1. Resiko Penyakit Diabetes
Diet yang tidak sehat merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit diabetes. Ketika tubuh mendapat asupan makanan junk food, hal ini dapat mengakibatkan metabolisme tubuh stres atau terganggu sehingga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar. Karena makanan ini memiliki kandungan serat, sangat rendah, konsumsi secara langsung dapat menghasilkan lonjakan kadar gula yang dapat memicu obesitas, salah satu alasan utama untuk resistensi insulin dan perkembangan diabetes.
2. Depresi
Mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dalam tubuh, terutama pada kalangan remaja. Jika seseorang kekurangan nutrisi, maka orang tersebut akan mengalami penurunan kondisi tubuh hingga 58%. Dan dalam hal ini, hal yang paling membantu adalah melakukan diet sehat.
Tahukah anda bahwa kandungan dalam makanan cepat saji seperti garam, daging olahan, nitrat, dan MSG dapat memicu terjadinya sakit kepala? Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gizi Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa makanan yang dipanggang seperti donat, croissant, kue dan makanan cepat saji seperti pizza, hamburger, hot dog mungkin berhubungan dengan depresi. Orang yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji beresiko 51% mengalami depresi dibandingkan mereka yang makan sedikit atau tidak mengkonsumsi makanan cepat saji sama sekali.
3. Fluktuasi Kadar Gula dalam Darah
Mengkonsumsi junk food yang tidak mengandung kadar gula yang tinggi dapat membuat metabolisme dalam tubuh mengalami stress. Karena makanan ini tidak memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang cukup, jangan heran jika kadar gula dalam darah menurun secara tiba-tiba setelah kita mengkonsumsi junk food. Hal ini membuat kita mudah emosi dan timbul keinginan untuk mengkonsumsi makanan ini dalam porsi berlebih.
4. Mudah Lelah
Meski junk food dapat membuat perut anda terasa kenyang dan puas, tahukah anda bahwa junk food gagal memberikan fungsinya sebagai makanan yaitu memberi asupan energi? Karena asupan energi yang diberikan oleh junk food tidak memiliki nutrisi yang penting dan diperlukan oleh tubuh dalam memelihara kesehatan dan fungsi dari sistem tubuh. Jika tubuh hanya menyerap semua jenis makanan yang tergolong junk food selama periode waktu tertentu, maka hal tersebut bisa mengakibatkan kelelahan kronis. Junk food dapat menurunkan tingkat energi tubuh ke tingkat yang mungkin menjadikan tubuh sulit atau bahkan tidak bisa melakukan rutinitas sehari – hari.
5. Mempengaruhi Fungsi Otak
Junk food dapat mempengaruhi fungsi otak karena tergantikannya lemak sehat yang terdapat pada otak dengan lemak jahat yang dibawa oleh junk food. Hasil penelitian di jurnal Brain, Behavior, and Immunity menunjukkan bahwa seekor tikus yang memakan junk food hanya dalam waktu satu minggu saja, sudah terkena gangguan memori pada otaknya. Studi pada hewan pun menunjukkan bahwa lemak jahat pada junk food mengakibatkan lambannya seekor hewan untuk mempelajari keterampilan baru.
6. Peningkatan Resiko Penyakit Jantung
Tahukah anda bahwa lemak jenuh dan lemak trans pada junk food dapat mengakibatkan terjadinya pembentukan plak dan penyakit jantung? Selain itu junk food juga dapat menyebabkan peningkatan pada gula darah dan kerusakan pada lapisan-lapisan pembuluh darah yang dapat menimbulkan peradangan kronis. Bila terjadi peradangan, maka kolesterol jahat akan menempel pada dinding arteri, dan menghalangi aliran darah sehingga dapat memicu serangan jantung kapanpun. Junk food juga bisa menjadi alasan bertambahnya berat badan, dan semakin meningkatnya berat badan maka resiko terkena serangan jantung akan lebih besar juga.
7. Peningkatan Resiko Gangguan Ginjal
Saat kita mengkonsumsi junk food seperti kentang goreng, keripik, dan lain lain, terdapat kandungan lemak jahat dan natrium yang sangat tinggi pada garam halus yang dapat menyebabkan peningkatan pada air liur dan sekresi enzim, sehingga menimbulkan rasa kecanduan mengkonsumsi makanan ini. Kandungan tersebut juga dapat mempengaruhi keseimbangan Natrium-Kalium di dalam tubuh sehingga dapat menimbulkan resiko hipertensi, ginjal pun akan terganggu karena menyaring racun yang berada dalam darah.
8. Kerusakan Hati
Organ hati memiliki periode tertentu dalam waktu efektif bekerja. Sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang lebih sering mengkonsumsi junk food dan menjauhi olahraga memiliki perubahan enzim hati dalam waktu empat minggu. Perubahan ini serupa dengan yang diamati pada orang dengan penyalahgunaan alkohol. Menurut beberapa penelitian, hal itu dikarenakan terjadinya pengendapan lemak trans yang ditemukan dalam sejumlah junk food di organ hati sehingga menyebabkan disfungsi pada organ tersebut.
9. Peningkatan Resiko Kanker
European Jurnal of Cancer Prevention mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi junk food yang tinggi gula dan lemak dapat meningkatkan peluang terkena kanker kolorektal. Kecilnya serat yang terkandung dalam junk food sangat terkait dengan meningkatnya resiko terkena kanker terutama pada sistem pencernaan. Selain itu studi lain dari Fred Hutchinson Cancer Reasearch Center di Seattle mengatakan bahwa pria yang memakan makanan yang digoreng lebih dari dua kali dalam sebulan dapat meningkatkan resiko terkena kanker prostat.
10. Masalah pada Kulit dan Tulang
Kerusakan gigi juga dapat disebabkan karena mengkonsumsi junk food yang tinggi akan karbohidrat dan gula. Karena gula dan karbohidrat yang ada dapat menghancurkan enamel gigi yang tidak bisa diganti dan menyebabkan gigi berlubang. Selain itu natrium yang terdapat pada makanan ini dapat menyebabkan resiko terkena osteoporosis (tulang rapuh).
Menurut salah seorang ahli gizi di Mumbai Selatan dan di Cumballa Hill Hospital yang bernama Dr. Niti Desai, “Junk food memang mungkin murah, mudah tersedia, lebih cepat untuk memasak dan lezat, tetapi jenis makanan tersebut justru malah berdampak bahaya bagi kesehatan. Bukan hanya kekurangan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi juga memberikan kontribusi untuk beberapa penyakit berbahaya. Pilihan untuk kembali mengikuti pola hidup sehat mencakup pilihan makanan yang lebih alami dan lebih sehat.” Beliau menyarankan untuk mengurangi asupan makanan olahan agar hidup kita lebih sehat.
Junk food memang sangat menggoda selera selain karena rasanya yang sangat populer, juga karena kepraktisannya. Akan tetapi hal tersebut tidaklah sebanding dengan efek yang ditimbulkan pada tubuh akibat konsumsinya terutama dalam konsumsi jangka panjang. Oleh karena sangat tidak direkomendasikan untuk mengkonsumsi makanan ini dan kita disarankan tetap mengkonsumsi makanan sehat dan organik.