (Galphimia Glauca), entah kebetulan bernama sama atau keduanya memiliki kandungan Cytisine, masih diperlukan penelitian lanjutan. Akan tetapi bisa menjadi piliha untuk obat berhenti merokok.