Ketika anak sedang mengalami gangguan pernapasan terutama karena penumpukan lendir di saluran pernapasannya, keseharian anak akan menjadi terganggu bahkan menjadi sulit tidur. Kita terkadang perlu memberikan terapi yang tepat dan segera baik itu berupa obat maupun pemberian uap inhalasi. Pemberian uap inhalasi ini bisa dilakukan di rumah atau di rumah sakit ataupun klinik.
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk memberikan obat ke dalam paru – paru seseorang dalam bentuk partikel halus (aerosol). Aerosol adalah campuran antara partikel gas dan partikel cair, dalam hal ini partikel obat. Nebulizer sangat umum digunakan terutama pada kondisi asma, gangguan pernapasan akut atau kronis, bahkan pada kondisi pilek pada anak/bayi di mana terjadi penumpukan sekret dahak yang sukar dikeluarkan sehingga mengganggu pernapasan. Alat ini menjadi teman setia para ibu ketika menghadapi kondisi gangguan pernapasan pada anak yang bisa disebabkan oleh penyakit asma, pilek, batuk, flu, dan lainnya.
Secara umum, semakin kecil ukuran partikel, semakin besar penetrasi perifer dan retensinya. Tetapi, partikel dengan ukuran sangat kecil, di bawah 0.5 µm cenderung sulit mengendap di paru – paru atau saluran pernapasan bawah dan akan keluar lagi saat menghembuskan napas. Partikel dengan ukuran diameter di atas 10 µm cenderung mengendap di mulut dan tenggorokan, partikel dengan diameter 5–10 µm dapat mengendap di antara mulut dan saluran pernapasan, dan partikel dengan ukuran diameter lebih kecil dari 5 µm lebih sering mengendap di saluran pernapasan bawah dan ukuran ini sesuai untuk aerosol obat.
Sebuah alat nebulizer pada dasarnya terdiri dari :
– Pemecah partikel obat, baik berupa kompressor udara atau penghasil gelombang ultrasonik
– Wadah penampung cairan obat
– Filter penyaring aerosol hasil penguapan cairan obat
– Masker wajah atau mouthpiece
Cara kerja alat nebulizer adalah dengan memecah partikel obat dalam cairan obat hingga berbentuk partikel aerosol yang kemudian akan dihirup oleh pasien hingga obat mencapai paru – paru. Obat ini adalah obat yang memang ditujukan untuk penggunaan di paru – paru di mana diharapkan reaksi obat cepat misalnya pada pemberian obat untuk memperlebar saluran pernapasan (bronkodilator) serta obat kortikosteroid untuk pengobatan Asma atau COPD, selain itu juga untuk mengurangi efek samping obat karena obat langsung menuju ke organ target sehingga mengurangi kontak dengan metabolisme lengkap tubuh, dengan kata lain mengurangi kontak dengan organ tubuh lain.
Nebulizer di pasaran, terutama di Indonesia terdiri dari 2 (dua) jenis :
1. Nebulizer Jet / Nebulizer Kompressor
Nebulizer ini terhubung dengan kompressor yang menekan udara atau oksigen untuk bergerak dengan kecepatan tinggi melewati cairan obat hingga memecah cairan tersebut menjadi partikel aerosol, yang kemudian dihirup oleh pasien. Alat tipe ini terkadang cukup bising, kecuali pada beberapa alat dilengkapi dengan peredam bising. Nebulizer jenis ini sering digunakan di rumah sakit atau penggunaan pribadi untuk pasien yang sulit menggunakan inhaler. Alat ini terhubung dengan listrik dengan kabel di setiap penggunaannya sehingga kurang praktis untuk dibawa bepergian.
Kelebihannya yaitu harganya yang ekonomis, penggunaan mudah dan tidak cepat panas pada penggunaan cukup lama. Selain itu tipe ini cukup tahan lama dan mudah dibersihkan.
Kekurangannya yaitu suaranya bising dan fisik nebulizer umumnya berat. Ukurannya cenderung lebih besar dibandingkan dengan tipe ultrasonik. Untuk dibawa bepergian diperlukan tas khusus. Contoh alat ini dapat dilihat pada link ini.
2. Nebulizer Ultrasonik
Nebulizer ultrasonik bekerja dengan osilator elektronik dalam alat yang menghasilkan gelombang ultrasonik, yang menimbulkan vibrasi mekanis dari elemen piezoelektrik. Vibrasi ini bersambungan dengan wadah cairan obat dalam nebulizer, di mana vibrasi tinggi dari osilator ini cukup untuk memecah partikel obat dalam cairan obat menjadi partikel uap halus atau aerosol. Nebulizer ultrasonik umumnya lebih ringan dibandingkan nebulizer kompressor. Nebulizer jenis ini juga umumnya tidak begitu bising.
Kelebihannya adalah mudah dibawa (portabel) dan tidak bising. Bentuknya sangat sederhana bahkan bisa disimpan dalam kantung tas dan tidak memakan banyak tempat.
Kekurangannya adalah harganya yang relatif lebih mahal, beberapa jenis alat ini tempat cairan obatnya cukup sulit digunakan, dan cenderung cepat panas pada penggunaan lama. Harga alat ini berkisar 3-5 kali lebih mahal daripada tipe kompressor. Contoh nebulizer ultrasonik dapat dilihat pada link ini
Dalam hal penggunaan medis, kedua jenis nebulizer ini sama. Yang membedakan keduanya adalah kondisi penggunaanya. Bila pasien perlu terus membawa alat ini bepergian, maka tipe ultrasonik bisa jadi pilihan, sedangkan untuk penggunaan menetap, misalnya di rumah sakit atau di rumah, maka tipe jet/kompressor bisa jadi pilihan.
Untuk terapi saluran pernapasan atas, cara ini terbilang cukup efektif dan populer. Alatnya sendiri sangat praktis dan mudah digunakan. Bisa dibawa ke mana – mana dan dalam pengoperasiannya bisa dipelajari. Pencampuran obat adalah sesuai resep dokter. Bisa berupa obat anti inflamasi yang dikombinasikan dengan obat untuk melonggarkan saluran pernapasan. Pastikan pula untuk membeli alat kesehatan yang berkualitas dan bergaransi resmi karena alat ini perlu perawatan dan seringkali servis rutin bila diperlukan atau sering digunakan.
Untuk berbagai pilihan nebulizer sesuai keperluan, dapat dilihat pada website Medicalogy.