Anda perlu mengetahui golongan darah pasien agar transfusi darah tetap aman. Hal ini terutama penting apabila Anda berupaya memberikan golongan darah yang sama dalam transfusi darah pada pasien. Untuk menentukan golongan darah, Anda perlu mengetahui antigen yang ada. Anda dapat mengerjakannya dengan mencampurkan darah pasien dengan tiga reagen yang berbeda yang mengandung salah satu dari tiga antibodi : A, B atau Rh. Tabung reaksi berisi tiga reagen yang berbeda dengan antibodi A, B atau Rh. Antibodi terdapat dalam antigen pada sel darah merah pasien apabila cocok.
1. Campurkan Reagen dengan Sampel Darah
Pertama-tama campurkan darah pasien dengan tiga reagen yang berbeda termasuk salah satu dari tiga antibodi yang berbeda, yaitu antibodi A, B atau Rh!
Setelah melakukan pencampuran, perhatikan apa yang terjadi. Bagaimanakah campuran itu menggumpal, atau terjadi aglutinasi? Aglutinasi menunjukkan bahwa darah telah bereaksi dengan antibodi tertentu dan karena itu tidak sesuai dengan darah yang mengandung jenis antibody tersebut. Jika darah tidak menggumpal, itu mengindikasikan bahwa darah tidak memiliki antigen mengikat antibodi tertentu dalam reagen.
Mulailah dengan mengamati tabung reaksi berisi antibodi A dan B. Apakah darah telah menggumpal di salah satu dari dua tabung ini? Tidak ada aglutinasi dalam tabung uji A, yang menunjukkan bahwa sel-sel darah merah pasien tidak memiliki antigen A. Aglutinasi dalam tabung yang berisi antibodi B menunjukkan bahwa sel-sel darah merah pasien sudah mendapat antigen B, sehingga termasuk golongan darah B.
Sekarang kita mengamati tabung reaksi yang berisi antibodi Rh. Apakah darah mengumpal atau tidak? Tidak adanya aglutinasi menunjukkan bahwa sel-sel darah merah pasien tidak memiliki antigen Rh, sehingga darah ini adalah Rh–.
Sekarang setelah Anda tahu antigen manakah yang ada dalam darah pasien, Anda dapat mengetahui golongan darah. Karena aglutinasi hanya terjadi dalam tabung reaksi yang berisi antibodi B, darah mendapat antigen B tetapi tidak ada antigen A atau Rh. Sehingga golongan darah ini adalah B Rh–.
Aglutinasi tiga tabung tersebut seluruhnya menunjukkan bahwa ketiga antigen itu ada dalam darah: A, B dan Rh. Dengan demikian, golongan darah AB Rh+. Aglutinasi dalam tabung reaksi yang berisi antibodi A dan antibodi B. Dengan demikian, golongan darah ini adalah AB Rh–. Aglutinasi dalam tabung tes dengan antibodi Rh menunjukkan bahwa darah memiliki antigen Rh tetapi tidak ada antigen A atau B. Jenis darah ini adalah O Rh+.
Darah akan menggumpal jika antigen dalam darah pasien sesuai dengan antibodi dalam tabung reaksi. Antibodi A terikat pada antigen A – keduanya cocok seperti gembok dan kunci – dan dengan demikian membentuk gumpalan sel-sel darah merah. Demikian pula halnya dengan antibodi B terikat pada antigen B dan antibodi Rh terhadap antigen Rh. Pada tabung reaksi di mana aglutinasi telah terjadi, sel-sel darah merah pasien telah dikaitkan bersama-sama, seperti tandan buah anggur, bukannya mengambang secara terpisah.
Disclaimer:
Fakta bahwa orang dengan darah Rh– tidak secara alami memiliki antibodi Rh dalam plasma darah (seperti seseorang dapat memiliki antibodi A atau B, misalnya) tidak dipertimbangkan dalam permainan ini. Pada kenyataannya orang dengan darah Rh– dapat mengembangkan antibodi Rh dalam plasma darah jika ia menerima darah dari seseorang dengan darah Rh+. Sel-sel darah yang diterima dengan antigen Rh dapat memicu produksi antibodi Rh pada individu dengan darah Rh–. Dalam permainan ini kita harus menganggap bahwa semua pasien dengan golongan darah Rh– telah menerima darah Rh+ dalam transfusi darah sebelumnya.
Selain itu, antibodi dalam hal ini disebut juga sebagai antibodi A, antibodi B dan antibodi Rh. Antibodi ini juga sering disebut sebagai antibodi anti A, antibodi anti B, dan antibodi anti Rh.