Beberapa Karakteristik Dasar Uji Narkoba dengan Saliva
Jejak narkoba, metabolit narkoba, dan alkohol bisa dideteksi melalui saliva. Saliva mudah untuk diambil yaitu dengan melakukan swab pipi bagian dalam yang merupakan cara yang paling umum. Uji saliva lebih sulit dipalsukan atau ditukar, dan pengambilan spesimennya kurang invasif dibandingkan dengan uji dengan rambut atau urin. Walaupun narkoba dan metabolit narkoba tidak tertinggal dalam saliva seperti yang tertinggal dalam urin, akan tetapi, metode saliva menunjukkan lebih banyak kemungkinan dalam deteksi penggunaan dan kerusakan akibat narkoba yang baru saja terjadi. Dikarenakan oleh konsentrasi alkohol di dalam saliva kemungkinan besar sesuai dengan kandungan alkohol darah, uji saliva adalah metode uji alkohol yang lebih disukai.
Pengujian saliva memiliki karakteristik di bawah ini :
- Uji saliva sedikit lebih mahal dibanding dengan uji urin, tetapi lebih murah dibanding pengujian pada rambut atau darah.
- Uji saliva adalah metode pengujian narkoba non-intrusif.
- Uji saliva lebih umum dibanding dengan metode pengujian lainnya.
- Penatalaksanaan uji saliva lebih mudah tetapi memerlukan pengolahan laboratorium demi keakuratan/akurasi.
- Uji saliva tidak memiliki titik potong (cut off) konsentrasi atau standar deteksi yang diterima secara nasional. Hal ini membuat hasil lebih bergantung pada produk tertentu dan bisa membuat hasil kurang dipercaya dan/atau diterima untuk pertimbangan hukum.
Kelebihan Uji Saliva
- Uji saliva menyediakan sampel yang diperoleh di bawah pengamatan langsung.
- Uji saliva memberikan resiko kerusakan minimal.
- Uji saliva menghindari pasien dari ketidaknyamanan pada pengambilan darah yang berulang-ulang
- Uji saliva adalah uji non-invasif
- Uji saliva tidak mengakibatkan resiko infeksi, trombosis, atau anemia.
- Uji saliva memberikan total biaya pengujian lebih rendah karena tidak ada pelatihan staf khusus yang diperlukan untuk pengumpulan saliva
- Uji saliva menyediakan sampel yang bisa dikumpulkan dengan mudah pada hampir semua lingkungan.
- Uji saliva bisa mendeteksi penggunaan alkohol.
- Uji saliva mencerminkan penggunaan narkoba yang baru dipakai
Kekurangan Uji Saliva
- Hasil pengujian cepat kering sehingga harus segera dilakukan pengamatan
- Hanya bisa memberikan hasil kualitatif tanpa ada gambaran rentang nilai kuantitatif
- Harga per tes lebih mahal dibandingkan pengujian dengan napas
Bagaimana Alcohol Saliva Test Dilakukan?
Saliva manusia adalah versi halus dari plasma dan mampu menampung jumlah metabolie yang cukup dalam kurun waktu 36 jam. Uji alkohol saliva bisa dilakukan dalam dua cara – melalui swab atau penempatan strip. Strip ini ditempatkan pada mulut seseorang dan meresapkan melalui membran. Saliva membasahi strip yang mengandung pewarna antigen, yang mendeteksi metabolit alkohol dan mengubah warna strip. Tidak adanya warna yang signifikan menandakan bahwa seseorang bebas alkohol.