Mengetahui tekanan darah sangatlah penting, karena melalui tekanan darah kondisi klinis tubuh dapat didiagnosis dan dimonitor. Tanpa perlu merusak jaringan (non-invasif), tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan alat tensimeter. Alat tensimeter yang digunakan secara luas di bidang medis adalah tensimeter raksa dan menjadi “gold standard” dalam melakukan pengukuran tekanan darah. Seiring dengan berjalannya waktu, penggunaan termometer raksa ini mulai menimbulkan kontroversi terutama dengan penggunaan raksa pada alat tensimeter ini sehingga penggunaan tensimeter tanpa raksa lebih direkomendasikan untuk mengukur tekanan darah. Salah satu contoh tensimeter yang dapat digunakan adalah tensimeter aneroid.
Lalu, apa itu tensimeter aneroid?
Tensimeter aneroid atau tensimeter jarum merupakan alat ukur tekanan darah secara manual. Jika dilihat sekilas tensimeter aneroid sama seperti tensimeter raksa, terdiri dari pada meteran pengukuran tekanan, balon pompa serta selang yang terhubung dengan manset. Perbedaan dari kedua tensimeter ini adalah terletak pada meteran pengukuran tekanannya, jika tensimeter raksa memanfaatkan raksa untuk menujukkan ukuran tekanan darah, maka tensimeter aneroid menggunakan gauge sebagai pengganti raksa dalam menunjukkan angka pengukuran tekanan darah.
Berikut ini pemaparan kelebihan juga kekurangan dari penggunaan tensimeter aneroid :
Alat | Keuntungan | Kekurangan |
Tensimeter Aneroid | Bebas dari raksa | Jika mekanisme penggunaanya tidak benar dapat mempengaruhi hasil pengukuran |
Bisa dibawa kemana-mana (portable) | Perlu dikalibrasi secara rutin | |
Dapat digunakan untuk kebanyakan pasien | Memerlukan keterampilan klinis |
Cara menggunakan tensimeter aneroid ini tidak jauh berbeda dengan penggunaan tensimeter raksa,
- Yang harus dilakukan pertama kali adalah, pastikan pasien yang akan diperiksa tekanan darahnya dalam keadaan rileks dengan cara membiarkan pasien untuk beristirahat selama ±5 menit sebelum pengukuran. Setelah itu persilahkan pasien untuk duduk dengan posisi lengan sejajar dengan jantung dan kaki menapak pada lantai. Pastikan lengan pasien tidak terhalangi oleh benda apapun yang dapat mempengaruhi pengukuran.
- Balutkan manset pada lengan pasien dan pastikan tidak ada udara pada manset. Jika pada manset masih terdapat udara maka hilangkan udara tersebut dengan cara menekan-nekan manset sampai udara keluar. Saat memasangkan manset juga jarus diperhatikan garis tanda arteri yang dicetak pada manset. Garis tanda ateri ini harus diletakkan pada lipatan dalam siku saat pemasangan manset.
- Lalu letakkan stetoskop pada bagian yang dirasa memiliki denyut yang kuat atau pada proksimal dari lipatanan siku dalan (biasanya lebih sedikit di bawah manset)
- Mulailah memompa balon sambil mendengarkan denyut jantung melalui stetoskop. Pompa balon sampai kira-kira manset dapat menahan aliran darah dan sudah tidak terdengar lagi denyut nadi dari stetoskop. Kemudian bacalah skala yang ditunjukan pada gauge.
- Setelah itu bukalah katup yang ada pada balon secara perlahan.
Tekanan sistolik ditunjukkan pada saat suara denyut jantung mulai terdengar pertama kali seiring dengan darah yang mengalir melalui arteri. Tekanan diastolik dapat dibaca pada saat suara denyut jantung pertama kali menghilang. Jika pengukuran dirasa masih belum cukup atau untuk meyakinkan hasil pengkuran, maka dapat dilakukan pengecekkan kedua dengan syarat jarak pengukuran pertama dan kedua adalah 5 menit.
Untuk mendukung hasil pengkuruan yang akurat ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan pengkuran tekanan darah :
- Pengaruh postur, yang dimaksud disini adalah posisi pada saat dilakukan pengukuran tekanan darah yaitu dalam posisi duduk atau berbaring. Hasil pengukuran tekanan darah baik dalam keadaan duduk maupun berbaring menunjukkan tekanan sistolik yang sama, tetapi usia dapat mempengaruhi hasil tekanan diastolik pada saat pengukuran dalam kedua posisi ini.
- Posisi badan.
Pengukuran tekanan juga dipengaruhi oleh posisi lengan. Sebisa mungkin lengan berada di posisi yang sejajar dengan jantung.
- Ukuran manset, manset pada tensimeter yang akan digunakan harus sesuai dengan ukuran lengan pasien. Jika manset yang digunakan terlalu kecil/sempit maka akan memberikan tekanan yang berlebihan.
Setelah anda mengetahui cara menggunakan tensimeter dengan baik dan benar tidak ada salahnya jika anda mempunyai alat kesehatan ini untuk mengontrol tekanan darah anda terutama bagi anda yang mempunyai riwayat hipertensi. Penggunaan tensimeter manual dirasa lebih akurat dibandingkan dengan tensimeter digital, jadi segera dapatkan tensimeter bebas raksa ini di medicalogy.com dengan harga terjangkau, kualitas terjamin dan bergaransi resmi.
Setelah anda mendapatkan tensimeter aneroid ini di medicalogy.com, maka anda akan mendapatkan keuntungan dari penggunaan tensimeter ini, kelebihan dari tensimeter aneroid ini sendiri yaitu :
- Akurat
- Bebas raksa sehingga aman untuk pasien, diri-sendiri, staff dan lingkungan
- Lebih mudah untuk digunakan
Hal yang juga harus diperhatikan bagi pemilik tensimeter aneroid yaitu dalam hal perawatan terhadap alat tensimeter, diantaranya :
- Suhu dan kelembaban penyimpanan tidak boleh terlalu tinggi karena akan membuat tensimeter menjadi cepat rusak
- Hindari kontak dengan zat-zat kimia dan benda-benada tajam yang dapat menyebabakan kerusakan pada alat
- Lindungi gauge dari benturan benda keras
- Pastikan manset tidak berisi udara pada saat penyimpanan
Setelah anda mengetahui terkait dengan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah anda, tidak ada salahnya kalau anda juga mengetahui berapakah nilai/angka tekanan darah yang baik. Berikut klasifikasi tekanan darah oleh JNC 7 untuk pasien dewasa ( umur ≥ 18 tahun) :
Klasifikasi Tekanan Darah | Tekanan Darah Sistolik (mmHg) | Tekanan darah diastolik (mmHg) |
Normal | < 120 | < 80 |
Prehipertensi | 120-139 | 80-89 |
Hipertensi Stage 1 | 140-159 | 90-99 |
Hipertensi Stage 2 | ≥ 160 | ≥ 100 |
Lalu apa arti dari angka-angka pada saat pengukuran tekanan darah? Misalnya setelah anda melakukan pengukuran tekanan darah angka pada tensimeter menujukkan 120/80 atau 130/90. Angka 120/130 menujukkan tekanan sistolik dan angka 80/90 menujukkan tekananan diastolik. Tekanan sistolik merupakan gaya yang disebabkan karena adanya tekanan pada ateri akibat dari kontraksi jantung atau berdetaknya jantung, sedangkan tekanan diastolik adalah sisa tekanan dalam arteri pada saat jantung beristirahat.
Tekanan darah yang normal merupakan dambaan bagi setiap orang, oleh karena itu menerapkan gaya hidup sehat bagi setiap orang sangat penting untuk mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang penting dalam penanganan hipertensi. Semua pasien prehipertensi harus melakukan perubahan gaya hidup. Perbuhan gaya hidup ini juga dapat mengurangi berlanjutnya tekanan darah ke hipertensi pada pasien-pasien dengan tekanan darah kategori prehipertensi. Modifikasi gaya hidup yang penting seperti mengurangi berat badan bagi pasien yang menderita obesitas atau kegemukan (BMI normal), adopsi pola makan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang kaya akan kalium dan kalsium, diet rendah natrium, aktifitas fisik seperti aerobik atau berjalan kaki selama 30 menit/hari dan mengurangi konsumsi alkohol serta bagi anda yang masih merokok, coba untuk meninggalkan rokok dan berhenti merokok karena akan mempengaruhi tekanan darah anda.
Pastikan anda menjaga pola hidup anda untuk menjaga tekanan darah anda dalam keadaan normal ataupun menjaga nilai tekanan darah pada batas yang dianjurkan oleh dokter bagi penderita hipertensi. Alat tensimeter tidak akan berfungsi dengan baik dalam mengontrol tekanan darah anda jika anda tidak menjaga pola hidup anda. Jadi tunggu apalagi segera miliki tensimeter aneroid ini dan tinggalkan tensimeter lama anda. Kunjungi laman medicalogy.com untuk mendapatkan tensimeter dengan berbagai merek, bergaransi resmi dan 100% asli. Nikmati juga pelayanan after sales dari kami.(hyt)